16. Berkah Malam Minggu

Começar do início
                                    

Jaehyun tersenyum tipis dan menyambut uluran tangan Chaeyeon. "Jung Jaehyun. Ya, aku harap kita bisa berteman baik," balasnya ramah. Beda banget kalau sama Rose, ketus.

Sesudah menyimak arahan dari Nana saem, Jaehyun dan Chaeyeon berpamitan untuk pulang. Suasananya mendadak canggung sampai akhirnya Chaeyeon berdehem pelan kemudian menatap Jaehyun ramah, "Kamu murid pindahan, ya?" tanya Chaeyeon.

Jaehyun mengangguk kecil.

"Oh, sudah keliling sekolah belum? Kalau belum mau aku bantu nggak buat ngenalin lingkungan sekolah?" tawar Chaeyeon ramah. "Wah beneran? Boleh deh. Btw, thanks," balas Jaehyun yang tersenyum tipis.

Berkat Chaeyeon sekarang Jaehyun mulai paham dengan seluk-beluk Sopa High School.

"Makasih banyak Chaeyeon, aku benar-benar terbantu berkat kamu. Maaf ngerepotin," ungkap Jaehyun.

Chaeyeon terkekeh pelan, "Santuy aja, aku ikhlas kok," balasnya yang tersenyum tipis.

Langkah Jaehyun terhenti setibanya di perkarangan sekolah, tepatnya saat melihat ibunya sedang asik mengobrol dengan Rose seraya menikmati dalgona coffee. Gadis itu tertawa berulang kali dan itu terlihat manis, tapi tidak di mata Jaehyun. Yang ada dia kesal melihat gadis itu sok akrab dengan ibunya.

"Kamu pulang sama siapa?" tanya Jaehyun.

"Oh, aku dijemput kok. Kalau kamu?" sela Chaeyeon.

"Di jemput juga. Oh iya, ayo aku kenalkan ke ibuku," ajak Jaehyun. Chaeyeon mengikuti langkah pria itu.

Sena yang menyadari keberadaan Jaehyun tersenyum pada awalnya, namun tidak bertahan lama setelah melihat putranya itu bersama wanita lain. Ia mengerjapkan matanya berulang kali dan menatap Rose sejenak. Gadis itu terlihat memperhatikan Jaehyun dan Chaeyeon berulang kali karena itu bukanlah kombinasi yang biasa.

Apalagi Sena, sebab ini pertama kalinya Jaehyun terlihat akrab dengan seorang wanita.

"Bun, kenalin. Dia Chaeyeon, teman aku," ungkap Jaehyun. Chaeyeon bersalaman dengan Sena sembari membungkukkan badannya kemudian tersenyum manis.

"Chaeyeon, tante," ujar Chaeyeon ramah, sedangkan Sena hanya menanggapinya dengan senyuman terpaksa.

"Jaehyun, kalau gitu aku duluan ya," pamit Chaeyeon yang juga tersenyum manis ke arah Sena dan Rose.

"Hati-hati ya," sela Jaehyun yang melambaikan tangannya sebentar.

"Idih sok cantik banget," gumam Rose pelan, namun hal itu masih terdengar ditelinga Jaehyun. Ia menatap Rose dingin, "Emang dia lebih cantik dan baik ketimbang lo," ketusnya.

"Bagi bunda tetap Rose yang terbaik kok," sela Sena yang mengusap kepala Rose dan memeluk gadis itu sejenak. Jaehyun yang mendengar itu memutar bola matanya kesal kemudian segera naik ke dalam mobil.

"Rose gak mau barengan sama bunda?" tanya Sena sambil menatap Rose penuh harap, tapi gadis itu menolaknya dengan alasan tidak mau merepotkan orang lain.

Sena mengusap kepala Rose sejenak, "Kamu hati-hati ya," ujarnya yang tersenyum manis seraya melambaikan tangannya pada Rose. Responnya beda banget waktu sama Chaeyeon yang B aja.

Ditengah perjalanan, Sena menatap Jaehyun sejenak lewat kaca spion mobil. "Yang tadi seriusan cuma teman kamu?" selidik Sena.

Jaehyun menghela nafasnya, "Bunda jangan gak adil gitu dong. Chaeyeon itu teman aku, bun. Orangnya baik banget loh," desis Jaehyun yang bisa melihat betapa pilih kasihnya Sena ke Rose dan Chaeyeon.

Sena menghela nafasnya, "Suka-suka bunda dong, kok kamu yang ngatur? Lagian jujur ya, bunda kurang suka sama dia. Bunda lebih suka sama Rose."

"Tapi akunya yang gak suka sama Rose. Stop bersikap akrab sama dia bun. Lagian apa sih yang menarik dari dia?" dengus Jaehyun yang memutar bola matanya kesal.

"Kamu tahu nggak? Kamu kelihatan banget bodohnya kalau gak bisa lihat ketulusan dari Rose. Gak usah larang-larang bunda, yang ada bunda yang larang kamu deket-deket sama Chaeyoeon itu ya. Awas kalau sampai pacaran!" ancam Sena sambil memberikan tatapan sangarnya.

Jaehyun mendengus kesal. Ya, ia semakin membenci Rose saat menyadari bahwa gadis itu telah meracuni otak bundanya.

💚💚💚

Malam minggu adalah waktu yang tepat untuk berkencan, kan? Ya, seperti yang Jennie lakukan. Dia sedang berkencan dengan Taeyong meski hanya di rumah.

Hanya saja Jennie terlalu banyak minum dan Taeyong meminta Rose untuk membantunya membawa Jennie pulang.

Rose terlihat bingung setibanya di sebuah kompleks perumahan elite, paradise town. Ia belum pernah ke rumah Taeyong. Pria itu sudah mengirimkan alamatnya lewat sms.

Langkah Rose terhenti di salah satu perumahan yang tadinya ia pikir adalah rumah Taeyong, namun dugaannya salah.

"Guk! Guk! Guk!" Rose tersentak kaget saat seekor anjing melompat ke pelukannya kemudian menjilat hidungnya. Tatapan Rose mengarah pada pemilik anjing ini, raut wajahnya menatap Rose kesal.

"Wahhh, apakah ini takdir?" sumringah Rose yang menatap Jaehyun berbinar-binar, apalagi saat melihat betapa tampannya Jaehyun saat mengenakan setelan baju bebas. Rose emang gak salah pilih.

Jaehyun mendengus dingin saat menyadari keberadaan Rose, "Lo niat banget sih stalker rumah gue, astaga. Bisa-bisa hidup keluarga gue ikut gak tenang karena lo," sinis Jaehyun. Rose tertawa kecil, "Kamu bisa juga ya kegeeran? Aku tadi mau ke rumah Taeyong, tapi gatau kenapa malah ke sini. Bukannya Tuhan itu baik banget, Jae? Kayaknya kita beneran jodoh deh," ungkap Rose yang tersenyum manis saat Jaehyun menatapnya.

"Rumah Taeyong di depan gang ini. Udah kan? Kalau gitu sana lo pergi," ketus Jaehyun yang tak ramah sama sekali. Ia menarik tali anjing peliharaannya, namun tampaknya anjingnya menyukai Rose. Bahkan enggan jauh-jauh dari Rose.

"VIVI!" gerutu Jaehyun galak, tapi tetap saja anjing itu gak mau melepas Rose. Jaehyun udah frustasi banget. Tadinya ia mau mandiin vivi.

"Kamu mau mandiin dia, ya? Yaudah sini aku bantu," tawar Rose. Jaehyun berdecak, "Gausah! Lo pergi aja," sarkas Jaehyun.

"Gimana mau pergi kalau anjing kamu naksir sama aku? Kamu belajar deh dari vivi. Anjing aja bisa suka sama aku, masa kamu enggak?Mending kamu gercep deh sebelum aku di ambil sama yang lain. Takutnya kamu malah nyesel," cibir Rose yang menjulurkan lidahnya.

"Dasar gila," sinis Jaehyun. "Gue gak bakalan suka sama cewek kayak lo! Mending lo yang bangun dari mimpi lo itu!" lanjutnya dingin. Namun, Rose hanya membalasnya dengan senyuman manis.

Sampai Jaehyun harus mengalihkan pandangannya karena merasa Rose merusak pemandangan Indah sekitar rumahnya.

TBC

Foolish Love [✔]Onde histórias criam vida. Descubra agora