26. Don't Pretend

Bắt đầu từ đầu
                                    

💚💚💚

Jaehyun menghela nafasnya berulang kali. Dia sama sekali gak berniat makan, padahal perutnya mulai terasa keroncongan. Ia sedang berdiam diri di bangku taman sambil menatap kosong pemandangan di sekitarnya. Ia kembali memikirkan masalah ayah Rose. Jaehyun masih belum nyangka aja kalau Rose punya ayah semacam itu.

Pria itu memejamkan matanya sejenak, kejadian hari ini benar-benar membuatnya takut kalau sewaktu-waktu ia meninggalkan Rose sendirian.

Pada dasarnya Jaehyun gak tega sama cewek, bukan berarti dia suka. Istilahnya mungkin peduli.

Ketika merasakan kehadiran seseorang, Jaehyun sontak membuka matanya. Di lihatnya seseorang menyampirkannya jaket dari arah belakang, dan saat Jaehyun menoleh ia terperangah melihat keberadaan Rose.

"Ngapain disini sendirian? Gak dingin?" tanya gadis itu, ekspresinya datar namun dari nada bicaranya terdengar jelas kalau Rose mengkhawatirkan Jaehyun.

Gadis itu baru saja siuman dan memperhatikan Jaehyun lewat balkon kamar rawatnya. Ia bingung kenapa Jaehyun sendirian berada di taman rumah sakit dan lagi dia terlihat termenung seperti orang yang kelihatan putus asa. Itu pertama kalinya Rose melihat ekspresi wajah Jaehyun yang jauh berbeda dari biasanya.

"Ini... Beneran lo?" tanya Jaehyun dengan nada tertahan, bahkan ia langsung beranjak dari duduknya kemudian menghampiri Rose dan berdiri dihadapan gadis itu. Wajahnya yang terlihat pucat pasi dan di hiasi dengan luka-luka memar membuat Jaehyun meringis untuk kesekian kalinya. Bahkan gak hanya wajah, tapi sekujur tubuh Rose penuh dengan luka memar.

Rose tertawa pelan, "Yaiyalah, masa secantik ini hantu?" kekehnya. Hening setelah itu, mereka saling menatap dalam diam.

"Tolong jangan tatap aku dengan tatapan iba seperti itu, aku beneran gak suka," ungkap Rose yang mengalihkan pandangan kemudian menghela nafas panjang.

"Tolong juga jangan tatap gue dengan tatapan 'baik-baik aja' milik lo itu, gue paling gak bisa diginiin," sahut Jaehyun dengan wajah datarnya sehingga kini mereka saling menatap lagi dengan pikiran masing-masing.

"Yang nyuruh lo keluar siapa, sih? Lo 'kan masih sakit!" omel Jaehyun yang menyela keheningan di antara mereka.

"Terus kamu peduli?"

"IYA. GUE KHAWATIR, GUE PEDULI, CEMAS SETENGAH MATI LIHAT LO KAYAK GINI!" ungkap Jaehyun menggebu-gebu kemudian mendengus kasar saat mengusap wajahnya dengan gusar. Ia benar-benar merasa se-frustasi ini untuk pertama kalinya di dalam sejarah hidupnya.

Biasanya, Jaehyun termasuk orang yang calm saat menghadapi masalah apapun. Jarang dia panik menghadapi masalah dalam hidupnya, namun kali ini......... Ia juga gak ngerti kenapa ia gak bisa untuk bersikap tenang.

"Terus kalau gitu kamu bakalan meluk aku?" sela Rose serius, akan tetapi sedetik setelahnya ia tertawa keras dan mengibaskan tanganya sejenak setelah melihat wajah Jaehyun yang gak menunjukkan ekspresi apapun.

"Sorry, aku cuma bercanda. Lagian gak mungkinlah kalau kamu melakukan hal itu. Kamu 'kan benci sama aku," ujar Rose yang tertawa renyah kemudian mulai membelakangi pandangan Jaehyun untuk kembali ke ruang rawat, "Yuk, masuk ke dalam. Udaranya dingin nih," ajak Rose yang setelahnya tertegun, bahkan nafasnya tercekat.

Sebab ulah Jaehyun.

Ya, pria itu memberikannya back hug kemudian mendekapnya erat-erat seolah dia takut kehilangan. Ah, tidak! Mungkin Rose sedang kegeeran.

"Kalau kamu merasa kasihan samaku-----"

"Gue gak pernah benci sama lo," ungkap Jaehyun dengan nada suaranya yang melemah dan mulai terdengar serak. Rose terdiam setelah mendengar hal itu.

"Kamu gak nangis, kan?" tanya Rose memastikan, seketika bulu kuduknya berdiri. Rose gak mau geer tapi ia mendengar nafas Jaehyun mulai tidak beraturan. Pria itu meletakkan dagunya di pundak miliknya.

"Gue khawatir banget sama lo, Rose. Makasih banget, makasih karena lo udah bangun," ungkap Jaehyun getir kemudian membenamkan wajahnya di pundak milik Rose.

Sekarang Rose pikir dirinya sedang bermimpi. Jaehyun yang sekarang bersamanya, bukan gayanya Jaehyun bangetㅡyang seperti biasanya. Ia rasa dirinya benar-benar ketakutan sekarang setelah melihat respon Jaehyun yang kini bersamanya.

Rose mengerjapkan matanya berulang kali, bahkan saat ia hanya ingin menoleh sekedar memastikan keadaan Jaehyun, pria itu justru mengeratkan pelukannya.

Alhasil, Rose memberanikan diri untuk mengusap-usap kepala Jaehyun sembari menghela nafasnya berulang kali. Terkadang sikap Jaehyun yang seperti ini membuatnya berharap, dan ia takut kalau akan melangkah lagi seperti di masa lalu.

Rose cuma gak mau ganggu Jaehyun kayak yang telah dilakukannya di masa lalu. Ia gak mau Jaehyun jadi benci ke dia makanya ia memilih menjauh, tapi biarlah dengan begitu asal ia masih bisa melihat Jaehyun, melihat pria itu baik-baik saja dengan kehidupannya. Hal itu sudah cukup membuat Rose bahagia meski tanpa harus mengejar Jaehyun kayak dulu.

Setelah merasakan bahwa Jaehyun sudah mulai mendingan, Rose berdehem pelan. "Sekarang bisa kita kembali ke ruang rawat?" ujarnya yang menyela keheningan.

Melihat Jaehyun mulai melepaskan pelukannya refleks membuat Rose ingin melangkah pergi, namun gadis itu memekik kaget saat melihat tubuhnya tak lagi menginjak tanah.

Jaehyun menggendong tubuh Rose dan membantu gadis itu untuk kembali ke ruang rawatnya. Rose mengerjapkan matanya berulang kali dan menatap Jaehyun lekat-lekat.

"PEGANGAN!" titah Jaehyun penuh penekanan, tak lupa memelototi Rose sehingga kini gadis itu memeluk lehernya erat meski awalnya terlihat bahwa Rose ragu-ragu melakukannya.

"Lagian udah tahu sakit masih nekat keluar, dasar emang lo itu---"

"APA?!" sahut Rose yang mendelik kesal ke arah Jaehyun. Bibirnya mengerucut kesal, setelahnya ia menatap Jaehyun dengan wajah bersungut-sungut.

"Degil plus bawel," sela Jaehyun seraya membenturkan kepalanya ke kening Rose sehingga hal itu berhasil membuat Rose terperangah.

Pipinya sedikit merona merah menerima perlakuan itu dari Jaehyun. Rose tidak pernah menyangka bahwa Jaehyun bisa bersikap melunak seperti ini padanya.

TBC

MAMPUSS BAPER 🐒🐒

Foolish Love [✔]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ