Lights |Part 06.

9 2 1
                                    

***

"Berhenti!"teriak Yora dari belakang membuat rombongan laki-laki itu berhenti tanpa menoleh ke belakang. Yora geram bukan main melihat reaksi laki-laki itu.

"Setelah Lo injek handphone gw Lo pergi gitu aja."Yora bertepuk tangan dan tersenyum meremehkan. Membuat laki-laki saling berpandangan satu sama lain

"Siapa dia?"

Seakan bisa membaca pria itu Yora kembali bersuara.

"Iya Lo. Yang pake jaket coklat."ucap ku kesal.

Laki-laki itu menoleh dan di ikuti teman-temannya.Yora segera menghampiri mereka yang bergaya sok cool membuat Yora jengah.

"Lo nuduh gw!"ucapannya tak terima.

"Masih ngelak. Dasar pengecut!" tersenyum meremehkan.

Albara menaikkan satu alisnya meneliti gadis di depannya.

"Lo punya bukti nuduh gw injek handphone Lo?"tanyanya dingin.

Yora memperlihatkan handphone nya yang sudah pecah pada cowo itu karena terinjak olehnya.

"Lo yakin gw yang nginjek handphone lo?" Tanya Albara setenang mungkin.

"Lo buta atau pura-pura gak liat! Jelas Lo yang udah nginjek handphone gw masih aja ngelak"  ucap Yora yang mulai tersulut emosinya.

Sahabat Bara yang melihat itu hanya menahan tawanya karena untuk pertama kalinya Bara di bentak oleh cewe selain Mamanya dan adiknya. Bara yang merasa di tertawakan  menatap sahabatnya tajam.

"Bisa aja kan Lo pura-pura supaya gw mau ngasih Lo duit" tersenyum meremehkan.

Yora geram bukan main terhadap cowo yang merendahkannya ia sungguh sangat kesal hinga..

Plakk

Yora menampar Bara membuat  Bara menatapnya tajam kearahnya namun Yora tidak perduli seakan tidak ada rasa takut sama sekali. sahabat Bara melongo saat melihat Bara di tampar dengan sangat keras oleh cewe itu.

"Mulut Lo dijaga Lo pikir gw serendah itu? Lo salah gw bukan C.E.W.E  M.U.R.A.H.A.N  seperti yang Lo kira" menunjuk tepat di depan wajah Albara yang menekan setiap katanya.

"Dan satu lagi, Lo itu PENGECUT yang gak mau mengakui kesalahan." Menekan kata pengecut tepat di depan Albara.

Tangan Albara mengepal kesabarannya benar-benar sudah habis menghadapi gadis menyebalkan ini namun ia mencoba acuh dan setenang mungkin.

"Butuh beberapa?.'' Tanya Albara datar sedatar lapangan.

"Gak perlu. Gw gak butuh uang dari cowo pengecut kaya Lo." Meninggalkan Albara and the Genk yang masih cengo menatap kepergian Yora.

"Awas aja Lo kalo ketemu gw lagi bakal gw cakar-cakar muka sok cool Lo itu" gerutu Yora.

****

Jangan lupa vote follow and komen supaya aing semangat nulisnya dan up terus😆
Love you😘

LightsWhere stories live. Discover now