14. Berharap Kamu Mengerti

Start from the beginning
                                    

Rose berhasil menggenggam tangan Jaehyun, tapi pria itu menepisnya kasar. "Lo gak tahu diri banget ya, masih berani muncul didepan gue. Emang dasarnya udah murahan ya lo, cihhh!" ujarnya sinis dan terdengar menyakitkan namun Rose hanya tersenyum saja. "Kamu mau lari dari tanggung jawab?" ledek Rose.

"Kan lo yang buat gue kejebak sialan," sarkas Jaehyun.

"Yaudah sih, kamu pulang aja palingan besok hukumannya di tambah jadi dua kali lipat," kekeh Rose. Jaehyun mendengus kasar kemudian segera pergi menuju lapangan untuk menuntaskan segala kesialan ini. Ia benar-benar sudah muak.

Rose senantiasa mengekori langkah Jaehyun, sampai pria itu berhenti dan menoleh padanya. "Lo tunggu sini, biar gue ambil sapu!" ketus Jaehyun. Rose tersenyum manis sambil mengangguk-angguk. Ia senang akhirnya Jaehyun luluh dan mau bekerja sama dengannya untuk membersihkan lapangan, syukurlah.

Ya, awalnya Jaehyun berpikir menerima hal itu supaya hari ini segera berlalu. Namun saat melihat Ri saem dipertengahan jalan, Jaehyun terpikirkan oleh sesuatu.

"Saem?" sapa Jaehyun sopan.

"Loh, kamu yang tadi saya hukum 'kan? Udah siap apa yang saya suruh?"

"Sebenarnya saya terlambat karena di panggil wali kelas untuk berbicara mengenai lomba olimpiade sains setelah uts. Bukannya saya bermaksud terlambat. Saya rasa udah jadi hak saya protes kalau di hukum atas tindakan yang sebenarnya tidak saya lakukan," ungkap Jaehyun sopan.

"Ohh jadi kamu ditunjuk jadi perwakilan sekolah buat olimpiade sains tahun ini, ya?" bangga Ri saem. Ia tadi sempat berpikir bahwa Jaehyun ini murid nakal tapi nyatanya berprestasi toh.

"Masih saya pikirkan saem."

"Baiklah kalau begitu, tapi--Apa kamu yakin mau meninggalkan pacarmu sendirian dengan hukumannya?"

Jaehyun terkekeh sinis, "Pacar? Ya nggaklah saem, mimpi kali dia. Tadi dia bohong. Caper banget," ujarnya yang berdecak gak suka.

"Ohh yaudahlah terserah kamu aja kalau mau pulang," ujar Ri saem sebelum pulang.

Dan kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya? Jaehyun benar-benar pulang tanpa mempedulikan Rose yang nyatanya senantiasa menunggu Jaehyun. Ia bersikeras gak mau pulang sebelum Jaehyun kembali.

Bahkan hujan mulai turun dengan derasnya, tapi Rose gak bergeming dari tempatnya. Ia senantiasa menatap lorong sekolah, tempat yang terakhir kali Jaehyun lewati sebelum meninggalkannya dengan iming-iming ingin mengambil sapu.

Sampai seseorang memayungi dirinya. Terlihat Mingyu mengulurkan tangannya, "Kamu gila, ya? Ngapain sih di sini hujan-hujanan?" omel Mingyu namun tak Rose hiraukan.

"Ayo pulang, Rose."

"Pulang aja sendiri. Lo ngapain sih sibuk ngurusin gue?" decak Rose.

"Nanti kamu sakit, emang nungguin siapa sih?"

"Bukan urusan lo!" sinis Rose yang kemudian kembali terdiam dan fokus menatap apa yang sedari tadi ia perhatikan, masih berharap Jaehyun akan kembali.

Mingyu mengangkat teleponnya yang berdering.

"Halo June?"

"Ming, lo masih disekolah gak?"

"Iya masih, kenapa?"

"Tolong dong bantu mastiin si Rose. Dia udah siap atau belum bersihin lapangan sama si Jaehyun?"

"Haa?" kaget Mingyu. Tentu saja, saat June menyebut-nyebut Jaehyun yang harusnya ikut andil membersihkan lapangan, tapi ia tidak melihat sosok pria itu. Dan ia rasa ia mulai tahu alur apa yang sedang terjadi disini.

"Kenapa Ming?"

"Oke June, thanks!"

Mingyu menutup teleponnya kemudian menarik paksa Rose untuk pulang. Rose menepis kasar tangannya. "Kenapa sih lo selalu ikut campur sama masalah gue?!" gertak Rose yang sesekali menghentakkan kakinya saking merasa kesal.

"Dia gak mungkin balik ke sini karena dia udah pulang! Aku tadi papasan sama dia di tengah jalan. Kamu ngapain sih nunggu hal yang sia-sia? Bodoh banget!" umpat Mingyu keceplosan. Itu karena ia udah muak melihat Rose memperlakukan Jaehyun begitu spesial tapi usahanya gak pernah di hargai.

"Maaf kalau aku sempat kasar sama kamu, tapi aku harap kamu buruan sadar sebelum nyesal. Banyak loh cowok yang lebih baik dari dia yang mengharapkan kamu, kenapa kamu masih bertahan di atas luka ini? Atau jangan-jangan kamu udah sakit jiwa karena gak bisa bedain mana yang namanya disayang mana yang namanya disakiti?"

Rose mendengus dingin, "Urus aja urusan lo, dan lagi berhenti ikut campur masalah gue. Gue gak suka! Lo gak berhak ngatur apapun tentang hidup gue!" sinis Rose.

"Aku cuma berharap kamu segera sadar karena aku gak tahan melihat kamu selalu disakiti berkali-kali," balas Mingyu yang kemudian menyampirkan leather jacket miliknya di kedua pundak Rose dan menyerahkan payungnya ke genggaman tangan Rose kemudian pergi begitu saja, membiarkan dirinya dihantam oleh hujan deras.

Namun, entah kenapa kepeduliannya tidak bisa Rose rasakan. Karena di otak gadis itu hanya ada satu nama saja,

Ya. Jung Jaehyun.

TBC

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now