Nashwa sudah memegang perutnya lapar. Bu Ratna masih membahas soal nomor 15 sedangkan soal seluruhnya ada 25. Hingga akhirnya Bu Ratna menyudahi pembahasannya dan menyuruh muridnya untuk istirahat dulu.

"Sekarang silakan kalian istirahat dulu, nanti kita lanjut pembahasan setelah istirahat," ucap Bu Ratna. Semua murid menghela nafas lega.

"Sebagai gantinya saya tambah 10 menit jam istirahat kalian," sambung Bu ratna, spontan semua murid berhamburan menuju ke kantin.

"Nashwa tungguuu, buset dah lapar banget ya," panggil Fina teman sebangku Nashwa saat ini. "Hehe iya, abisnya tadi buru-buru banget jadi gak sempet sarapan," jawab Nashwa.

Nashwa pun segera mencari tempat duduk, dan ia menemukannya. Fina memesan mie kocok untuk mereka berdua. "Ehh! Lupaa," pekik Nashwa yang membuat Fina terjingkat.

"Apaan, Wa? Kaget aku," tanya Fina, sedangkan Nashwa hanya memberikan cengiran khasnya. "Itu aku lupa, temen aku katanya mau ngajak ke kantin bareng. Duhh nanti dia Dateng ke kelas gak ada siapa siapa, abis itu aku di sindirin terus terusan abis it ...." Fina menempelkan telunjuknya di bibir Nashwa agar Nashwa diam.

"Sssttt ... udah ah berisik, emang siapa sih temen mu itu?" potong Fina.

"Dia kelas 10 IPA 3 namanya Aza ..."

"Nashwaa lo ninggalin guee!!" pekik seseorang yang langsung membuat Nashwa bungkam. Jika orang ini sudah mengeluarkan kata lo-gue pasti dia sedang sangat kesal saat ini.

"Duhh mampus nih Finn," ucap Nashwa pelan sedangkan Fina hanya menahan tawa melihat Nashwa yang kalang kabut seperti ini. "Heh lo Napa ninggalin gue?" tanya seseorang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Azalea anak kelas 10 IPA 3.

"I ... itu ta ... tadi itu gurunya kelamaan jadi a ... aku buru buru kesini, ka ... karna udah lapar banget," ungkap Nashwa dengan terbata-bata karna jika Azalea sudah seperti ini pasti akan seperti singa kelaparan.

Azalea menatap Nashwa sebentar. "Ihh Nashwaa ... aku teh lagi kesel tauu," geram Azalea sambil menghentak hentakan kaki ke lantai.

"Kenapa Zal?" Nashwa masih takut karna Azalea menatapnya sinis. Azalea mendekat ke arah Nashwa dan membisikan sesuatu, "Aku ditembak," bisik Azalea yang membuat Nashwa terkejut.

Brakk!

"Hah!? Serius!? Kok kamu gapapa!? Ditembak dimana!? Siapa orangnya!? Ada yang sait gak!?" pekik Nashwa terkejut Sampai menggebrak meja, sedangkan Azalea menatap datar ke arah Fina.

"Fin temenmu ini polosnya bener-bener dah," ucapnya dengn wajah datar, sedangkan Fina hanya menggedikan bahu. "Lah kok kalian saling kenal?" tanya Nashwa.

"Ya kan kita temen SMP waa kumaha sih," jawab Azalea
(Yakan kita temen SMP waa gimana sih)

"Yakan aku gak tau, eh emang kamu ditembak gimana sih kok kesel gitu??" tanya Nashwa tidak mengerti sedangkan Azalea memutar bola matanya malas.

"Ishh Nashwaaa, maksud aku teh ada orang yang nyatain perasaannya ke aku," geram Azalea, Nashwa tertawa melihat sahabatnya yang sudah dewasa ini.

"Yaampun Azal ... Emang siapa sih orangnya? Andi? Michael? Reno?" tanya Nashwa.

Azalea mendekatkan wajah nya pada telinga Nashwa karna ia tidak ingin banyak yang tau soal ini, "Rafi ...," bisik Azalea tetapi masih bisa didengar Fina.

Brakk!

"Whatt!? Lea Lo serius!?" Tidak, kali ini bukan Nashwa yang menggebrak meja melainkan Fina teman SMP Azalea itu angkat bicara. Semua siswa yang ada di kantin termasuk Azalea dan Nashwa terkejut atas gebrakan dari Fina. Sedangkan Fina hanya nyengir tidak berdosa melihatnya.

"Fin ngerakeun Fin asli Fin, " ucap Nashwa pelan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
(Fin malu maluin Fin beneran Fin)

"Hehe ... Sorry sorry, lo serius Le? Si Rafi playboy se SMA itu??" ucap Fina dengan nada serius sedangkan Azalea mengangguk pelan.

"Aku harus gimana niehhh, Bundaa tolong Leaa," ujarnya sambil memegang kepala dengan kedua tangan.

Rafi Rolando Doornik merupakan anak kelas XI IPS 4 yang mengagumi Azalea secara diam-diam sejak Azalea masuk ke sekolah itu. Ia merupakan danton Paskibra selama di SMA maupun SMP. Terlebih lagi ia pernah satu SMP dengan Azalea. Azalea sempat menyukai Rafi karna kemahirannya menjadi danton saat latihan paskibra. Tetapi itu berubah saat mendapat kabar bahwa dia adalah cowok playboy.

"Lu udah nerima belum, Le?" Tanya Fina yang sedari tadi terkejut atas berita yang dibawa Azalea. "Ya belum lah Fin, pas dia ngomong gue langsung pergi aja kesini," jawab Azalea, Fina ber oh ria menanggapinya.

"Kamu sih Wa, bukannya nungguin jadikan aku di datengin tu cowok," sambung Azalea yang mendapat cengiran khas dari Nashwa.

Pesanan merekapun datang dan mereka langsung menyantapnya, lain dengan Azalea. Ia masih galau menghadapi kakak kelas satu ini. Bagaimana tidak? Ini bukan pertama kalinya ada orang yang menyatakan perasaan nya pada Azalea melainkan sudah banyak. Dan hasilnya tetap sama, Azalea menolaknya dengan alasan 'belum cukup umur'. Sedangkan sekarang ia sudah SMA, alasan apa lagi yang harus ia gunakan kali ini?

"Woi Zal ngahuleng wae," ucap Nashwa yang membuat Azalea tersadar dari lamunannya.
(Woi zal ngelamun aja)

"Ckk! Nashwaa kamu cari solusi kek gitu," decak Azalea kesal. "Sekarang aku tanya sama kamu." Azalea pun menoleh pada Nashwa.

"Kamu suka gak sama kak Rafi?" tanya Nashwa yang membuat Azalea bungkam.

To be continued 💕

Hi readers!!!

Jangan lupa vote!!! Comment !!! Dan follow akun ini juga ya!!!

Marhaban ya ramadhan💕🙏🙏

Kisah di Bandung Where stories live. Discover now