nama kamu?

3.5K 377 36
                                    

"Mbak? Kita berhenti disini dulu gapapa?"

Cowok itu menolehkan kepalanya sedikit kebelakang untuk sekedar bertanya.

"Gapapa mas, makasih ya udah bawa saya kabur"

"Oh iya, aduh saya gak enak"

Cowok itu menggaruk tengkuknya, membuat Dera tertawa pelan

"Gapapa mas, saya yang harusnya gak enak bukan mas-nya"

Keduanya terdiam

Suasana malam di daerah yang lumayan sepi ini membuat Dera agak trauma sama kejadian tadi

"Nama saya Dera, nama mas?"

"Saya Seungyoun"

Dera mengangguk, "agak Korea ya?"

"Enggak sih, itu dulu bapak suka liat ibu manyun pas hamil saya jadi nama saya ada youn youn nya gitu"

"Seung kalo dibaca jadi seng alias yang, youn kalo dibaca yun alias singkatan manyun. Kalo digabung yang suka manyun lah kurang lebih artinya"

Anjay mabar, hening lagi.



"Mas, rumahnya mana?"

"Deket sini kok mbak"

"Kenapa kok kesini?"


Cowok itu terdiam, "sebentar mbak saya masih nunggu uang saya balik"

"Ini pesenan mbak" lanjutnya.


Dera menatap pesanannya, jujur saja dia sudah gak selera.

Tapi ya mau gimana pun juga harus tetep bayar.

Dera mengeluarkan uang lima puluh ribu rupiah dari dompetnya, bisa dilihat juga ada jejeran kartu didalam sana serta uang merah dan biru.


"Minuman saya buat mas aja, saya gak selera jadinya"

"Saya gak tau itu minuman apa mbak"

"Gapapa dicoba dulu, gratis kok"

Cowok itu tersenyum, manis

Eh?


"Emm, enak mbak"

"Habisin aja mas, saya kesana dulu ya?" Ujar Dera menunjuk ayunan

Cowok itu mengangguk mantap. Dia melihat semua pergerakan Dera, tanpa disangka cowok itu tersenyum penuh arti

Dia menghampiri Dera.


"Kalo mbak-nya kabur, malam ini mau menetap dimana?"

"Kalau saya bilang rumah mas memangnya mas mau?"

Cowok itu menatap Dera yang sedang memotret penampakan alam didepannya.

Memang indah, rasanya seperti udara-udara kencan.


"Boleh saja"

Jawaban yang membuat Dera tertegun, dia menolehkan kepalanya

"Ih yang bener mas?"

"Iya, kasihan mbaknya udah jam segini"

Cowok itu melihat jam tangannya, pukul 11 malam.



"Ayo kerumah saya"

Tanpa rasa curiga Dera kembali duduk di bagian belakang motor cowok berbau maskulin itu

Kalau boleh jujur, tukang ojek online ini tampan dan memiliki aura bagus

Seperti bukan tukang ojek malah terlihat seperti koko koko yang sering ngisi acara OSIS disekolahnya.

bawa kabur - cho seungyounWhere stories live. Discover now