The Heartbreak

401 37 2
                                    

Angin kencang menerpa wajah penuh dendam Dera, gadis itu bahkan tidak ingin untuk meronta berusaha membuka penutup matanya.

Bau khas darah tercium di indra penciumannya, bau yang sangat ia benci. Bau darah saat halangan saja dia tidak suka, apalagi bau darah mayat.

Dera di geret paksa maju entah kemana. Tubuhnya penuh luka cambukan yang masih basah.

Setelah menonton video yang di rekam bajingan itu, Dera melihat satu video lagi. Video pembantaian habis-habisan di markas-markas tersembunyi Arutala.

Hidupnya di penuhi kehancuran dan rasa bersalah karena mengorbankan darah demi darah hanya untuk jiwa dan raganya.

Jalanan yang basah dan lengket itu terasa jelas di kaki telanjang Dera, ia menitikkan air matanya.

Meskipun dua pengawal di sampingnya terus berdecak dan mengeluh karena harus ke tempat menjijikkan seperti ini, tapi Dera tetap diam dan berjalan terseok.

Berjalan semakin ke barat, terasa angin begitu kencang menerpa rambut kucelnya yang telah mendaki gunung melewati lembah.

Kakinya menyandung sebuah benda basah yang perlahan bergerak mencengkram pergelangan kakinya.

Pengawal itu menatap tubuh yang bahkan tidak memiliki tangan kanan dan kaki, "Get off bitch!"

"Jan-jangan kes-kesana Der"

Bugh!

Suara tendangan terdengar begitu memilukan di telinga Dera.

Dia tidak tahu siapa itu, tapi dia menangis sesenggukan dan berusaha berbicara dengan sisa tenaganya.

"Kau siapa?" Tanyanya.

Namun sebelum berhasil mendengar jawaban, tubuhnya tergeret jauh lagi. Bahkan seperti melayang sangking cepatnya.

"Y-yena! G-gue Yena!"

Mata Dera terbelak, dia meronta berusaha melepaskan cengkraman yang semakin erat.

"This two dick! Get out of me!" Makinya pada dua pengawal di sampingnya.

Respon tawa yang begitu memilukan membuat Dera semakin menumpuk rasa bencinya.

Air matanya bercampur darah bekas pukulan di batang hidungnya yang mungkin sudah patah.

Kain putih yang membalut matanya perlahan memerah, Dera hanya bisa menggeraskan rahangnya dan terus meronta meski kesakitan.

"Seenggok daging haram ini sudah hancur rupanya"

Tubuhnya terhempas begitu saja di permukaan, lututnya merasakan cairan mengalir di sekitar kakinya.

"Leave!" Perintah lelaki bersuara bariton di sampingnya.

Dera melebarkan daun telinganya, berusaha mengingat dimana ia pernah mendengar suara ini.

"You must be really dissapointed Dera, you don't know how to live in this fucking evil world again right?"

Dera meludah, "in your dream!"

Suara bariton itu tertawa keras, Dera mengernyitkan dahinya. Dia masih berusaha mengingatnya.

Bukan, dia bukan Seungyoun.

Tapi, Woodz.

"Hello baby, you're look terrifying"

"Shit, you!"

Woodz tertawa renyah. Tawanya yang terkesan mematikan itu terhenti, mata tajamnya menatap Dera.

"Berikan apa yang kau curi Dera!"

bawa kabur - cho seungyounWhere stories live. Discover now