Listen up Self Portrait-Suho
Or
We were in love-Davichi x T-Ara
•
•
•
•
Lay brengsek.
Seenaknya dia berkata begitu setelah mengajaku keluar seharian?
Maaf kalau kalian bosan membaca ceritaku yang belum apa apa sudah ada perpisahan seperti ini.
Dan kini aku hanya bisa menangis. Mau mengeluh tapi kepada siapa?
Lay bodoh. Memangnya hatiku apa?
Seharusnya kalau minta putus dia tidak perlu repot repot mengajakku keluar kan?
Apalagi sampai membel hoodie couple...
Membeli satu permen kapas untuk berdua...
Biar romantis? Katanya...
Bullshit. Lay bullshit.
Mana sebentar lagi ujian akhir... Dia pikir aku bisa konsentrasi hah?!
Laaaaayyyyyyyy!!!!!!!
Aarrgghh... I must hate you!
Tidak bisa, mau bagaimanapun caranya aku tetap saja tidak akan bisa membenci seorang Zhang Yixing.
Dan aku benci fakta itu.
••••••
"Rhee..., lu putus ya sama Lay?"
"menurut lu?" sebenarnya aku ingin sekali mengabaikan pertanyaan Rose barusan. Tapi mau bagaimana? Yang ada nanti dia sakit hati.
"kok bisa gitu?" Rose menggeser kursinya lebih dekat.
"enggak tahu" jawabku asal.
"udah ah, males ngomongin itu" aku meletakkan kepala diatas meja. Menarik nafas panjang panjang.
Lay brengsek.
Perlahan butiran bening merayap di pipiku tanpa diminta. Air mata itu lagi.
"Rhee..., i dont know your problem's... But be patient... Everything will be fine... " Rose mengusap usap bahuku. Aku menarik nafas lagi.
Semuanya begitu berat bagiku.
"Lay!" aku memanggilnya ketika melihat sosok itu di kantin.
Dia menoleh kearahku. Menatap dengan senyuman putus asa.
"kamu kenapa?" aku mendekatinya. Meminta penjelasan atas semuanya.
"kasih aku alasan kenapa kamu minta aku berhenti gitu aja" aku meraih pergelangan tangannya. Sambil berusaha agar air mata sialan itu tidak menghujam pipiku.
"Rhee... " dia memanggil namaku dengan suara rendah, hampir tidak terdengar.
"aku salah apa? Mana janjimu mau mengajariku matematika?!"
Aku membentaknya. Masa bodoh sekarang dengan air mata yang sudah turun entah sejak kapan. Ditambah beberapa pasang mata yang menonton. Terserah dunia. Aku tidak peduli.
"jangan cari aku lagi... Aku udah ga butuh kamu" Lay melepas cengkraman tanganku padanya. Setelah itu? Ia berlalu. Meninggalkanku sendiri bersama segenap luka yang ia ciptakan.
Dadaku mencelos. dia benar benar serius mengatakannya? Tolong bilang kalau itu mimpi.
Lututku lemas seketika. Pandanganku kabur. Kepalaku berat. Beberapa orang tampak berlari kearahku. Setelah itu semuanya gelap.
"Rhee... Are you okay...?"
Perlahan lahan aku membuka mata. Semuanya masih terlihat samar.
Ya tuhan. Aku bersyukur kalau itu tadi hanya mimpi.
"Rhee... Listen to me... Are you okay?" aku mengerjapkan mata. Ada Rose, Joy dan Yeri disana.
"Yeri... Gua kenapa?" tanyaku seraya memegang kepala yang masih terasa berat.
"enggak kenapa napa kok, lu cuma pingsan tadi di kantin" jawab Yeri seraya mengoleskan sesuatu di dahiku.
Semuanya bukan mimpi.
Mendadak perutku mual. Andai Lay tahu... Kelakuannya benar benar membuatku tersiksa.
Terserah kalau kalian mengataiku budak cinta. Tapi semua itu benar. Lay mengubah segalanya.
"Rhee... Tadi Lay kesini... " ujar Rose. Mataku terbelalak.
"dia bilang apa?" tanyaku. Rose menggeleng.
"enggak bilang apa apa, tapi dia tadi kasih ini buat lu" Rose menyodorkan sekotak cokelat dihadapanku. Cokelat berbentuk hati ada stick note diatasnya.
To : Go Rhee Yeon
Get Well Soon
Zhang Yixing
Air mataku jatuh lagi. Buat apa dia masih peduli? Seharusnya dia tidak usah peduli, andai dia tahu? Kepeduliannya saat ini membuat lukaku bertambah.
Seenaknya dia bilang agar aku cepat sembuh setelah membuatku sakit begini?
Aku sama sekali tidak tahu apa yang ada di pikiran cowok itu.
Sekarang tidak ada lagi tawa itu. Tidak ada lagi Lay ku yang selalu menjemputku setiap pagi. Meledekku karena tidak bisa matematika.
Dunia memaksa ku melupakan seorang Zhang Yixing. Harus, bagaimanapun caranya.
•
•
•
Huhuuuuu... Kangen Laaayyyy... Kapan balik sih Iching-kuuu... 😩😩😩
Votmen guyysss... Maapkeun klo gaje.
Jangan jadi siders pliissss...
Maap aku ngebacot dlu... 😅😅😅
C U guysss...
VOUS LISEZ
Back To You ~~~ZHANG YIXING~~~
Roman d'amour"Jangan menunggu kapan aku kembali..., kalaupun aku tak akan kembali..., aku akan tetap mencintaimu disini... " ~Lay Zhang
