"I am invisible man."

Aksi uwu-uwu Beomgyu dan Jiheon berhenti karena Jeongin juga baru datang dengan muka datar berdiri di belakang Beomgyu.

"Sirik lo mah," kata Beomgyu.

"Ya kalian reunian cuman berdua, gue apaan? Layar tancep?"

"Jeongiiiiinn, gue kangen. Liburannya pas ke Jeju seru? Oleh-olehnya ada gak?"

"Oh, ada kok. Nanti main ke rumah aja."

"Yeay!" Jiheon berseru riang.

"Gue dapet juga gak?" tanya Beomgyu menunjuk dirinya sendiri.

"Lo udah ambil jatah oleh-olehnya seminggu yang lalu ya, dasar cengcorang sakau!" Jeongin menoyor jidat Beomgyu. Perlakuannya yang berbeda antara Beomgyu dan Jiheon bukan karena cewek itu pacarnya Jeongin, tapi karena pertama Jiheon itu cewek, kedua Jiheon itu cewek, ketiga Jiheon itu cewek, keempat karena Jiheon gak rempong, kelima karena Jiheon lebih muda dari kedua orang sahabat cowoknya itu. Harus dibaik-baikin because she's a baby princess.

Dan terakhir, alasannya karena keluarga Jiheon punya kedai makanan. Yah mengertilah ini keuntungannya apa. Uhuk.

Oke, kembali lagi waktu sekarang, yang mana Beomgyu lagi cemberut karena ditoyor sama Jeongin. Kemudian mereka berdua duduk di sebelah Jiheon. Memang mereka dari zaman megalitikum alias dari masa orientasi, kumpul mahasiswa baru, sampai nugas sering bareng terus. Kalau Jeongin dan Beomgyu sih memang sudah kenal dari SMP, ditambah Jiheon yang ngintilin mereka mulu jadi lah Three Musketeers. Tapi bedanya mereka bertiga gak bisa tonjok-tonjokkan apalagi nebas orang pakai pedang.

Keahlian mereka tuh sama; sambat sambat, makan, sambat lagi, dan bucin.

Enggak deng, yang bucin cuman Beomgyu sama Jiheon aja, makanya dua makhluk itu klik banget kalau udah bareng. Gak ayal mereka sering berdiskusi perihal tokoh kebucinan mereka.

Contohnya seperti sekarang, setelah kelas yang cepat selesai karena cuman bahas silabus, tiga orang itu langsung nangkring di kantin umum, bukan kantin fakultas. Sekalian ngecengin yang bening-bening kalau kata Beomgyu mah.

"Gue tuh ya masih sedih sampai sekarang padahal nontonnya udah dari pas liburan, huhuhu. Kayaknya emang harusnya gue tuh berkiblat sama oppa aja."

Terus Beomgyu nyahut. "Kata temen gue di SMA kalau yang main BL tuh biasanya malah mereka yang lurus, gak murni belok, biar greget katanya."

Kata Ryujin itu mah, sahut Jeongin dalam hati sambil ngunyah roti bakarnya.

"Tapi tetep aja gue gak rela Gyu! Rasanya kayak si Terang selingkuh dari si Menang! Huwaaaaaaaa!" Jiheon histeris ke Beomgyu tapi yang ditarik-tarik tangannya malah Jeongin yang pas lagi pegang garpu nusuk roti bakar.

"Heon! Roti bakar gue nanti jatoh, elah!"

"Jeong, roti jatuh lima menit kemudian masih bisa dimakan. Hati jatuh sampai lima tahun pun kalau belum bisa move on mah susah!" sahut Beomgyu.

Jeongin's:

Jeongin's:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

??????

"Ngomong ape si lu Jaelani?!"

"Ck, emang susah ya berfilosofi sama sebutir sisa kerak nasi. Apalagi soal cinta. Soalnya seumur hidupnya aja jombl—"

"LU JUGA YE SAMA AJA! LEBIH PARAH MALAH!" Jeongin murka.

Beomgyu ngicep dan mengusap wajahnya. "Ya biasa aja dong gak usah pakai hujan lokal. Perasaan lo udah copot behel kok masih—"

"Ngomong lagi lo gue tusuk!" Jeongin nodongin garpunya ke Beomgyu.

Beomgyu auto beralih ke Jiheon yang anteng makan es buahnya semenjak Jeongin mode kemusuhan sama Beomgyu. "Jiheon, minta es buah—"

Puk Ucapan Beomgyu teralih oleh tepukan di pundak. Bikin dua orang lainnya di meja itu menoleh.

"Oit, Pak Minkyu," Jeongin yang nyapa duluan soalnya Beomgyu sekarang JEDUG DUG DEG—padahal ditepok doang!

Sama disenyumin sih.

Sama disenyumin sih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gila, adem. Jiheon yang lihat berasa disiram air mata pegunungan.

Tapi beda buat satu orang yang ditepok itu malah rasanya puanaaasss kayak tenggelam di lautan bunga (hah? Gimana??).

"Yo," sapa Minkyu. "rajin amat kalian jam segini udah di kantin."

Mohon maap, rajin dilihat dari segi mananya? Rajin menimbun lemak maksudnya???

Minkyu noleh. "Kok lo gak makan?" iya, dia nanya ke Beomgyu.

"O-oh, belum laper. Hehehe."

"Oh nongkrong aja ya di sini? Pantesan jauh amat mainnya ke kantin umum."

"Wkwkwkwk! Btw, sendirian aja lo?"

"Enggak, tuh sama yang lain." Minkyu menunjuk segerombolan teman jurusannya, dibalas anggukan kepala dan koor 'oh'.

"Minkyu, cabut gak?" salah seorang menghampiri.

"Iya," Minkyu mengangguk. "gue duluan ya."

"Lah, nyapa doang lo mah. Jajanin apa gitu kek." kata Jeongin.

"Hahaha, minta Beomgyu aja lah." kata Minkyu bercanda sambil ngusap puncak kepala Beomgyu. Memang daritadi cowok jangkung itu berdiri dan diniatkan hanya menyapa.

Alah alah, Beomgyu menepis tangan Minkyu. "K-kok jadi gue sih? Dah lah, pergi aja lo!"

"Iye iye, galak." Minkyu masih ketawa dan sekali lagi mengacak poni Beomgyu sebelum betul-betul pergi.

Beomgyu merengut. Beralih pada teman-temannya, tepatnya Jiheon. "Mau es buah."

Malah Jeongin yang ngedorong mangkok es punya Jiheon. "Nih makan yang banyak, biar bapernya cepet ilang."

Taik!


###


[20 April 2020]

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now