14

2.7K 479 36
                                    

(Name) berulang kali menatap ponsel yang ada di mejanya. Dengan helaan napas, ia mengecek ponsel tersebut melihat apakah ada pesan baru dari Todoroki.

Sejak Todoroki menjalankan tugas keluar kota, mereka jadi sering bertukar pesan. Karena, hanya itulah sarana mereka untuk berkomunikasi satu sama lain.

Hubungan mereka semakin lama semakin erat. Walaupun belum ada yang mengungkapkan perasaannya. Kadang mereka seperti remaja SMA yang jatuh cinta--mereka penuh kecanggungan tanpa tahu apa yang kedepannya dilakukan atau dibicarakan.

Toko bunganya sepi untuk hari ini, sebelumnya ia sudah menghabiskan waktu untuk menyiram ataupun merawat tanaman-tanamannya dan setelah itu semua ia menunggu pesan dari Todoroki.

Rasanya ia ingin sekali untuk mengirim pesan terlebih dahulu. Namun, ia terlalu malu, karena selama ini Todoroki yang mengirim pesan terlebih dahulu, sedangkan (Name) hanya menunggunya dan membalas pesan tersebut.

(Name) pernah mencoba mengirim pesan, tapi sebelum kalimatnya selesai pesan itu langsung dihapus olehnya.

Wajah gadis itu berubah cerah saat melihat ponselnya bergetar. Kontak dengan nama 'Todoroki Shouto' terpampang jelas di sana.

Pekerjaanku akan selesai di sini, mungkin aku akan kembali sebentar lagi.
Aku harap kau masih menungguku.

Todoroki.

(Name) tersenyum, akhirnya setelah ini ia dapat menemui Todoroki dan juga penasaran tentang apa yang mau diucapkan Todoroki saat berpisah. Melihat pesan Todoroki yang ini, rasanya sangat bahagia.

Setelah ia membalas pesan tersebut dengan respon positif, suara pintu terbuka mengagetkannya. Ia langsung menutup ponsel dan memasang senyum bersiap untuk menyambut pelanggan.

"Selamat datang."

"Oh! (Name)-san, Aku perlu bantuanmu!" ujar orang dengan rambut merah. Orang itu langsung mendekati meja kasir--tempat (Name) berada, tapi tanpa ia sadari wajahnya menatap lurus ke arah gadis itu yang membuat seseorang sangat ingin untuk meledakkannya.

"Kirishima! Menjauhlah dari (Name) kau begitu dekat sialan!" teriak Bakugo yang membuat (Name) menghela napas,setiap ada Bakugo selalu ada teriakan di toko bunganya.

(Name) hanya bersabar. Sebenarnya ia ingin memasang poster dengan gambar Bakugo yang ditandai dengan tanda silang dan bertuliskan 'Dilarang masuk!', tapi ia juga tidak bisa.

Kirishima yamg sudah sadar langsung mengalihkan wajahnya dan berkata maaf sambil melirik Bakugo yang masih kesal. (Name) hanya mengangguk, ia sebenarnya bingung kenapa Kirishima minta maaf.

"Jadi ada apa kalian berdua? Mau bermain di sini?"

"Enak saja jangan samakan aku dengan Bakugo yang hanya main di sini! Aku mau membeli bunga," jawab Kirishima yang dihadiahi lirikan tajam oleh Bakugo.

"Kiriahima-san mau membeli bunga? Jarang sekali, untuk apa bunga itu?"

Kirishima mengalihkan pandangannya ke arah pintu, ia merasa malu untuk menjawab pertanyaan dari (Name).

"Dia mau melamar seseorang," jawab Bakugo sambil menatap Kirishima yang sedang malu-malu.

"Begitulah, aku ingin menerima saranmu juga tentang bunga ini (Name)-san."

"Ah, tentu boleh, tapi aku sedikit ragu ini akan bermanfaat--kau tahu'kan orang memiliki kesukaan yang berbeda."

"Jangan khawatir tentang itu!"

(Name) hanya tersenyum dan mengangguk kecil sebagai jawaban. Ia beralih dari kasir menuju ke arah bunga-bunga yang berjajar. Ia beralih dari satu bunga ke bunga yang lain sambil berpikir manakah yang paling cocok untuk permintaan Kirishima.

Namun, gadis itu tidak menyadari. Selain Kirishima yang menatapnya dengan pandangan tertarik. Seseorang juga melihat (Name), matanya bahkan mengikuti setiap gerakan kecil ia--Bakugo selalu mengamatinya dalam diam.

Sangat aneh bagi Bakugo untuk tenang, tapi saat melihat (Name) saat ini ia merasa 'tak mau kehilangan waktu untuk tidak menatapnya. Wajah halus, tangan lentik dan suaranya yang menenangkan itu menarik perhatian Bakugo. Rasanya sangat aneh, sampai-sampai hatinya sakit saat mengingat jika (Name) menyukai pria lain.

Ia tahu jika (Name) menyukai Todoroki.

Dan ia baru menyadari jika ia menyukai (Name).

"Bagaimana jika bunga tulip?"

"Kalau itu pilihan (Name)-san aku setuju-setuju saja!"

Bakugo masih menatap (Name) gadis itu memegang rangkaian bunga tulip berwarna putih sambil tersenyum lebar. Ah, jika Bakugo membawa kamera pasti langsung ia abadikan.

Karena, (Name) sangat cantik hari ini.

"Kirishima-san akan melamar kapan? Nanti akan kubuatkan dan juga semoga berhasil!

Bakugo masih termenung. Andai saja, jika ia menyadari perasaannya lebih cepat. Apakah (Name) akan berbalik suka kepadanya?

(Buket bunga yang dibuat (Name) untuk Kirishima)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Buket bunga yang dibuat (Name) untuk Kirishima)

- - -

Akhirnya aku update ( TДT)
Mohon maaf bagi yang sudah nungguin lama banget, soalnya aku kepancing sama fandom baru dan malah enak-enakan di sana. 〒_〒

Jadi mohon maaf! Chap ini lebih panjang daripada yang lain lho :" dan maaf aku gak ngejelasin bunganya, pengetahuan bungaku minim banget. (。•́︿•̀。)

Kabar baik bagi yang nungguin Todoroki, chap besok jadi gilirannya dia~

Sampai jumpa!

Florista | todoroki x readerWhere stories live. Discover now