Pola Pikir

644 59 3
                                    


"Sialan!"

"Kenapa nona?"

"Posisi si raflesia itu berubah!"

Hyunbin mengernyitkan dahinya, "siapa maksud anda, nona?"

"Kamu!"

Hyunbin terjengat mendengar pekikan Dera serta tunjukan yang di berikan gadis itu padanya. Apalagi dia dikatai Raflesia yang mana nama bunga tak sedap yang biasanya hidup di hutan sendirian.

Kayak hati Hyunbin yang sepi belaian. Kayak kalian yang jomblo.




"M-maaf nona bila saya membuat salah, saya tidak ak--"

Dera menggeram kesal.

"Ya bukan kamu lah Hyunbin! Woodz! Orang itu memindah posisi utamanya!"

Hyunbin baru paham, "lalu apa yang harus saya lakukan nona"

"Astaga Hyunbin" Dera memijat pelipisnya kemudian menghela nafas.

"Nyalakan GPS yang sudah saya pasang! Itu rute perjalanannya! Ikuti, jangan ngeliat saya terus!"

Hyunbin menelan ludahnya, "baik nona"

"Bagus" ucap Dera lalu menyandarkan punggungnya ke jok mobil lagi.

Dia melihat pantulan Hyunbin di kaca. Memang benar cowok itu mirip monyet, cuman versi gantengnya.



Dera menyalakan ear monitornya, "Yena! Kepada Yena!"

"Diterima! Ada apa Der?"

"Rute diubah, lo udah liat GPS?"

"Anjing?! Demi apa?! BOBBY! NYALAIN GPS-NYA! JANGAN NYANYI KOREA MULU!"

"Iya nona, iya! Ini saya nyalakan!"

Dera menahan tawanya.

Bobby, Bobby... lelaki itu masih sama saja sejak terakhir kali dia bertugas. Masih sering mendengar lagu hip hop yang bikin pusing kepala.

Untung konsentrasinya tinggi.

Soalnya terakhir kali dia hampir ke bacok orang pas lagi tugas. Dia nunggu di pinggir gedung eh ketauan gara-gara batre earphone bluetooth-nya lepas, alhasil musiknya kedengeran.

Kan goblok.

Tapi yang penting dia menguntungkan.



"Der! Lo lewat Great george, gue lewat Victoria! Suruh si monyet ngebut! Jangan kasih ampun! Tuh anak kan mantan anak balap liar!"

"Sante Yen. Tapi lo bakal lewat Brompton, macet banget pasti"

"Sans. Yang dia butuh lo. Lagian ini cuman sekedar--"

"Hah? Sekedar apa?"

"Kaga, gue agak mabok. Sori"




"Oke lah. Lo hubungi Mars, suruh dia jaga di Lambeth Bridge aja."

"Oke, lo take care ya!"

"Lo juga. Bilangin ke Mars, suruh turun dari mobil. Mencar di seluruh penjuru jembatan. Perhatiin terus kaca mobil belakang, atau motor yang ada logo Woodz. Jangan sampe kelewat!" Peringat Dera.

"Siap! Lo fokus aja ngejar mereka. Cari tahu rencana mereka! Ikutin sampe One Hyde Park. Kayaknya mereka transaksi di sana!"

"Gue rasa yang mau bayar tubuh pak Luiz lagi sakit deh, mangkannya Woodz rela kesana demi duit. Kan mata duitan doi! Mungkin sekalian nyolong atau nyantet orang-orang yang lewat. Kan kaya semua tuh!"

bawa kabur - cho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang