30 menit, akhirnya Jaehyun berhasil sampai dirumah. Itupun karena dia ngebut, kalau mungkin ayahnya tahu tamatlah riwayatnya. Jaehyun harus nerobos lampu merah karena sekarang keadaannya lagi genting.

"Kita ke rumah sakit aja atau nggak?" saran Jaehyun.

"Gak usah, aku minum air hangat aja udah cukup. Aku cuma pengen tidur," lirih Rose. Jaehyun mengangguk pelan kemudian segera menggendong Rose ke kamarnya.

"Lo tunggu sini, gue ambilin air hangatnya," titah Jaehyun. Rose mengangguk mengiyakan, "Makasih ya Jae karena udah mau ngurusin aku," ujar Rose yang berusaha tersenyum meski lagi menahan sakit diperutnya.

"Gak perlu lo bilang itu ke gue, jangan sungkan," sela Jaehyun sebelum menghilang dari balik pintu kamar.

5 menit kemudian Jaehyun kembali ke kamar Rose kemudian membantu gadis itu untuk minum, "Pelan-pelan minumnya. Rasain dulu, siapa tahu airnya terlalu hangat," titah Jaehyun.

Sesudahnya, Jaehyun membantu Rose untuk membenarkan posisi tidurnya kemudian menyelimuti gadis itu sebatas dada. Rasanya ia gak bisa pergi meninggalkan Rose sendirian, jadi ia duduk di pinggir ranjang sambil mengusap-usap kepala Rose. Setidaknya sampai gadis itu terlelap.

30 menit kemudian Rose berhasil terlelap disela-sela rasa sakitnya. Ini semua gak lepas dari kekuatan usapan lembut tangan Jaehyun di kepalanya. Jaehyun menghela nafasnya saat melihat wajah Rose keringatan. Ia mengambil secarik tissue kemudian menyeka keringat disekitar pelipis dan leher Rose.

Setelah memastikan Rose baik-baik saja, Jaehyun menghidupkan lampu tidur di atas nakas dan mematikan lampu utama didalam kamar. Ia memperhatikan Rose sekali lagi. Kali ini Jaehyun memberanikan dirinya untuk mengusap lembut pipi Rose sejenak, "Semoga tidur lo nyenyak."

💚💚💚

Keesokan paginya, Rose jauh lebih mendingan.

"Kalau gak kuat upacara, ke uks aja. Ayo gue anterin," sahut Jaehyun yang masih mencemaskan hal kemarin.

Rose tersenyum manis, "Aku udah baik-baik aja kok," balasnya yang menepuk pelan lengan Jaehyun.

Jaehyun mengangguk pelan, dan saat bel masuk berbunyi ia menuntun Rose ke lapangan.

Chaeyeon yang melihat hal itu mendadak jadi kesal kemudian ia mengepalkan tangannya.

"Lo suka Jaehyun, ya?" sahut Mingyu yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Chaeyeon. Gadis itu memandangnya, "Lo sendiri suka Rose, kan?"

Mereka saling berpandangan sejenak.

"Gue harap lo buruan deh gercep ke Rose biar gue bisa memiliki Jaehyun seutuhnya," desis Chaeyeon. Mingyu tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya berulang kali. Dia menatap Chaeyeon tidak percaya, "Gue gak nyangka sama lo, ternyata orang kayak lo bisa juga terobsesi. Tapi maaf deh, gue punya rencana sendiri untuk menaklukkan hati Rose."

Chaeyeon mendengus pelan, "Ya udah, gue harap lo gercep!" gerutunya yang kemudian meninggalkan kelas dan berjalan menuju lapangan.

Setibanya di lapangan, sepertinya Chaeyeon semakin kesal saat melihat Jaehyun dan Rose yang nempel banget. Coba aja kalau yang berdiri di sebelah Jaehyun sekarang adalah dirinya.

Jaehyun dan Rose senantiasa menjadi santapan godaan teman-teman sekelas mereka.

"Nempel mulu kalian berdua dari tadi pagi, jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi tadi malam. Wik wik," sahut Lucas yang tertawa keras.

"Jae, kok pesawatnya kayak mau datang ke arah gue sih?" celetuk Jhonny yang kemudian meringis pelan saat kepalanya dijitak Doyoung, "Itu aja bahasan lo. Lama-lama gue bosan malih," decak Doyoung.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now