"Tuan Rama, tolong pindahlah di bangku depan di sebelah Nona Sister dan tolong beri jarak satu bangku untuk polisi kita. Terima kasih. Nona Shinta, tolong pindah ke bangku kosong di barisan A Little Anonymous. Terima kasih. Tuan Janus, anda tidak perlu pindah. Tuan Harnis, silakan tempati tempat Tuan Rama sebelumnya. Terima kasih. Tuan King, Silakan pilih bangku sesuka anda dari barisan bangku Hunter King. Apa anda yakin di sana? Baiklah. Tuan King, anda seperti seorang raja yang di jaga dengan ketat." Ejek Gun.

King hanya tertawa mendengarnya. "Karena aku adalah King." Ucap King dengan santai seraya tertawa dan penuh kebanggaan dalam dirinya.

"Baiklah. Kita akan melakukan permainan yang mudah." Ujar Gun tanpa mengalihkan pandangannya dari ipad di tangannya. "Saya sudah mengirimkan pesan ke kalian. Kalian akan melakukan Footprinting. Informasi sekecil apapun sangat berharga." Sambungnya dengan nada serius. "Sebelum memulai permainan, ada sesuatu yang terlupakan. Kalian para hacker, silakan download aplikasi pendukung sendiri. Tenang saja! Internet yang disediakan Perusahaan XXX sangat cepat. Kita beruntung bisa merasakannya sebelum warga sipil di luar sana. Game ... START!!!" ujar Gun dengan nada penuh semangat.

Setiap peserta memiliki pesan yang berbeda. Cara yang digunakan pun tidaklah harus sama. Hacking Game bertujuan untuk menunjukan kemampuan antar pemain, bukan hasil yang didapatkan. Peraturan nomor sebelas, "Jangan menjadi Hacker jika belum siap dihack."

Sebuah kotak kecil di pojok kanan bawah muncul dengan tulisan "New Message" muncul di layar komputer King. Dengan dua pilihan di sebelah kiri "Open" dan di sebelah kanan "Close". Tangan kanannya mengarahkan tanda panah putih pada layar ke arah open dan menekannya. Sebuah kotak muncul seperti pesan masuk e-mail dan menampilkan sebuah kalimat berwarna biru tua yang telah digaris bawahi.

Footprinting merupakan proses untuk mencari informasi mengenai target. Intinya adalah bagaimana bisa mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari target. Baik hal itu dari media online maupun offline (Koran, surat-surat, dan sebagainya.).

Footprinting terbagi menjadi dua, yaitu passive footprinting dan active footprinting. Passive footprinting dilakukan melalui media yang berhubungan dengan target seperti koran, yellow pages(2), website target, mencari di literatur, melalui pihak ketiga rekanan target. Active footprinting merupakan proses pengumpulan informasi dengan melibatkan interaksi secara langsung dengan target. Biasanya proses footprinting ini dilakukan sebagai proses awal sebelum memasuki sebuah sistem.

King membuka platform terbesar di dunia, Google. Alis kirinya terangkat dengan wajah kebingungan dia terus menekan tombol pada mousenya. "Rasanya seperti déjà vu." Ujarnya.

Sebuah website memiliki tampilan seperti Google dengan tulisan "who.is". King menekan tombol ctrl dan v bersamaan lalu, menekan tombol enter pada keyboard. Tampilan layarnya berubah dengan cepat. Informasi mengenai website yang dikirim oleh Gun kini berada di layar komputernya. Nama pemilik website, email, alamat, tanggal pembuatan website, registrant, dan sebagainya tertulis di halaman website tersebut.

King membuka halaman website google lagi di halaman baru. King akan melacak lokasi fisik (letak geografis) serta peta lokasi IP address dari website yang dia dapatkan dengan menggunakan Geotool. Tidak baik jika hanya mempercayai satu sumber informasi. Sebuah tampilan yang menunjukan peta dunia dengan bagian bawahnya terdapat beberapa informasi setelah dia mengetik sebuah alamat website. Website yang diberikan pada King adalah website jual beli senjata api ilegal dan aktif duapuluh empat jam nonstop.

Hacking GameWhere stories live. Discover now