AACB - 04

7.2K 430 13
                                    

Allah berfirman:

اِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa” (QS. Al-Hujuraat: 12).

🌸🌸🌸


"Ra, aku mau pindah ke sini lagi loh!" seru Keyla sembari mencomot kue yang tersedia di atas meja.

Dzakira menatap bahagia wajah sahabatnya itu. "Akhirnya, Kira gak kesepian lagi deh. Kan ada kamu."

"Hehe, Kira sih gak mau cari sahabat lagi," ucap Keyla bercanda.

Kedua perempuan yang sudah bersahabat sejak kecil itu menghabiskan waktu mereka untuk bercerita. Mutia memilih menemani Zahra daripada mengganggu acara temu kangen dua sejoli itu.

Tepat pukul 9 malam, Dzakira mendengar pintu rumahnya diketuk dari luar.

"Siapa sih malam-malam gini main ke rumah orang?" ketus Keyla kesal. Akibat suara ketukan itu, ucapannya terpotong.

Dzakira menggeleng tidak tahu. "Aku bukain pintunya dulu, ya," ucapnya lalu segera menuju pintu yang kembali diketuk.

"Assalamu'alaikum," ucap lelaki yang berdiri hampir menghadap pintu.

Jantung Dzakira berdegup kencang antara terkejut dan tidak menyangka ini benar terjadi. "Wa-waalaikumussalam. Masuk dulu, A," tuturnya lembut lalu memberikan ruang agar suaminya itu masuk.

Keyla tampak terkejut melihat kedatangan seorang laki-laki dan Dzakira yang biasanya jarang menerima lelaki untuk bertamu kini berjalan di belakang lelaki itu.

"Dzakira, kamu ini apa-apaan, sih? Jaga jarak, bukan mahram!" kesal Keyla yang kini berkacak pinggang.

Azka mengernyit bingung karena tingkah perempuan tak dikenalnya itu. "Ra?" panggilnya ragu-ragu pada sang istri.

Dzakira menatap mata suaminya takut-takut lalu dia mengembuskan napasnya perlahan. "Ke-Key, i-itu se-sebenarnya."

Azka mendekati istrinya lalu mengusap lembut bahunya. Hal itu membuat Keyla semakin mencak-mencak di tempatnya.

"Hei, singkirkan tanganmu itu! Kira, kenapa kamu tidak memarahinya? Haram, Kira!"

Azka paham, dia semakin gencar menggoda perempuan yang tidak tahu apa pun itu. Dia mengarahkan tubuh Dzakira agar menghadapnya. Lelaki itu tahu jika tubuh Dzakira bergetar. Ah, dia lupa kalau perempuan itu tidak pernah dia sentuh. Kontak fisik hanya saat setelah ijab qabul kemarin.

Azka mendekatkan tubuhnya, tangannya sudah mengusap kedua pipi istrinya itu dan dia mendapati perubahan warna di sana. Entah kenapa hal itu membuat jantung Azka berdebar, padahal dia sudah sering melakukan ini pada Bella. Namun karena Bella lebih suka memakai make up, dia tidak pernah tahu warna pipi yang merona asli tanpa polesan make up.

"Dzakira, kenapa kamu diam saja?! Singkirkan tangan lelaki itu!" Keyla kembali marah-marah.

Suaranya yang keras itu membuat Mutia dan Ali segera menuju ruang tamu takut kalau terjadi apa-apa.

"Ada apa, Key?" tanya Mutia panik.

Keyla menatap Mutia dengan mata yang sudah memerah dan siap meledakkan air mata sebentar lagi. "Teh Mutia, kenapa itu Kira diam saja dipegang sama yang bukan mahramnya?" adunya sambil menunjuk ke arah Kira yang masih terdiam tidak bisa berkata-kata.

Ajarkan Aku Cara Bertahan || Lengkap✔Where stories live. Discover now