"Chan-" Baekhyun menahan kepala Chanyeol, namun tampaknya itu sedikit terlambat karena bagian privasinya sudah dapat dilihat dengan jelas.

"Relax, Baek." Chanyeol mengecup pucuk miliknya. 

Baekhyun hanya bisa memejamkan matanya erat dan menggigit bibir bawahnya, berusaha mengendalikan reaksi tubuhnya karena rangsangan aneh yang baru saja ia terima. 

Saat Chanyeol mulai melakukan hal-hal yang lebih jauh, Baekhyun benar-benar merasa kepalanya berputar. Ia tidak bisa melakukan apapun selain melengkungkan punggungnya dan meremas sprei ranjang yang ia tiduri.

"Ah..." Mendengar desahan lembut Baekhyun, Chanyeol tidak bisa menahan dirinya untuk melanjutkan apa yang ia mulai. Hisapan, jilatan, dan semua yang ia tahu secara jelas membuat Baekhyun menggila ia terus lakukan.

"Chan," panggil Baekhyun.

"Stop." Baekhyun memerintah, akan tetapi Chanyeol sepertinya masih belum puas akan kegiatannya.

Baru setelah pelepasan yang didapat oleh Baekhyun, ia berhenti.

"Sorry." Secara tergesa-gesa, Baekhyun menarik beberapa lembar tisu dari kotak yang berada di meja samping rajang. Ia merasa tak enak hati pada Chanyeol.

"Santai, Baekhyun." Chanyeol terkekeh selagi mengelap area bibirnya dengan tisu yang diberi Baekhyun tadi.

Baekhyun dengan canggung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan merebahkan dirinya. Masih aneh rasanya untuk melakukan ini dengan sahabatnya sendiri. Terlihat jelas bahwa Chanyeol juga masih merasa canggung di matanya. Namun, anak itu benar-benar bisa mengendalikannya dengan baik. 

Chanyeol tertawa rendah dan menepuk tubuh Baekhyun yang dibalut selimut pelan.

"Istirahat."

///

"Hm?" Baekhyun berhenti mendorong keranjang belanja yang ia bawa dan bergumam sendiri saat melihat pesan dari Joohyun yang baru masuk. 

Joohyung

Liat belakang hehe

Baekhyun, walaupun bingung, melihat ke arah belakang dan melihat Joohyun yang berdiri. Lelaki itu tersenyum bahagia ketika Baekhyun melihat ke arahnya. Ia segera bergegas dan menghampiri Baekhyun.

"Ketemu lagi." Tukas Joohyung.

Baekhyun mengangguk sambil tersenyum.

"Sama siapa ke sini?" Tanya Baekhyun, melihat kesana kemari untuk mencari sosok manusia yang bersama Joohyung.

"Sendiri. Lo?" 

"Sendiri juga." 

Joohyung tetap tersenyum lebar dan mengambil alih troli belanjaan yang digunakan Baekhyun lalu mendorongnya.

"Eh, ja-" 

"Udah gapapa, ayo." Joohyung menarik pergelangan tangan Baekhyun agar Baekhyun bisa mengikutinya. 

"Mau belanja apa lagi?" 

"Mau beli cereal." Baekhyun menunjuk ke arah lorong yang dipenuhi oleh cereal yang diatur rapi pada rak. 

"Siap." 

Baekhyun hanya bisa mengikuti langkah Joohyung yang jauh lebih besar dari pada miliknya. Namun, sepertinya pemuda itu peka dan selalu berusaha untuk mensejajarkan langkahnya dengan milik Baekhyun.

Baekhyun melihat ke atas dan ke bawah, berusaha memilih cereal yang terlihat menarik. Mungkin saja ada merek baru yang belum pernah ia coba dan terlihat menggiurkan. 

"Baek?"

"Ya?" Baekhyun baru sadar, Joohyung sedari tadi hanya berdiam diri menunggunya.

"Lo asal sini?"

"Enggak. Ke sini untuk kuliah."

"Oh, gitu." Joohyung mengangguk.

"Papa mama masih di kota asal?"

"Iya. Soalnya papa masih sibuk kerja di sana." 

Setelah itu, Baekhyun dan Joohyung diliputi kesunyian.

"Lo..."

"Hm? Kenapa?"

"Lo punya pacar?" Joohyung telah berhasil untuk mengumpulkan keberaniannya dan melontarkan pertanyaan itu.

"Eh?"

"Gapapa kalo gak mau dijawab!" Joohyung terlihat panik selagi menggoyang-goyangkan tangannya.

Baekhyun tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Joohyung yang tertunda.

"Enggak punya." 

Joohyung membelalakkan matanya dan Baekhyun kembali mengalihkan pandangannya pada kotak-kotak cereal yang entah kenapa mendadak terlihat sangat menarik baginya.

Namun, senyum bahagia Joohyung tidak luput dari penglihatan Baekhyun.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now