2

6.9K 1K 14
                                    

Pemuda dengan surai dwiwarna menghembuskan nafas pelan, ia adalah hero, tapi mengapa malah sekarang tidak ada penjahat satupun?

Bukannya marah karna tidak ada penjahat tetapi ia bingung harus melakukan apa untuk mengisi waktu luangnya.

Tangannya ia kepalkan erat, seketika kejadian masa lalu terlintas di kepalanya, masih teringat jelas saat itu.

Kakinya mulai ia jejakkan, warna oranye kini sudah terlukiskan di cakrawala, burung burung terbang kembali ke sarangnya.

Tangannya kini memegang kenop pintu di depannya, membuka pintu--terlihat jelas gadis dengan surai (h/c) dan juga iris (e/c) tengah tersenyum kepada pemuda itu.

Sudah ketiga kalinya ia pergi membeli bunga di toko ini, "selamat datang," ucap gadis itu dengan senyuman lembut di wajahnya.

Masih dengan wajah datar andalannya pemuda itu berjalan masuk ke dalam toko itu, toko dengan gaya klasik dengan bunga yang menghiasi toko itu.

"Yang seperti biasanya?" ucap gadis tersebut yang ditanggapi dengan anggukan singkat pemuda surai dwiwarna itu.

Bunga dengan kelopak berwarna putih ia rangkai satu persatu menjadi sebuah buket bunga yang indah, Sudah dirangkai gadis itu menyerahkan buket itu ke pemuda tadi.

"Boleh kutahu namamu tuan? Rasanya tidak enak ketika saya tidak tahu nama pelanggan yang terus menerus datang ke toko saya." gadis itu berkata sambil memberi uang kembalian.

"Todoroki Shouto," ucapnya datar.

"(Full Name), yoroshiku Todoroki-san." ucap (Name) yang masih menatap kepergian Todoroki, berharap ia kembali lagi.

Florista | todoroki x readerWhere stories live. Discover now