24. Should We Say Goodbye?

Start from the beginning
                                    

"Iya ini udah mau pulang, thanks ya," balas Jaehyun seraya mematikan sambungan teleponnya kemudian menghela nafas leganya lagi.

"Jaehyun?" Pria itu menoleh saat mendengar suara Chaeyeon memanggil namanya. Gadis itu tersenyum tipis, "Nana saem udah nyariin kita. Yuk pulang," ajak gadis itu. Jaehyun mengangguk yakin kemudian mereka berdua berjalan berdampingan menuju parkiran.

Chaeyeon gak bisa menyembunyikan senyuman kebahagiaannya saat bisa berada di dekat Jaehyun layaknya sekarang, bahkan gadis itu diam-diam lebih mendekat ke Jaehyun sehingga lengan mereka saling bersentuhan saat berjalan bersama.

❤❤❤

Di sekolahnya, Rose mengikuti eskul modern dance. Biasalah, sama 4 sabahatnya yang lain. Mereka itu ibaratnya gak dapat terpisahkan.

Rose ini terkenal banget disekolah lain, bahkan murid-murid sekolah tetangga aja suka stalker-in si Rose kalau lagi latihan dance.

Sekarang Rose lagi istirahat sebentar di taman sekolah, sendirian doang sedangkan sahabatnya yang lain lagi pergi ke kantin pas istirahat eskul. Rose gak ikutan pergi karena lagi mager. Ia sibuk memejamkan matanya untuk menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya. Seketika perasaan tentram mengaliri seluruh hati Rose, perlahan ia tersenyum sejenak.

Sampai matanya terbelalak kaget saat merasakan pipinya yang disentuh dengan benda yang dingin. Saat menoleh, Rose menemukan Mingyu yang tersenyum menatapnya seraya menyodorkan sekaleng minuman dingin.

Rose mengambilnya. Lalu suasana berubah hening.

"Aku bersyukur banget kamu udah kembali ceria kayak biasanya. Semoga kamu baik-baik aja ya. Jangan sedih lagi," ungkap Mingyu yang senantiasa menatap ke arah Rose.

Syukurnya Rose udah menutupi luka-luka di sekujur tubuhnya dengan riasan make-up yang sempurna jadi gak akan ada orang yang bakalan curiga.

Rose menghela nafasnya berulang kali, "Kok lo masih mau sih deket-deket sama gue? Gue 'kan udah jahat selama ini ke lo."

Mingyu tertawa kecil, "Karena aku mau berteman dengan kamu karena ketulusan. Kamu aja yang lambat menyadarinya. Aku bakalan nunggu kamu sampai kamu siap jadi teman aku," ujarnya seraya tersenyum hangat saat Rose menoleh ke arahnya sekedar menatap pria itu lekat-lekat.

"Seriusan kamu tulus?" sela Rose yang menatap Mingyu serius.

"Buktinya aja aku gak pernah nyerah 'kan mau dekat-dekat sama kamu? Gak peduli harus nunggu berapa lama, kalau kamu datang ke aku butuh sesuatu maka aku akan siap siaga buat selalu ada kapanpun kamu butuhin," ungkap Mingyu sambil tersenyum hangat. Rose mengerjapkan matanya sejenak kemudian tatapannya mulai melunak saat memperhatikan Mingyu.

"Maaf selama ini gue jahat ke lo," sahut Rose yang menghela nafas panjang.

"Bukan jahat, cuma ketus aja. Aku maklumi kok karena 'kan aneh juga kalau baru kenal langsung sok akrab, ye gak?" kekeh Mingyu. Rose menatap Mingyu dan kali ini berusaha tersenyum dan bersikap lebih ramah.

"Makasih banyak ya, maaf salah menduga tentang lo selama ini. Ternyata lo baik banget," ungkap Rose penuh penyesalan, kemudian tatapan matanya terpaku pada uluran tangan Mingyu.

"Ayo berteman? Aku gak akan ngecewain kamu," ujar Mingyu yang senantiasa tersenyum manis. Rose masih tertegun melihat uluran tangan Mingyu, namun sedetik setelahnya ia menerima uluran tangan Mingyu sambil tersenyum hangat, "Kuy, siapa takut! Hehe," balasnya ceria.

Mingyu senang banget melihat Rose sekarang jadi sosok yang sangat ramah saat berhadapan dengannya.

"Boleh gak kamu senyum manis kayak tadi? Aku senang aja lihatnya," ungkap Mingyu terkekeh-kekeh. Rose mengusap tengkuknya, "Kalau senyum tanpa alasan jelas lah gue malu," balas Rose renyah kemudian berdehem pelan.

"Yaudah, kalau gitu aku pancing," balas Mingyu yang kemudian tersenyum sangat manis. "Aku senang banget bisa kenal kamu, Roseanne Park."

Rose tertawa kecil lalu tersenyum menatap Mingyu, "Gue juga senang, Gyu!" balasnya ramah.

❤❤❤

Jaehyun dan Chaeyeon baru aja sampai di sekolah. Setelah mendapatkan arahan dari Nana saem sekedar ucapan selamat karena mereka berhasil menjadi pemenang lomba olimpiade sains tahun ini, Jaehyun buru-buru mau ke kelas. Ia senantiasa menatap arlojinya.

"Jaehyun?" panggil Chaeyeon ragu-ragu. Jaehyun menghentikan langkahnya dan menatap Chaeyeon sejenak.

"Kamu buru-buru ya?" tanya Chaeyeon gak enak. "Hmm.. Memangnya ada apa?" tanya Jaehyun heran.

Tatapan Jaehyun terpaku pada uluran tangan Chaeyeon, gadis itu memberinya cokelat. "Selamat ya karena sudah berhasil memenangkan lombanya," ungkapnya malu-malu, bahkan dia gak berani natap Jaehyun.

Jaehyun menerimanya, "Eh? Makasih btw. Harusnya kamu gak perlu repot 'kan?" kekehnya yang merasa gak enak hati.

"Gak ngerepotin sama sekali kok, aku malah senang bisa kasih itu ke kamu. Semoga suka ya," ujar Chaeyeon kikuk sambil tertawa renyah.

"Iya, makasih. Btw, selamat juga karena kemenanganmu," ujar Jaehyun yang tersenyum tipis. Chaeyeon memperhatikan senyuman Jaehyun tanpa berkedip, ia terpesona.

Setelah itu Jaehyun segera menuju kelasnya.

Dipertengahan jalan, Jaehyun melihat Rose yang baru saja keluar dari kamar mandi. Mereka saling menatap sejenak, tapi Rose langsung mengalihkan pandangannya dan buru-buru pergi. Jaehyun mengernyit bingung kemudian menahan lengan gadis itu. "Lo baik-baik aja?" tanyanya ragu.

Rose menghela nafasnya kemudian membalikkan badannya untuk menatap Jaehyun. Tatapannya dingin banget, bahkan ia baru aja menepis tangan Jaehyun.

"Gue ada salah sama lo?" tanya Jaehyun memastikan.

"Gak ada, kamu gak ada kesalahan apapun. Mungkin inilah saatnya bagi kamu untuk bahagia. Kamu selalu penasaran ingin tahu caranya supaya aku menjauh dari kamu, kan?"

Jaehyun diam.

"Kamu tinggal ancam aku sama hal yang udah kamu ketahui tentang hidupku yang kelam. Aku akan menjauh dari kamu tapi tolong tetap rahasiakan ini, cukup kita berdua yang tahu. Oke?" ungkap Rose yang hendak kembali melangkah, tapi Jaehyun menggenggam tangannya lagi.

"Lo berpikir gue akan nyebarin hal itu?" tanya Jaehyun dingin. Rose hanya bisa diam sambil menatap Jaehyun sendu.

"Gue gak akan mungkin nyebarin hal itu. Kenapa lo bisa berpikiran seperti itu?" tanya Jaehyun yang menghela nafasnya.

"Anggap aja aku lagi pengen ngebahagiain kamu setelah bantuan kamu tentang kejadian kemarin. Kamu pernah bilang bakalan bahagia kalau aku menghilang dari hidup kamu 'kan? Maka saatnya aku akan ngabulin harapan kamu itu. Jadi kamu gak perlu lagi repot-repot mikir keras untuk menjauhkan aku dari hidup kamu karena sekarang itu adalah tugasnya aku. Tapi kalau suatu hari nanti kamu butuh bantuan aku, jangan sungkan buat datang. Aku menjauh bukan berarti benci ke kamu. Btw, makasih ya udah izinin aku untuk mengenal kamu lebih jauh. Kamu baik, apalagi kamu udah izinin aku untuk ngerasain pelukan kamu. Aku senang banget hehe," ungkap Rose yang tersenyum hangat saat menatap Jaehyun kemudian melepaskan genggaman tangan Jaehyun secara perlahan-lahan, tepatnya setelah memberikan ID Card kamar hotel yang sebelumnya telah Jaehyun pesankan untuknya.

Setelahnya gadis itu melangkah pergi, menjauhi Jaehyun yang membatu ditempatnya dengan perasaan yang kacau.

TBC

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now