4th.

3.4K 241 4
                                    

Pagi ini Jimin bangun dengan berantakan, padahal semalam ia tidur dengan sangat tenang.

Alarm berbunyi, namun Jimin tak menggubris sama sekali.

Sekali lagi, kali ini bukan alarm melainkan dering telepon.

"Se-

-Bentar, nghh!" ia mengelap liur diujung bibirnya, lalu merenggangkan tubuhnya.

Ia meraih ponselnya, lalu mengangkat telepon sambil berjalan ke toilet.

"Halo?"

Jimin kenal suara itu, itu suara Ibunya.

"Iya, kenapa bu?"

"Jimin, ini Jimin kan?"

"Iya, ada apa?"

"Jimin, kamu bisa pulang?"

"Untuk apa?"

"Seulgi butuh kamu Jim, dia manggil kamu terus dari semalam."

Jimin terkejut, ia langsung bergegas menyelesaikan urusan sikat menyikat giginya.

"Jimin..."

"Iya bu, nanti siang Jimin pulang." lalu ia langsung memutuskan sambungan telpon dengan ibunya.

Sebenarnya ia malas pulang ke Busan, namun saudara kandungnya masih disana, apalagi kakak perempuannya, Seulgi yang sedang sakit.

Jimin dengan cepat membereskan pakaiannya, tidak banyak, hanya barang yang penting saja. Toh disana semua pakaiannya sudah ada.

Jimin keluar dari kamarnya, niat mengecek kamar Namjoon dan Seokjin, namun melihat Seokjin yang ada di dapur, ia membatalkan niatnya tersebut.

"Pagi kak, kak Namu mana?" Jimin mencomot makanan yang dimasak Seokjin, sedikit.

"Lagi mandi, kamu engga mandi? Main nyomot aja." Seokjin mematikan kompornya, dan membawa makanan yang ia masak keatas meja.

Jimin duduk dikursi, melirik semua makanan yang disajikan.

Tak lama kemudian, Namjoon datang dari arah kamarnya, hanya memakai celana pendek.

Namjoon shirtless.

Sebenarnya mau Seokjin atau Jimin sudah biasa, namun entah kenapa Seokjin meneguk ludah melihat Namjoon yang shirtless dan rambut yang masih basah.

"Kak Jin jangan turn on dulu, masih pagi." ucap Jimin acuh tak acuh.

Namjoon tertawa mendengar ucapan sang adik, lalu melirik kearah Seokjin.

"Hyung, morning kiss?" Jimin memutar matanya malas, jadi nyamuk lagi.

Makanya Ji, cari pacar.

Seokjin terkekeh melihat adik sepupu iparnya memalingkan wajah dari mereka.

Bukannya apa, Namjoon dan Seokjin itu sudah tua -menurut Jimin- namun jika masalah sex, tak akan habisnya.

Padahal belum menikah, cih.

Seokjin mengecup pipi Namjoon singkat namun sang empu yang dikecup tak terima hanya dengan kecupan, ia pun langsung menarik tengkuk Seokjin dan mencium bibir Seokjin.

Sedikit melumat mungkin?

Sudah pernah diberitahu kan? Jimin tidak polos lagi semenjak tinggal bersama pasangan ini.

"Udah belum?" Jimin masih enggan menoleh kedepan, malas melihat adegan secara langsung.

Namjoon tersenyum, melepas tautan bibirnya dengan Seokjin, lalu memberikan kecupan terakhir pada pipi Seokjin.

•Selenophile🌙• [Yoonmin]Where stories live. Discover now