Lelah sebenarnya kalau harus memikirkan dia setiap hari. Tapi kalau tidak di pikirkan..., aku tidak bisa. Lay seolah olah menguasai kepalaku.
"Rhee lu mau langsung pulang?" Yeri menepuk bahuku saat hendak keluar dari gerbang utama.
"Iyalah, memangnya mau kemana?" balasku sambil terus berjalan. Yeri berdecak.
"pffftt... Makan dulu kek..., kita party, ini kan kelulusan" timpal Rose.
"Gua yang traktir deh" kini ganti Joy yang membujukku.
"enggak ah, males"
"Rhee... Ayolah... Lu ngapain sih masih mikirin orang gajelas kaya Lay... " Yeri mencegah tanganku.
Karena aku mencintainya Yeri... Ingin rasanya kubalas seperti itu tapi yang ada nanti malah semakin panjang omongan tidak bermutu ini.
"iya yaudah, tapi nanti, gua mau balik dulu" putusku akhirnya. Mereka bersorak.
"ntar kalo lu udah siap, chat ya, biar gua jemput" ujar Joy. Aku mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka.
Sorenya mereka mengajakku makan di Gaemijip. Yah, sekedar party kelulusan kami berempat. Tidak juga sih, pasalnya aku kaget saat Rose datang bersama Chanyeol. Diantara kami, hanya aku dan Rose yang memiliki pacar, tapi sekarang tidak. Hanya Rose yang punya pacar. Jadinya ini party kelulusan untuk kami berlima. Semuanya Joy yang membayar.
"Lay pindah kemana?" tanyaku. Menyela perdebatan tidak mutu Joy-Rose.
"Ga tau, dia ga bilang" jawab Chanyeol. Aku menarik nafas.
"eh, bentar. Gua lupa ngasih ke lu" Chanyeol merogoh saku celananya lalu mengambil sesuatu.
"dari Lay, dia ngasih ini udah lumayan lama sih, tapi gua lupa ngasihnya ke lu" Chanyeol menyodorkan kotak berwarna merah maroon kepadaku.
"dasar amne" gerutuku lalu mengambil kotak itu.
"masih untung gua inget" balas Chanyeol. Aku hanya memutar bola mata malas. Lalu beranjak keluar dari Gaemijip.
"mau kemana Rhee?" Yeri memanggilku setengah berteriak.
"pulang, gua udah kenyang" balasku. Masa bodoh, aku mau pulang sekarang.
Sampai dirumah, aku langsung membuka kotak dari Lay.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku terkejut begitu melihat isinya. Kotak musik. Aku menghela nafas. Lay tahu kotak musikku dirusak oleh Rose.
Aku meraih selembar kertas dibawah kotak musik itu.
To Go Rhee Yeon
Jangan nangis ya... Aku enggak suka liat kamu nangis... Apalagi gara gara aku...
Rhee... Aku punya alasan buat ngelakuin ini semua... Tapi aku belum bisa kasih tahu sekarang... Suatu saat kamu bakal tahu sendiri...
Rhee... Im sorry... Cant give you anything valuable besides this music box... I hope you like it...
Im sorry Rhee... I miss you...
Zhang Yixing
Air mataku mengalir. Dunia... Beri tahu aku apa alasannya...