Part 5

66 34 8
                                    

"Kalau suatu saat nanti aku mencintaimu, jangan salahkan aku, itu salah hatiku."
-Ve-

Ketika sampai dirumah, hal pertama yang dilakukan Vera adalah menuju kamar atas dan rebahan. Dari atas Vera masih  bisa mendengar Bundanya masih beradu argumen dengan guru. Yaa, saat pulang tadi ada beberapa guru yang ikut mengantar Vera. Vera memijit pelipisnya.

"Hadeuhh pusing," Vera merasa pusing mungkin karena tadi sedikit kepanasan saat dihukum. Yaa, ia tidak bisa terlalu lama terpapar sinar matahari, atau dia akan pusing seperti saat ini. Ia sedikit memijit tangannya yang masih agak keram.

"Hufftt, untung saja kau tak apa-apa" ucap Vera masih sambil memijat tangannya pelan-pelan.

Tak berapa lama, suara mobil guru itu pun pergi.Bunda Vera teriak dari bawah, memanggil Vera untuk makan dulu. Tapi Vera diam saja. Tolong jangan anggap Vera anak durhaka ya, kalian pasti sama malesnya kalo lagi pusing gini, karena kalau bicara Vera pasti akan muntah-muntah karena pusingnya semakin menjadi-jadi.

"Vera!" panggil Farrah lagi.

Karena tak kunjung mendapat sahutan dari sang empunya nama, Farrah pun naik ke kamar Vera. Vera dapat mendengar langkah kaki Bundanya menaiki anak tangga. Vera membiarkannya. Pintu kamar dibuka tanpa ketukan permisi.

"Vera, sayang, makan dulu yuk," ajak Farah sambil mendekati Vera yang rebahan diatas ranjang.

"Ngga Bun, Vera mau istirahat aja, capek."

"Kamu makan dulu baru istirahat, kan kamu tadi gak sarapan, apalagi kamu kan tadi habis dijemur sama kaka kelas kamu, pasti laper kan? ayok!" ajak Farrah lagi.

Lagi-lagi Vera menolak. Farrah pun menyerah dan menyuruh Ve untuk tetap istirahat.

"Yaudah, kamu istirahat.Bunda mau balik ke butik gapapa?" tanya Farrah.

"Gapapa Bun, santai. Take care mom." ucap Vera sambil mencium pipi Farrah.

"Yaudah Bunda berangkat," ucap Farrah sambil mencium kening Vera.

"Siap Bunnn."

Farrah pun meninggalkan putrinya. Sepeninggalan Bundanya, Vera memutuskan untuk tidur. Yaa, meski hanya masuk sebentar, tapi Vera merasa benar-benar lelah.

****

Sore harinya....

"Veerrr...Lo harus tau, MOS hari ini super bikin guaa kesel,kesel,keeseeeellll, uhukkk..uhukkkk" Teriak Win. Tadi setelah pulang, Win buru-buru berganti dan pergi kerumah Vera.

"Aduh Win, jangan teriak-teriakk dong, copot nih ah gendang telinga aku," ucap Vera sambil mengelus telinganya yang berdengung.

"Aminin jangan?"

"Jangan."

"Mau dengerin?"

"Iyaaa, but gausah teriak-teriak, OK?"

"OKEEEE, jadi tuuu yaa masa gue yang maju presentasi, temen-temen sekelompok gue cemen semua masa, heuuu, kesel gua" curcol Win.

"Lah, presentasi apaan?"

"Elu sih pulang duluan, tadi tu per kelompok suruh maju gitu, presentasiin kek filosofi masing-masing kelompok,"

"Ohhh" Vera ber-ohh riaa.

"Kok oh sih, gue kesel nihh"

I'm YoursWhere stories live. Discover now