Part 4

105 45 1
                                    

Win membawa Vera ke UKS, saat ini Vera sedang ditangani oleh dokter.

Untung saja SMA Merpati dekat dengan rumah sakit, jadi Vera cepat tertangani. Win menunggu didalam ruangan, Kazu melanjutkan kegiatan MOS, sedangkan si senior Tora dipanggil ke ruang guru. Win juga sudah menelpon bundanya Vera. Beliau sedang menuju ke sekolah.

Selang beberapa menit kemudian, bunda Vera sudah sampai di ruang UKS. Bunda Vera masuk dengan raut wajah cemas diikuti oleh Bu Santhi selaku kesiswaan.

"Gimana sih Bu, kok anak saya bisa sampai seperti ini! "

"Maaf atas kesalahan kami, saya selaku wakil dari sekolah sekali lagi meminta maaf atas keteledoran kami," Bu Santhi

"Veraa, kamu gapapa, Nak? "

"Vera gapapa, Bunda."

"Gapapa gimana, nih tangan kamu sampai membengkak lagi!"

"Tulang anak ibu belum lama pulih, sebaiknya jangan melakukan kegiatan yang mengganggu pemulihan tangannya atau akan menyebabkan pergeseran ditulangnya anak ibu." dokter Damar menjelaskan.

Bunda Vera menatap anaknya lekat-lekat.

"Vera benar-benar gapapa, Bun. Bunda tenang aja. Cuma agak sakit, dikit eheee." Vera meyakinkan mamanya kalau dia baik-baik saja.

"Win, gimana ceritanya Vera bisa sampai seperti ini?"

"Tadi, aku sama Vera dihukum, Bun. Kita sama-sama melakukan kesalahan, jadi tadi kita disuruh push up sama kakel. Sebenarnya aku tadi udah larang Vera, tapi Vera keukeh menjalankan hukumannya." Win menjelaskan ke Bunda Vera.

" Memangnya kesalahan apa yang kalian perbuat, Ver, Win? Saya bisa tuntut loh sekolah ini, baru masuk sehari aja anak saya sudah terluka!"

"Bunda, Vera beneran gapapa."

"Bu, untuk masalah ini bisa kita bicarakan baik-baik." Bu Santhi mencoba menguasai keadaan.

" Vera, mulai besok kamu sekolah di SMA Highasi. Bunda gamau kamu terluka lagi."

" Apa? Yah, jangan dong Bun. Vera beneran gapapa, Bunda." Vera terkejut dengan keputusan Bundanya yang tiba-tiba.

"Bunda janganlah, ntar Win disini gaada temen kocak kaya Vera lagi."

"Kalian kan masih bisa main bareng dirumah, Win. Kalo perlu nanti Bunda bilang ke Mama kamu buat mindahin kamu juga!"

"Eh ehh, Bun, janganlah. Win bakalan jagain Vera kok disini, beneran deh swear tekewer kewerrr, ayolah, Bun."

"Pokoknya kalian besok pindah ke SMA Highasi."

"Nggak, Bun!!" Tolak Win dan Vera serentak.

"Bunda, selama ini Vera selalu menuruti apa yang Bunda mau, untuk kali ini, Vera mohon sama Bunda, untuk ngeizinin Vera tetap sekolah disini, ya Bun yaaa," Vera memohon dengan muka memelasnya. Bunda pun mengalah.

"Baiklah, tapi kalau terjadi apa-apa dikemudian hari, Bunda akan bertindak tanpa kamu tahu. Win juga harus janji sama Bunda buat ngejagain Vera, Oke?"

"Okeee, siappp Bundaaa" jawab Win dan Vera serentak.

Hari itu, Vera pulang lebih awal sedangkan Win harus tetap mengikuti MOS.

****

Hari pertama MOS sunggunh menjengkelkan bagi Win. Bagaimana tidak! Dari sekembalinya dia dari UKS banyak pasang mata yang tak henti-hentinya menatapnya. Apalagi satu kakak kelas anggota OSIS juga terus-terusan menatapnya. Jengah. Itu yang dirasakam Win sekarang. Materi MOS pagi itu adalah membuat yel-yel serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang filosofi kelompok mereka masing-masing. Win kelompok hijau. Dua kelompok sudah presentasi, kelompok kuning dan kelompok biru yang mana kelompok biru adalah kelompok Vera, tapi ia tidak ikut presentasi karena sudah pulang duluan.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang