•part 09•

5.5K 366 36
                                        

"Mau sampe kapan nangis disitu?"

Degg!

"Da.. Danilo?" Rissa kaget akan kehadiran Danilo yang muncul secara tiba-tiba.

Danilo langsung saja duduk di sofa yang tersedia. Clarissa yang tadinya berdiri pun mengikuti arah langkah Danilo. Dan duduk di sofa bersebelahan dengan Danilo.

"Da... Danilo ngapain disini?" Danilo hanya mengendikkan bahunya dan bersandar pada sofa dengan kedua tangannya yang ia jadikan bantalan.

"Danilo tau pasword masuk rooftop ini?" Danilo tak menjawab dia hanya memejamkan matanya. Lagipun itu pertanyaan yang tidak penting bukan?

Mereka sudah SMA dan pertanyaan yang Clarissa katakan seperti anak SD saja. Lagi pula jika Danilo tak tau paswordnya mana bisa masuk, Rissa Rissa.

"Lo ngapain nangis?" Tanya Danilo dengan santainya.

"Ah, enggak Dan tadi aku cuma kelilipan aja, " Alibi Rissa.

"Wihhh canggih ya jaman sekarang sampe kelilipan bisa ngluarin air mata bermenit menit terus sesenggukan juga mana hidungnya sampe merah mata sembab ingusnya juga keluar, " Clarissa menatap hidungnya.

"Mana Dan? Ga ada nih padahal aku liatnya pake mata kepalaku sendiri bukan minjem apalagi kredit, " Ucap Clarissa setelah menatap hidungnya sendiri.

"Coba jilat, " Ucap Danilo.

"Hmmm kok asin sih Dan??"

"Anjay! Kok lo beneran jilat ingus si? Jorok banget elah, " Danilo sedikit geli sekaligus ingin tertawa melihat ekspresi Clarissa setelah menjilat ingusnya sendiri.

"Kan tadi kamu yang nyuruh, " Clarissa menjawab ucapan Danilo dengan wajah polosnya. Membuat Danilo gemas, ingin sekali mencubit pipi Clarissa.

"Lo tuh bego apa gimana si? Disuruh kek gitu kok mau, " Tangan Danilo terangkat untuk mengambil tisu basah yang ia simpan pada saku celananya. Lalu tangannya bergerak untuk mengelap ingus Rissa.

"Gua gatau seberapa berat masalah lo, gua juga tau lo selalu pura-pura tegar, gua juga tau mungkin masalah ini terlalu pribadi makanya lo tutupin, pesen gua kalo lo ga bisa curhat ke orang disekitar lo, lo bisa curhat lewat doa, " Setelah mengelap ingus Clarissa tadi Danilo berdiri dan membuang sampahnya.

"Ingat, bisikan kecil pada bumi akan tersampaikan terbang menuju langit langit, " Danilo membisikkan kata kata tersebut pada telinga Clarissa.

Ia tak menyangka di balik kekejamannya ternyata Danilo baik juga. Sebenarnya Clarissa sudah tau akan hal itu tapi, dia akan bersenang senang dengan mainnya dulu baru akan bercerita kepada sang pencipta.

°°°

Clarissa sedari tadi hanya berdiam di rooftop tak berniat untuk kembali ke kelas. Hingga suara speaker terdengar dan membuatnya harus kembali ke kelas.

Clarissa berjalan menuju kelasnya, tak sengaja matanya menatap Danilo yang baru saja keluar dari ruang OSIS. Ingin sekali menyapanya namun, ia urungkan karena itu dapat dilakukan di kelas.

Clarissa berjalan berusaha mendahului langkah Danilo namun, Danilo malah berhenti.

"Pernah baca kan? Jika wanita harus berjalan di belakang laki laki, " Setelah mengucapkan itu Danilo melanjutkan jalannya. Sedangkan Clarissa tersenyum mengerti apa maksud Danilo.

Clarissa menetralkan ekspresi nya mulai berjalan mengikuti langkah Danilo yang menuju kelas dari belakang. Danilo masuk kelas di susul dengan Clarissa di belakangnya.

ALONE ✔Where stories live. Discover now