07. Gaje Ih Males Males

73 20 81
                                    

"Trus lo mau nya gimana?" tanya Jenolep diangguki oleh Jepri dan Bambang.

Bagi yang gatau Bambang siapa search aja member terKALEM di tieksti dah ketemu dah tuh.

Sera menghela nafas, kembali memasukkan snack coklat itu kedalam mulut nya.

"Ya ga gimana gimana sih, kan ga gimana gimana lo gimana sih," omel Sera menatap sinis Jenolep.

Jenolep melempar cemilan kacang itu didepan wajah Sera membuat kacang berserakan di rambut hitam gadis itu.

"Plagiat Abel lo, katanya lo gasuka sama dia tapi kalimat nya aja lo ikutin," sindir Bambang pedas.

Sera yang tak terima langsung menjambak rambut Bambang, "heh! Lo pikir Bahasa Indonesia itu dia yang buat? Mikir dong, cucu dakjal."

Bambang melepas paksa jambakan itu lalu melihat beberapa helai rambutnya yang lepas akibat Sera.

Karena sifat alamiah nya Bambang narsis apalagi selalu sombong karena rambutnya yang paling bagus diantara saudara nya langsung merasa sebal dan menangis.

"Setan, rambut gue! Huuu...... Bertahan lah Dessy my love my honey bunny sweetie, aku akan membalaskan dendam mu!" ucap Bambang seolah tengah menyaksikan kekasih nya mati dipelukannya ditengah hujan deras.

Jepri, Jenolep, dan Sera yang melihat itu mendelik. Jijik rasanya melihat Bambang yang bucin terhadap dirinya sendiri, apalagi rambutnya. Buktinya aja rambutnya dikasih nama.

Bambang menatap Sera tajam layaknya mbak mbak kunti yang ingin membalaskan dendam nya yang amat dalam terhadap pelaku.

Sera yang juga merasakan takut langsung mundur 3 langkah sambil menyanyikan lagu Ronald bebek 3 langkah permainan jaman dulu.

"Ronald bebek mundur tiga langkah, satu dua tiga!" ucap Sera diikuti sepupu laki laki nya dibelakangnya secara kompak.

"SERAAA!!!!! TANGGUNG JAWAB WOI!! RAMBUT GUE KECABUT!" seru Bambang emosi.

Sera dan yang lainnya berteriak lalu berlari keluar untuk menyelamatkan diri dari musibah dan karma.

"Lari..... Bambang jadi gila!"

• • •

Sera dan yang lainnya mencoba mengatur nafas nya setelah berolahraga di siang bolong yang terik.

"Hah.. Hah... Anjir dia kalo marah serem cuk!" ucap Sera seraya mengatur nafas nya lalu duduk di kursi taman kota.

Jenolep yang terpisah dari Jepri dan malah mengikuti Sera dari belakang menggerutu dan duduk disamping gadis itu.

"Lo sih! Udah tau Bambang kalo rambut nya kenapa kenapa bakal marah banget, malah dijambak kan bego!"

Sera yang seperti tidak memiliki dosa malah tersenyum puas, "gapapa biar sekali sekali gue olahraga, dah lama juga ga olahraga."

"Elo enak, ada untungnya lari. Lah gue? Gue kan baru pindah disini belum tau jalan jalan nya dimana aja. Nyasar gue lo tanggung jawab!"

"Idih males banget tanggung jawabin elo. Lo pikir gue bonyok lo? Kenapa harus tanggung jawab? Hamil lo?" sindir Sera seraya mendelik.

"Hahh... Anjir gue capek banget... Woi Jenolep beliin gue minum dong!" ucap Sera menyederkan tubuh nya dikursi taman dengan santuy.

Jenolep mendelik, menoyor kepala Sera setelah nya. "Panggil gue Fajar jangan pake embel embel lep lo pikir gue Nolep? Temen gue banyak brouu.."

"Iya temen lo emang banyak, tapi rp semua," sindir Sera membuat Fajar kesal.

"Ngatain lo?"

"Ngga ngatain sih, tapi kenyataan nya emang gitu."

"Akhlak eobseo."

"Ah... Udah deh... Lo beliin Aqoea aja apa susah nya sih???? Beliin gih, gue haus! Panas juga," titah Sera tegas, dan bodohnya Fajar malah mengiyakan dan sedang dalam pembelian air bening.

Anjay bening banget gatuh air.

Air aja bening masa kamu enggak.

Gggggg. Bercanda mniezzzz.

Sera yang sedang menunggu Fajar pun mengehela nafas panjang lalu mengibas-ngibas kan tangannya didepan wajah nya.

"Panas banget anjir, kayak simulasi neraka."

Sambil menunggu Fajar datang Sera berjalan-jalan ditaman seraya melihat-lihat pemandangan.

Ya pemandangan nya biasa aja sih, tapi ya gapapa mau liat liat aja.

Sera tersentak saat seseorang yang baru saja menyakitinya menabrak dirinya. Sera mendongak menatap sedih pemuda itu. Pemuda itu tersenyum lega lalu memeluk Sera kuat.

"Aaaaa.... Darimana aja nih cynnnn... Naega nyariin nih!" ucap pemuda itu tak mau melepaskan pelukannya.

Pemuda itu tak mempermasalahkan orang orang yang menatap nya aneh dan sinis, ia terus saja memeluk gadis itu erat.

Sera membeku, tak tahu harus bagaimana jadi ia hanya diam disana seperti orang bodoh. Bahkan gadis itu tak sadar jika dirinya juga sedang dicium oleh pemuda yang tak merasa berdosa itu.

Tak lama, Sera merasakan tubuhnya tak lagi dipeluk seseorang melainkan didepannya ada seorang pemuda yang menjadi penengah diantara mereka berdua.

"F-fajar? Lo ngapain? Tadi gue kenapa?" tanya Sera kebingungan.

Fajar berbalik menatap Sera khawatir lalu hampir menghajar pemuda didepannya itu.

"Lo apain dia hah! Lo mau gue bunuh?!" ucap Fajar seraya memegang baju pemuda itu hendak menghajar nya.

Karena Sean tak mau kalah, dia juga memberikan aba aba akan menghajar Fajar.

Melihat pertengkaran sengit itu Sera melerai keduanya. "Eh udah! Udah!"

Fajar menatap tak percaya Sera, "tapi dia ngelecehin lo! Gue ga terima!"

"Ish makanya lo kalo gue ngomong dengerin dulu, gue bilang udah udah ada lanjutannya setan."

"Apa lanjutannya?" tanya Sean keheranan diangguki Fajar.

"Iya, lanjutannya paan?"

"Kalian kalo mau ribut jangan disini, ada air mancur anjay nanti rusak barang orang kita juga yang ganti. Jauhan dikit kek dari air mancur. Kalo bisa didekat sungai sono biar kane."

Dan bodohnya lagi Fajad dan Sean menuruti perkataan gadis itu. Sebelum memulai pertengakaran Sera membisikan sesuatu ke Fajar, membuat Fajar merasa semangat.

Sean yang termakan api cemburu itupun merasa kesal dan emosi. 'Oh, mau rebutin Sera lo dari gue? Oke, gue bakal buat lo nyesel dasar cowok aneh!'

Foolish | Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang