Rose melangkah menjauh, berharap tidak ada orang lain yang mengajaknya mengobrol sekarang. Karena ia benar-benar sedang ingin marah untuk meluapkan emosi ini. Ia menghela nafasnya berulang kali kemudian mempercepat langkahnya.

"Katanya dia izin beli kiranti, tapi tahu-tahunya malah sibuk sama wanita lain. Dan lagi apa-apaan ekspresinya itu? Heol! BANGSAT!" batin Rose menggebu-gebu kemudian menghela nafas gusar.

"Sekali lagi makasih ya," ujar Jaehyun sebelum berpamitan pada Chaeyeon. Gadis itu mengangguk pelan dan tersenyum hangat mengantarkan kepergiannya, tak lupa melambaikan tangannya.

Jaehyun hendak menuju kelas, namun tatapannya tidak sengaja mengarah pada sosok Rose yang sepertinya barusan dari kamar mandi. Sontak ia mengejar langkah gadis itu kemudian menahan tangannya.

"Mau kemana sih lo buru-buru banget langkahnya? Hati-hati ntar kesandung!" ungkap Jaehyun penuh penekanan. Namun ia terperangah saat Rose menatapnya tajam. Bahkan gadis itu menepis kasar tangannya. Ia menghela nafasnya dan hanya bisa memaklumi hal ini karena tahu Rose sedang PMS.

"Ngapain kamu nunjukkin wajah kamu didepan aku?!" ketus Rose dingin. Jaehyun menghela nafasnya saat menyadari ada yang salah, "Gue salah apa lagi kali ini?"

Rose tersenyum miring, "Gak ada kok, akunya aja lagi malas lihat muka kamu. Soalnya tiap kali lihat kamu aku jadi teringat sama vivi," balasnya sinis. Jaehyun hanya bisa mengernyitkan dahinya saat mendengar ungkapan Rose yang menurutnya ngelantur kemana-mana.

Namun saat melihat ekspresi wajah Rose, hal yang Jaehyun khawatirkan kembali melintas di benaknya. Ya, ini ekspresi yang sama ditunjukkan oleh Rose saat gadis itu menyembunyikan kesedihannya.

Ketika Rose hendak melangkah pergi, Jaehyun menarik tangan gadis itu sehingga mereka kembali berhadapan. Seolah-olah Jaehyun tidak ingin Rose cepat-cepat pergi dari hadapannya. Gadis itu kembali menepis tangannya dan hendak melangkah lagi, namun ia tersentak kaget saat Jaehyun menariknya ke dalam sebuah pelukan.

"Lo kenapa sih? Seriusan? Gak usah buat orang khawatir."

Rose menghela nafasnya. Jaehyun memang ahlinya membuat ia luluh. Gadis itu mulai melunak kemudian melepaskan pelukannya dan mendongak menatap Jaehyun. Tatapannya terlihat sendu.

"Kamu suka gak sih sama aku?"

Hening setelahnya. Sampai Jaehyun berdehem pelan untuk mencairkan suasana, "Geer banget sih lo!" ujarnya yang mengalihkan pandangannya sejenak lalu menatap Rose dengan tatapan penuh penekanan.

Rose mendesah pelan kemudian mendorong pelan tubuh Jaehyun supaya menjauhinya. Ia tertunduk sejenak sebelum akhirnya menatap Jaehyun seperti biasanya.

"Yaudah, jangan bersikap kayak gini. Kamu tahu 'kan kalau hal ini bisa buat aku berharap sama kamu?!" ungkap Rose yang menjulurkan lidahnya, tak lupa mencubit kuat pipi Jaehyun sebelum melangkah pergi.

"Rose!" panggil Jaehyun. Rose menghentikan langkahnya sebentar untuk menoleh menatap pria itu.

"Kirantinya gimana?"

Mendengar itu Rose hanya bisa tersenyum tipis kemudian menggelengkan kepalanya berulang kali, "Aku gak butuh lagi kok, perut aku udah mendingan. Makasih ya, ini gak lepas dari bantuan kamu," ungkapnya yang kemudian melangkah, bahkan mempercepat langkahnya itu.

Rasanya Rose mau nangis aja. "Bodoh banget sih lo Jung Jaehyun! Gimana bisa lo ngasih minuman hasil pertemuan lo sama gadis lain?! Lo tahu nggak sih rasanya hati gue sekarang kayak gimana?!" batin Rose kesal. Bahkan ia berpikir mungkin saja minuman itu dari Chaeyeon.

Jaehyun menatap kepergian Rose dengan ekspresi yang sulit diartikan. Bahkan ia dibuat terkejut saat tahu kalau Rose dan Mingyu semakin dekat.

Ya, tepatnya setelah Jaehyun melihat Rose dan Mingyu yang saling tersenyum bertegur sapa saat tidak sengaja berpapasan. Pria itu juga mengacak-acak rambut Rose dengan ekspresi bahagia.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now