.
.
.
.
Winwin menuntun Renjun sambil membawa beberapa tas besar , keluar pagar rumah lalu menutup dan menguncinya . Memberi isyarat pada Renjun agar masuk ke dalam taxi yang sudah dari tadi menunggu .Setelah memastikan Winwin dan Renjun duduk dengan nyaman , pengemudi pun menjalankan taxi nya. Berjalan pelan melewati rumah Jeno yang di depannya terparkir beberapa mobil tamu undangan .
Renjun menoleh memandang ke arah rumah Jeno , mungkin itu untuk terakhir kalinya . Dia sedih .
Winwin menggenggam erat tangan Renjun , mencoba menguatkan hati putranya itu .================================
Jeno berdiri di depan cermin , memandang pantulan dirinya dengan setelan jas warna hitam . Nampak begitu gagah .
"Mengapa lama sekali , mana dasimu ?"
Ibu Jeno mulai mengomel , lalu mencari dasi Jeno dan segera memakaikannya pada Jeno .
"Tadi ibu Renjun datang untuk berpamitan ...mereka akan pulang ke China , apa Renjun sudah berpamitan dengan mu !?"
Pertanyaan yang tak dapat Jeno jawab . Dia hanya sedikit menggeleng .
"Ya sudah , cepat bersiap -siap !"
Sepeninggal ibunya , Jeno duduk terdiam di ranjangnya . Rasa sakit di hatinya semakin menjadi . Renjun telah pergi .
Jeno lalu memandang lukisan Renjun yang terpampang di dinding kamarnya . Mengapa dia merasa begitu kehilangan . Amat sangat kehilangan .
"Jeno , keluarlah temui paman dan bibi mu !"
Ibunya lagi . Akhirnya Jeno keluar kamar dan menuju ke ruang tamu. Di sana seluruh kerabat dari ayah dan juga ibunya sudah datang , mereka memuji ketampanan visual dua saudara kakak beradik itu , Mark dan Jeno .
Setelah menemui dan menyapa para tamu , Jeno berdiri mematung , memandang lurus menerawang keluar jendela , melihat rumah di depan sana yang kini kosong tak berpenghuni . Jeno melamun , memutar ulang ingatannya bersama Renjun .Mungkin Benar ucapan Winwin , lebih baik jika sejak awal Renjun tak mengenalnya .
"Ayo , kita harus segera berangkat , jangan sampai keluarga mereka menunggu ...!"
Taeyong , ibunya menepuk pundak Jeno , membuyarkan lamunannya .
Jeno menghela nafas panjang . Dengan lirih dia memanggil nama seseorang ..."Renjunie ...."
YOU ARE READING
Time Has Passed || Noren✔
Teen FictionRenjun anak pindahan yang tak pernah bisa berdialog karena mengidap autisme bertemu dengan Lee Jeno tetangga nya yang kemudian membuatnya merasakan cinta . WARNING : B x B Sudah end . Vote & comment pliss TANDA BACA BURUK , AWAS SAKIT MATA 📖✒d...