AACB-30

13.3K 427 149
                                    

Sedia payung sebelum hujan.
Sedia hansaplast sebelum hati terluka.

Selamat membaca🌹

🐳🐳🐳

Jika waktu bisa diputar, aku ingin kembali pada masa dulu aku menuruti kata hati.
Tidak akan ada kata kasihan untuk orang lain karena hati memang tidak bisa dipaksakan.
Menyesal? Tidak. Dia hanya kecewa. Kecewanya benar-benar di luar batas.
Semuanya sudah terjadi dan hanya pelajaran saja yang bisa diambil dari kejadian ini.
Mengapa pelangi hanya sementara? Karena kebahagiaan di dunia tidaklah abadi.
Kami akan bahagia, tapi di akhirat kelak.
Dia menunggu di sini sendirian. Tidak. Dia sudah bertemu orang yang dirindukannya.
Namun ada orang lain juga yang merindukannya.

—Ajarkan Aku Cara Bertahan—

💔💔💔

Azka masih duduk di ruangan dokter. Kepalanya dia tumpukan di atas langannya yang terlipat di atas meja. Istrinya keluar dari ruangan itu setelah menerima telepon.

"Hasilnya sudah keluar, Pak," ucap dokter yang sejak tadi ditunggu Azka.

"Bagaimana, Dok?" tanya Azka cepat-cepat.

Dokter itu membuka hasil tes laboratorium lalu mengamatinya terlebih dahulu. Menggeleng. Itulah responsnya. Azka semakin penasaran dibuatnya.

"Tidak ada yang positif hasilnya. Seharusnya salah satu di antara kalian harus ada yang sama."

Azka terkejut. Dia segera menyusul istrinya yang berada di luar.

"Kenapa kamu kasih tahunya sekarang, Ndre? Kenapa gak nunggu anak itu mati dulu?" geram Bella pada laki-laki di depannya itu.

"Gue gak bisa lama-lama nyembunyiin kesalahan ini, Bella. Gue sadar kalau Allah kasih kesempatan gue hidup itu buat nyelesaiin semuanya. Gue tau lo gak akan kasih tau semuanya pada Azka maupun Dzakira. Dzakira sudah menderita karena lo udah ngerebut suaminya padahal lo sendiri tahu kalau anak yang lo kandung itu anak gue, Bel. Gue kira lo udah puas, tapi lo masih harus nyuruh gue nuker anak kita sama anak Dzakira. Lo itu seorang ibu, Bel, lo tau kan rasanya kehilangan anak. Beruntung ASI lo gak keluar jadi Rafa bisa menyusu sama ibu kandungnya. Dan hasil tes DNA itu juga jelas kan kalau Rafa memang anak Azka bukan anak Rangga."

Bella mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Gue benci sama lo, Ndre! Gue udah kasih apa yang lo mau, tapi ini balasannya? Kurang apa gue selama ini sama lo?"

"Lo kurang pandai ngajak orang bicara di tempat yang pas, Bel." Suara itu membuat keduanya memutar tubuh.

Bella diam kaku di tempatnya. Azka mendengar semuanya dan pria itu bertepuk tangan seolah mengejeknya. Mata lelaki itu memerah antara menahan marah juga tangis.

"Bagus lo!" bentaknya membuat Bella terkejut. Tubuhnya semakin bergetar.

"Ternyata di sini gue yang bego! Gue bego udah percaya sama lo! Gue bego tetap milih lo padahal gue udah punya istri yang lebih dari lo! Gue bego udah madu dia, tapi malah ceraiin dia gara-gara hasutan lo! Perempuan licik! Pantas aja hatinya gak ada yang cocok sama Rafa! Ternyata lo bukan ibu kandung dia! Seharusnya gue sadar sejak awal saat ngeliat mata Rafa! Kenapa lo bikin gue bego, Bel!"

Ajarkan Aku Cara Bertahan || Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang