2. Mengenal Quin Michela

12.8K 268 10
                                    

Aku dan Bryan tidak langsung pulang, namun kami masih singgah untuk pergi makan terlebih dahulu lalu pergi ke supermarket untuk berbelanja beberapa cemilan dan minuman untuk mengisi kulkasku.

"langsung balik ato singgah dulu?" tanyaku kepada Bryan. Dan Bryan memilih untuk singgah terlebih dahulu.

"pacar lu mana?" tanyanya saat masuk ke apartemen ku. Aku menjelaskan bahwa Axel sedang ada urusan bisnis di Korea dan Bryan mengangguk tanda mengerti.

"Quin, nyokap lu chat gue, katanya lu ga bales cht dia" kata Bryan, dan membuat aku tersadar bahwa hp ku sejak tadi mati karena kehabisan baterai.

Aku mengambil hp lu didalam tas, dan langsung mengecasnya.

"hp gue low" jelasku ke Bryan.

Saat hpku sudah menyala, ada pesan dari mamaku. Tapi tidak ada pesan dari Axel sama sekali. Mungkin ia masih di pesawat karena penerbangannya sekitar 10jam.

My Mom❤
Quin, minggu depan balik ke Indo. Buat ngerayain pesta ulang tahun kamu sama abang kamu berdua.
17.36
-----------
Udah di beliin tiket sama papa.
17.45
-----------
Cek di email kamu, udah mama kirim. Soal kuliah ijin aja dulu atau pake jatah bolosnya.
17.48

Melihat isi pesannya aku pun tersenyum lebar. "Bryan minggu depan gue balik ke Indo" kataku memberitahukan Bryan dengan nada penuh semangat.

"iya tau kok, abang lu udah bilang ke gue" respon Bryan yang biasa aja.

"abang lu juga bilang kalo lusa mau kesini, nanti balik ke Indo nya barengan sama kita" lanjutnya.

"lu balik juga?" tanyaku.

"iyalah, kan party ultah lu sama bang Jurad" jelasnya tapi masih dengan wajah yang biasa saja. Tapi jujur sekarang aki sangat senang. Bryan juga bakalan dateng, dan ninggalin kuliahnya.

"yeyy gue punya temen bolos deh" ujarku dan ikut duduk di samping Bryan yang sedari tadi sibuk minum minuman kaleng yang tadi di beli do supermarket.

"cewek lu mana?" tanyaku.

"yang mana?" ia balik bertanya.

"idih yang mana, ketauan nih banyak ceweknya"

"cewek mah banyak. Pacar ga ada" jawabnya.

"heleh" balasku.

"tapi Quin gue serius deh nanya. Misal kita dijodohin, lu mau nikah sama gue?" tanyanya. Dan pertanyaan itu membuatku kaget. Apa yang harusku lakukan jika kami di jodohkan, jika posisinya saat ini belum ada Axel mungkin saja aku akan menerimanya meskipun aku tau Bryan adalah salah satu pria berengsek.

"pasti lu bakal nolak kan? Karena lu udah punya pacar dan lu juga nggak pernah suka sama gue" ujarnya yang nenjaeab pertanyaan yang ia lontarkan sendiri.

"Bryan ga gitu" ujarku mencoba menjelaskan.

"kami tau, abang ku selalu berkata kalau aku dan kamu sudah di jodohkan sejak kita kecil. Jika itu benar cepat atau lambat orang tua kita pasti akan membahasnya dan aku nggak mau kalau kamu nerima perjodohan itu atas dasar keterpaksaan" jelasnya sambil menatap mataku. Tiba - tiba saja cara dia berbicara berubah.

The Last is You! (Sex University 2)Where stories live. Discover now