3

37 7 1
                                        

Listen Up Stay-blackpink
Or
Angel-NCT 127








Sorenya sepulang sekolah Lay mengajakku ke taman kota. Setelah kutanya alasannya dia hanya menjawab.

"Pengen aja, lama enggak ke taman"

Setelah itu hanya suara kendaraan lain yang ku dengar. Mendadak merasa sunyi sendiri padahal dunia sedang ramai.

"Rhee..., kamu ngantuk?" pertanyaan Lay barusan menyadarkan lamunanku. Buru buru aku turun dari motornya. Melepas helm lalu meletakkannya di jok.

Taman sedang ramai dan sore ini cerah, lumayan untuk menenangkan perasaan absurd-ku ini.


"Sini," Lay menarik tanganku lembut. Menautkan jari jarinya dengan jari jariku.

Dadaku mencelos, lagi.

Lay mengajakku duduk di salah satu kursi taman.

"Jangan kemana mana, aku mau pergi bentar. Enggak lama kok" aku mengangguk. setelah itu Lay pergi, entah kemana.

Aku kenapa sih? Kok jadi kalut begini. Padahal semuanya baik baik saja. Sekarang, tidak tahu satu jam kedepan...,



"Rhee... Ngelamun terus..." Lay tahu tahu sudah duduk di sampingku entah sejak kapan. Ditangannya ada permen kapas.

"Nih, pasti mau kan?" ia menyodorkan permen kapas warna biru itu padaku.

"Sok tahu" cibirku. Padahal memang benar benar mau.
"Tapi emang mau sih," ujarku kemudian sambil meraih permen kapas dari tangannya. Tapi kemudian Lay menahan tanganku saat hendak memakan permen kapas tersebut.

"Aku juga mau kali Rhee... " ujarnya.

"Lah, kok beli satu?"

"Sengaja biar makannya berdua"

Berani taruhan pipiku memerah sekarang.

"Dih, sok romantis" ujarku sambil tertawa. Lalu menyerahkan permen kapas yang sudah ku gigit sedikit itu pada Lay.

"Suapin" pintanya. Mulutnya sudah terbuka lebar, siap menerima permen kapas dariku.

"Enggak mau, makan sendiri nih" sergahku. Lay mengerucutkan bibirnya.
Ya Tuhan... Dia benar benar lucu.

"Rheeeee... " rengek Lay disertai aegyo.
Aku menatapnya jijik. Lalu mengambil sedikit permen kapas dan menyodorkannya ke mulut Lay.

"Hehe... " Lay tertawa. Lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Iya, dia mencium wajahku. Mata, hidung, pipi terakhir kecupan sekilas di bibirku.

Dunia serasa terhenti.

Aku buru buru memalingkan wajah, menetralisir detak jantung yang sudah dugem-an tidak karuan.

"Abisin permennya, habis ini kita pergi lagi" Lay tersenyum kearahku.

Aku buru buru menghabiskan permen kapas darinya.

••••••

Lay menggenggam tanganku ketika kami berdua sudah sampai di pusat perbelanjaan.

"Ngapain kesini?" tanyaku begitu sudah masuk ke dalam Mall.

"Pengen beli baju couple sama kamu" jawabnya.

Dih, sejak kapan Lay jadi alay begini? Ups.

"Alay" aku menoyor kepalanya. Lay cuma cengengesan tidak jelas. Pabo, untung tampan.

Setelah mengitari Mall itu, akhirnya aku dan Lay menemukan hoodie hitam bertuliskan 'YOU'. Lay langsung membelinya. Bagus, katanya. Padahal menurutku biasa saja.

"Yeay dapat!" Lay bersorak lalu menarik tanganku.

"Makan dulu ya, aku tau kamu laper" aku hanya mengangguk.





"Mau makan apa?" tanyanya setelah kami sampai di salah satu resto.

"Samain aja" balasku. Lay mengangguk lalu pergi memesan.
Tidak lama, Lay kembali dengan pesanan kami.

"Makan yang banyak, biar cepet gede" ujarnya.

"Dih, memangnya aku masih kecil?" cibirku, lalu mulai memakan makanan tersebut. Lay tertawa puas.

Selesai makan, Lay mengantarku pulang ke rumah.

"Nih" aku menyodorkan helm ketika sudah sampai di depan rumahku.

"Udah sana pulang, keburu hujan loh.. " ujarku. Melihat langit yang sekarang mendung.

"Rhee... " Lay meraih tanganku yang hendak berbalik.

Perasaanku tidak enak.

"Kita udahan ya... "

••••••

Huhu...
Jangan lupa votmennya readers...

Jangan jadi SIDERS!!!!!












Back To You  ~~~ZHANG YIXING~~~Where stories live. Discover now