49. Misunderstanding

Start from the beginning
                                    

"Gimana Jae? Aman persiapan lo buat meresmikan hubungan lo sama Rose?" goda Johnny. Jaehyun menahan senyumnya lalu mengangguk pasti, "Jangan lupa besok. Btw, makasih banyak kalian udah mau bantuin gue sampai akhir."

"Jangan sungkan, kita 'kan sohib. Lagian kita senang akhirnya lo sama Rose bakal jadian," sahut Doyoung.

"Pesawat sama landasannya, bolehlah?" goda Johnny. Jaehyun tertawa kecil, "Kalau lo nagih, itu namanya lo nggak ikhlas bantuin gue, jingan wkwkwk," kekehnya.

Tawa tiga sejoli itu meredup seketika saat melihat kedatangan Taeyong. Ya, tepatnya saat mereka merasakan hawa yang buruk disekeliling pria itu. Mata Taeyong juga tampak sembab.

"Lo kenapa anjir? Buat takut aja," celetuk Jaehyun yang benar-benar cemas dengan Taeyong. Ia belum pernah melihat Taeyong yang seperti ini. Bisa ia rasakan bahwa pria itu seperti mengalami keterpurukan, tapi apa alasannya?"

Taeyong mengusap wajahnya gusar. Bahkan Johnny dan Doyoung sangat terkejut melihat Taeyong membawa minuman keras ke sekolah. Kalau ketahuan guru bisa tamat riwayat pria itu. Apalagi ini hari ujian.

"Seriusan Yong, lo kenapa bangsat?" sela Doyoung yang seketika bergidik ngeri. Ia merasakan firasat buruk.

"Gue putus sama Jennie," lirih Taeyong.

"HAH?!" sahut tiga sejoli dihadapannya. Bagaimana Jaehyun, Johnny, dan Doyoung tidak terkejut saat mendengar tentang itu? Hey, ayolah. Mereka sangat mengerti betapa cinta matinya Taeyong ke Jennie. Mungkin pria itu sudah cinta buta ke Jennie.

Saking gak warasnya cinta itu sampai setiap hari membuat mereka bertanya-tanya 'Nih berdua kapan putus sih kalau tiap hari mesra mulu?' Ya, mereka tidak pernah memikirkan bahwa Taeyong dan Jennie bisa putus.

Namun sekarang? Kenapa----

Taeyong tersenyum pedih, "Kalau tahu bakalan jadi gini, gue mau jadi temannya aja supaya nggak melihat sikap nyebelin dia. Ya, setidaknya jadi temannya sampai umur 25 tahun terus gue nikahin dia. Gue nyesal jadi pacarnya di waktu yang nggak tepat. Sekarang gue nggak bisa menerima kenyataan kalau kami putus," ungkapnya getir kemudian meneguk kasar sojunya. Air matanya kembali berjatuhan.

Jaehyun, Jhonny, dan Doyoung sama-sama menghela nafas mereka.

"Kalau menurut gue, pacaran itu oke-oke aja selama kita bisa saling memahami. Mungkin waktu sebelum lo putus sama Jennie, kalian lebih mentingin ego masing-masing. Harusnya lo bisa lebih ngalah, kan?" tegur Jaehyun yang semakin membuat Taeyong terisak keras.

Doyoung berusaha menenangkan pria itu. Bahkan ia sampai malu saat tatapan murid-murid lain mengarah ke meja mereka.

"Iya deh Jae, ngerti kok kami. Tahu kok yang rasa percayanya besar sama nona Park. Lo mah karena ngebet pengen jadian sama Rose makanya ngomong gitu, kan?" goda Johnny.

Jaehyun hanya mengulum senyumnya, "Kami sih udah jadian sebenarnya, cuma nunggu surprise-nya aja."

"Haha bacot."

"Kalian bisa nggak sih ngertiin gue? Kan anjing kalau kalian ketawa-ketiwi di atas penderitaan gue sekarang," sahut Taeyong kesal.

"Lo nya juga sih yang salah. Dah tahu Jennie keras kepala gitu orangnya, eh.. Malah lo ladenin!" celetuk Johnny yang sontak membuat Taeyong semakin sedih dan frustasi.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now