Jaemin benar-benar memberikan pendarahan dalam pada Jeno melalui dua luka tusuk yang ia ciptakan di area perut depan dan dua lagi di perut samping kanan kiri.

"Arkh!" Jeno roboh. Ia jatuh berlutut, darah terus mengalir keluar dari mulut dan perutnya. Tusukan Jaemin terlalu dalam, melukai usus dan lambungnya sehingga pendarahan terus terjadi, membuat Jeno tergeletak dalam genangan darahnya sendiri.

"N-Nana, Renjun tidak tahu kalau k-kau N-Nana." Setelah mengucapkan itu, Jeno batuk lagi, kesadarannya hilang sepenuhnya seiring dengan darah yang semakin banyak keluar meninggalkan tubuh lemah itu.

Tidak peduli dengan ucapan Jeno, Jaemin pergi begitu saja dengan hoverboard hijaunya, meninggalkan sahabat terbaiknya mendekati maut.

X

X

Adik kelas yang mengawasi mereka melihat semuanya. Ketika Jaemin sudah melompat turun dari pohon, sosok itu langsung berlari turun untuk lebih mendekat kepada ketiga lelaki yang lebih tua darinya. Karena berada di gedung yang berbeda, dan lumayan jauh dari tempat kejadian, butuh waktu sekitar 10 menit untuk anak itu menuju kesana.

Setelah ia berhasil, yang ditemukannya hanya tubuh kedua kakak kelasnya yang sudah tak sadarkan diri. Yang paling parah adalah Lee Jeno, kakak kelas yang satu tim dengannya di kegiatan ekstrakulikuler sepak bola. Genangan darah terlihat terus melebar dari bawah tubuh Jeno.

"Sial, aku terlambat." Sosok itu mengambil ponsel Jeno, membiarkan darah Jeno yang menempel pada ponsel tersebut menodai tangan dan jemarinya.

Untungnya ponsel berlogo apel dengan warna hitam itu tidak memerlukan sandi khusus untuk dibuka. Anak itu pun segera menelfon ambulance yang secepat kilat langsung datang, mengangkut Jeno ke dalam untuk segera dibawa ke unit gawat darurat.

Meninggalkan kekacauan dan kepanikan yang terjadi di sekolah Jeno, sosok adik kelas itu ikut ke dalam ambulance, bersama dengan salah satu gurunya sebagai wali. "Chenle, kau tau siapa pelakunya?" tanya sang guru kepada adik kelas Jeno.

"Sayangnya tidak pak. Saat aku berniat membolos, sudah kutemukan Bangchan sunbae dan Jeno sunbae tak sadarkan diri," jawab adik kelas Jeno yang bernama Chenle itu. Jemarinya yang terkena darah Jeno masih sibuk menscroll mencari nama teratas di kontak Jeno.

Chenle sedikit kesal dengan huruf alay yang digunakan Jeno, tapi ia memilih menghubungi kontak kedua karena nama tersebut adalah nama mantan tetangga apartemennya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chenle sedikit kesal dengan huruf alay yang digunakan Jeno, tapi ia memilih menghubungi kontak kedua karena nama tersebut adalah nama mantan tetangga apartemennya.

X

X

Renjun sedang duduk berdampingan di atas bangku bulat, bersama Mark di ruang ekskul klub musik. Karena sudah waktunya istirahat, mereka memutuskan untuk menguji lagu tugas seni musik mereka disana. Ponselnya yang bergetar langsung membuatnya mengangkat panggilan tersebut.

"Yeobosoyo, Jeno?"

"Renjun ge. Ini aku Chenli."

Renjun mengerutkan keningnya, bibirnya mengerucut lucu. Bagaimana bisa ponsel Jeno ada di Chenli, apa mereka saling mengenal?

The Student ✦ JaemrenWhere stories live. Discover now