.
.
.
.
Renjun duduk di airport lounge bersama ibunya , Winwin, dan masih harus menunggu lama karena delayed.Winwin memandang ke arah Renjun yang menunduk sambil memainkan ujung sweternya . Wajahnya sangat sedih . Entah apa yang dipikirkannya. Tadinya Winwin tidak punya rencana untuk pergi meninggalkan Seoul , tapi sepertinya itu akan sangat berat bagi Renjun. Winwin tidak mau Renjun lebih terluka lagi nantinya .Winwin terpaksa melakukan ini semua agar Renjun dapat melupakan semuanya .
Kembali ke China menurut Winwin adalah pilihan terbaik ."Kau ingin sesuatu ...!?"
Winwin bertanya ketika gelagat Renjun merasa tak nyaman. Renjun berisyarat dia haus dan menginginkan minuman . Winwin menepuk pundak Renjun pelan .
"Tunggu di sini , jangan kemana -mana...!"
Winwin pun berlalu . Renjun berdiri , dan sejenak menatap kepergian ibunya ...
================================
Jeno duduk di mobil bersebelahan dengan Mark ,kakak nya . Ibunya yang berada di jok depan menoleh kebelakang , memandang putra sulungnya .
"Sudah siap , tidak ada yang ketinggalan kan ...!?"
Mark mengacungkan jempolnya. Jeno disebelahnya menepuk pelan pundak sang kakak .
"Jangan gugup ...!"
Jeno memberi semangat kepada Mark yang tersenyum sambil memainkan sebuah kotak bludru di tangannya .
Hp Jeno bergetar beberapa kali menampilkan beberapa pesan chat masuk .
"Lihat , Nana sudah tak sabar !"
Jeno menunjukkan pesan chat itu pada Mark, yang disambut dengan senyuman malu -malu dari kakaknya itu.
Jung Jaehyun pun mulai menjalankan mobilnya , merangkak pelan keluar area halaman rumah . Di ikuti beberapa mobil di belakang .
================================
Winwin baru kembali setelah membeli minuman di sebuah vending mechine . Dia terkejut tak menemukan keberadaan putranya itu. Renjun telah pergi . Pergi mengikuti kata hatinya .
Winwin pasrah , mengelus dada . Putra semata wayangnya kini sudah bisa mengambil keputusan sendiri . Renjun nya kini sudah dewasa . Winwin menitikkan air mata .
================================
Jaehyun menghentikan mobilnya tiba -tiba , padahal baru beberapa meter mobil berjalan dari rumah mereka .
Atensi mereka teralihkan pada sosok di depan sana ."Jeno ...!"
Ibu Jeno memberitahu . Sosok di depan sana ialah Renjun yang terengah -engah , sepertinya dia habis tergesa -gesa .
Melihat Renjun , Jeno segera turun dari mobil itu . Hatinya begitu bergejolak . Mungkinkah masih ada kesempatan untuknya .
"Ak -akhu ...c-cin...tha...Jhe -no ..."
Dengan susah payah , akhirnya Renjun mengatakannya, ungkapan rasa di hatinya selama ini , sambil menitikan air mata.
Mendengar itu Jeno tak percaya , kata -kata yang untuk pertama kalinya Jeno dengar dari bibir Renjun, walau terbata tapi Jeno dapat dengan jelas mendengarnya . Renjun mencintai nya .
Jeno pun berlari ke arah Renjun dan memeluknya . Dia bahagia sekaligus terharu . Memeluk erat Renjun nya dan tak akan melepasnya lagi .
"Aku juga mencintaimu , Renjunie ...!"
Inilah yang Jeno rasakan saat ini , yang baru saja Jeno sadari bahwa dia selama ini mencintai Renjun . Hanya Renjun seorang .
"Aku berjanji akan menjagamu ."
Jeno promise ...
"I Love you ...until the end , Renjunie "
BGM : NCT Dream _ We Go Up_ soft version piano cover 1sou1.
Fin.
"untuk siapapun dirimu , jika kamu mencintai seseorang , katakanlah , ungkapkanlah tak peduli diterima atau tidak , yang penting kamu sudah berani dan berusaha , agar tak ada penyesalan di kemudian hari ... semangat !" 😊Thanks 4 reading ,
Sayonaraa...By : dedesari07
YOU ARE READING
Time Has Passed || Noren✔
Teen FictionRenjun anak pindahan yang tak pernah bisa berdialog karena mengidap autisme bertemu dengan Lee Jeno tetangga nya yang kemudian membuatnya merasakan cinta . WARNING : B x B Sudah end . Vote & comment pliss TANDA BACA BURUK , AWAS SAKIT MATA 📖✒d...