اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
"Lidah itu lebih tajam dari pada mata pedang,memang tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan"
-ara
"Fiq,maaf banget nih gw disuruh bunda pulang cepat,jdi gw gak bisa anter lu pulang"ucap algi tak enak hati,sedangakan Fathur sudah tancap gas sedari tadi
"Iya gpp ko,gw bisa naik angkutan umum"jawab Syafiq dengan senyuman
"Emang lu tau jalan pulang"tanya Algi khawatir pasalnya Syafiq adalah orang baru di Jakarta jadi bagaimana kalau tersesat
"In syaa allah gw tau ko, kalo cuma jalan pulang dari sekolah ke rumah"jawab Syafiq mencoba meyakinkan Algi
"Kalo ada apa-apa kabarin gw ya,klo gitu gw pulang duluan assalamu'alaikum"ucap algi stelahnya langsung menancap mobilnya dengan kecepatan rata-rata
"Wa'alaikummusslam warahmatullahi wabarakatuh"
Jadilah kini Syafiq berjalan sendirian menyelusuri jalanan, pasalnya sangat lama menunggu angkutan umum jadi ia memutuskan jalan sendiri lagian jarak sekolah dan kos-an nya tidak terlalu jauh jika melewati jalan pintas, jadilah sekarang ia melewati jalan pintas itu walau ada sedikit keraguan
Saat Syafiq tengah berjalan sambil bersenandung sholawat ada beberapa orang bertubuh kekar mencegatnya
"Siapa yang kasih izin lu lewat kawasan gw"teriak seseorang itu membuat Syafiq kaget
"Maaf bang,tapi kan ini jalan umum"ucap Syafiq mencoba tenang
"Bacot lu"
Bugh
Satu pukulan mendarat di rahang Syafiq membuat sang empunya meringis
Syafiq berusaha melawan para penjahat itu walaupun beberapa kali pukulan diberikan kepadanya tapi ia tidak menyerah sampai dua orang tersebut memegangi tangan Syafiq dan satunya memukul syafiq tanpa ampun
Bugh
Pukulan tersebut bukan mendarat di tubuh Syafiq melainkan dipunggung orang yg tengah memukulnya
"Ara"lirih Syafiq saat melihat Ara lah yg menendang preman tersebut
"Banci...beraninya keroyokan"ucap Ara sinis
"Hey cantik ko kasar sih mending main sama Abang aja"goda preman tersebut yang hanya dibalas kekehan oleh Ara
Tanpa ba bi bu Ara menendang preman tersebut membuat kedua preman yg mencekal tangan Syafiq menghampiri Ara,dengan cepat Ara membalik badan dan memukul preman tersebut
Tiga preman itu kalah telak dari Ara dan segera kabur sebelum Ara kembali memberikan pukulan kepada mereka
Ara menoleh kebelakang terdapat Syafiq yang tengah terduduk sambil meringis kesakitan
"Lu gak papa?"tanya Ara sambil berjongkok didepan Syafiq
"Ya Allah Zahra kamu udah liat aku babak belur tapi masih ditanya gak papa"ucap Syafiq dengan kekehannya membuat Ara memutar bola matanya malas
"Dasar lemah"cibir Ara
"Aku dengar loh"ucap Syafiq dengan senyum
"Bomat"ketus Ara
Syafiq merasakan nyeri di perut dan wajahnya jadi ia sedikit susah untuk bangkit,Ara pun merasa kasihan kepada Syafiq dan berniat membantunya namun Syafiq menolak secara halus bantuannya, membuat Ara mengumpat,Syafiq pun merasa senang diperhatikan oleh Ara tapi ia akan tetap memegang teguh prinsip agama nya bahwa seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram haram untuk bersentuhan
YOU ARE READING
Biarlah Takdir Yang Menentukan
Humor"Fatimah Az-Zahra ta'aruf yuk!"ucap syafiq dengan kesungguhan "Oke gw terima"ucapan Ara membuat senyum Syafiq terukir sangat indah "but in a dream"teriak ara dengan tawa jahatnya dan langsung meninggalkan Syafiq Assalamualaikum zeyeng apa kabarnya...