Tampar

267 110 0
                                    

"Kiss me" perintah daniel membuat ulan mendongak menatap ke arah daniel tak percaya, Hingga...

______________

"Ga mau dan ga akan! Lu fikir lu siapa minta nyium gue, kenal juga enggak!!!" Bantah ulan dengan beraninya seraya menatap tajam ke arah mata daniel.

"Ok," singkat daniel seraya tersenyum miring menatap ulan

Perlahan daniel melepaskan tangan ulan dari lehernya dan hendak menurunkan tubuh ulan dari gendongannya.

"Ok ok,please!" Kata ulan seketika memohon

Daniel tersenyum saat melihat ulan yang menghela nafas kasar, menatap sinis kearahnya dengan hati yg mungkin terus memaki maki namanya.

"Cup"

Ulan mengecup pipi daniel sekilas dengan menutup matanya,

"Bukan disini darling, tapi disini" ucap daniel seraya menunjuk bibirnya dengan senyuman devilnya yg mampu membuat wanita mana pun kepincut, kecuali ulan.

"Gila ya lo!!" Teriak ulan tepat di wajah daniel, membuat semua pengunjung pantai menatap ke arah mereka berdua

Ulan merapatkan tubuhnya ke tubuh daniel, menutupi aset tubuh atasnya dengan dada bidang milik daniel saat melihat beberapa mengunjung pantai yang menikmati ketelanjangannya.

"Gue salah apasih sama lo? Kenapa lo giniin gue?" Bisik ulan lirih tepat di telinga daniel

Mendengar bisikan ulan yang entah kenapa membuat daniel sedikit luluh, berusaha untuk melihat wajah ulan, namun ulan tetap menyembunyikan wajahnya di ceruk leher miliknya..

"Lo nangis?" Tanya daniel memastikan dengan nada yang sedikit khawatir.

Bukan apa, ini adalah pengalaman pertama daniel melihat wanita yang di cumbunya menangis. Bukan, lebih tepatnya wanita yang ia suruh untuk mencium dirinya.

Lalu danil membawa ulan ke tepian pantai kearah pepohonan yang rindang, dan itu semakin membuat ulan mengeratkan pelukannya di leher daniel, menumpukan dagunya di bahu kekar milik daniel.

"Lo mau bawa gue kemana?" Tanya ulan saat melihat sekitaran yang terbilang sepi, hanya ada pohon pohon cemara yang berdiri menjulang tinggi.

"Apa lo belum puas bikin malu gue di hadapan teman teman gue!" Tanya ulan lagi dengan isak tangisnya saat tak mendapat jawaban dari sang emput pemilik.

Daniel berhenti melangkah, di tatapnya mata ulan yang kini juga menatapnya dengan sisa air mata yang belum kering.

Di usap daniel sisa air mata di wajah ulan, membuat ulan memejamkan matanya perlahan, membuat daniel tersentum tipis dan memajukan wajahnya hingga bibirnya menyatu dengan bibir ulan.

Ulan masih diam memejamkan matanya saat daniel sudah melepas ciumannya. Ciuman yg bahkan tak pantas dikatakan ciuman, karena nyatanya hanya kecupan beberapa detik yang lansung berakhir.

"Sekarang pasang bikini lo, tenang aja gue ga akan liat kok, biar gue ngadep belakang."
Bisik daniel seraya menurunkan ulan dengan mata terpejam, membuat ulan membuka matanya yg sempat terpejam.

Ulan pun memasang bikininya hati hati, sesekali ia menoleh ke belakang melihat daniel siapa tau ia mengintip atau tidak, ia bersyukur karna daniel tidak berbalik sedikit pun untuk menoleh ke arahnya.

Plak,,

Satu tamparan cukup keras mendarat dipipi daniel karena emosi ulan, membuat daniel membuka matanya dengan wajah yang berpaling ke samping.

"Makasih, karna lo udah bikin gue malu di depan umum! Makasih juga udah anggap gue cewek murahan hanya karna liat pakaian gue!"
Maki ulan sambil menangis dan berlari meninggalkan daniel yang masih menikmati sensasi tamparan ulan.

Sepeninggalan ulan, daniel benar benar merasa bersalah, entah kenapa hatinya terluka melihat tangisan ulan karena ulah dirinya.

"Baru kali ini gue di gampar njir" lirih daniel seraya kembali memegangi pipinya yang masih terasa panas ulah tamparan ulan.,

Walaupun emang dasarnya daniel players,, suka mainin cewek seenak jidatnya, tapi baru kali ini dia benar benar merasa salah karna udah mempermalukan ulan seenak nya, padahal cewek lain di perlakukan daniel seperti itu biasa saja, bahkan lebih parahnya daniel asal sosor bibir orang di tempat umum tanpa izin pun pernah. Entahlah daniel merasa kacau sekarang.

"Abis ena ena lu el?" Tanya hardi di iringi kekehan kecil melihat daniel yg berjalan tanpa ulan.

"Gue capek, mau istirahat" ujar daniel seraya meninggalkan teman temannya, membuat berbagai opini pertanyaan hadir di pikiran sahabatnya masing²,,

"Kenapa tuh si daniel?" Tanya nikel menatap kearah hardi.

"Mana gue tau" jawah hardi seraya menaikkan dua bahunya

"Mending kita lanjutin mainnya" terang nikel seraya melihat ke arah wanita wanita yang ada di sekitarnya.

"Yoi bro" seru hardi dengan senyum miringnya.

💫💫


Ulan mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata,,
Ingatanya tentang kejadian tadi masih terus berputar begitu saja di kepalanya, membuat air matanya kembali tertetes tak henti henti turun begitu saja.

"Gue salah apasih sama tu laki!! Kenapa gue di perlakukan serendah itu sama dia?!" Tanya ulan sendiri seraya memukul stir mobilnya,,

"Neh air mata juga kenapa ga mau berhenti sih!, Cengeng banget sih gue. Gue emang nakal tapi gue ga murahan seperti yang dia fikirkan!!" Dumel ulan lagi seraya mengusap air matanya dengan kasar.

"Aaaaahh bangsaddddd!!!!"
Teriak ulan melepaskan beban pikiran nya.

💫

"Bodoh amat sih gue!, Harusnya gue nggak gitu, apalagi kita belum kenal" umpat daniel seraya berguling ke kanan kiri di kasur empuknya.

"Ah, masa gue harus minta maaf? Ya kali aja, lagian gue juga nggak kenal sama tu cewek!"

Lagi lagi daniel terus bergumam sendiri memikirkan kejadian tadi,,

"Emmtt, tapi cantik juga tuh cewek" gumam daniel lagi dengan senyuman di bibirnya.

"Rugi banget tadi ga bisa liat sikit, harusnya kan tadi gue intip aja, orang udah kebuka juga. Ahh, tapi gpp lah orang gue udah ngerasain gunung kembarnya kok"

"Gilaa,," desis daniel seraya menutup kepalanya dengan bantal. Mungkin dia merasa gila sekarang karna bayangan tubuh seksi ulan saat ada di bawah tindihannya.

T.b.c

Jangan lupa vote nya💋

My Lövė Êl (Ön Göing✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang