jadi hari ini tessa sakit, seperti biasanya gue masih duduk di bangku yang sama, tapi sebelah gue kosong.
meja gue itu posisinya tepat kedua dari depan, gue sama tessa milih meja itu karena kita tau, kalau duduk di belakang pasti ada aura setannya yang bikin gak mau belajar.
terlebih calum dan kawan-kawannya selalu duduk di belakang, sambil haha hihi seperti biasanya. karena gak ada teman sebangku gue jadi asik main hp aja hari ini, dan sekarang lagi pelajaran lintas minat bahasa inggris, jadi gurunya santai aja.
tiba-tiba terdengar suara kursi disebelah gue didudukin, gue langsung menoleh kesebelah dan mendapatkan calum yang lagi asik sama hpnya. entah apa gerangan yang bikin calum tiba-tiba pindah duduk ke depan, sedangkan dia kalau dikasih kursi pasti milih langsung ke belakang.
akhirnya setelah setengah jam pelajaran berlangsung, gue izin untuk ke toilet, dan bertepatan saat gue balik ke kelas, ada guru yang baru aja menyampaikan informasi.
"cal, tadi bu nita nyampein apa?" tanya gue pelan.
calum diam, cuma diam, dia benar benar gak respon gue dengan sepatah kata apapun. kalau di ingat-ingat suara gue masih bunyi gelombang audiosonik bukan ultrasonic yang cuma bisa di dengar lumba-lumba.
calum melepas hpnya dan kemudian menoleh ke arah gue. "tadi lo ngajak ngomong gua lun?".
ingin berkata kasar tapi pada dasarnya gue orang yang lembut, kalian semua yang baca ini di persilahkan muntah. gue mau teriak ke depan wajah calum 'menurut lo gue ngobrol sama angin berlalu lalang'. tapi sayang semuanya cuma harapan gue, pada kenyataannya gue hanya mengiyakan, dan nunggu respon calum.
"oh, gua juga gak denger lun" ucap calum sambil menggaruk tekuknya pelan. kalau tau gini mending gak usah nanya, udah gak di respon langsung, sekalinya respon tidak memberi jawaban.
"lagian nih ya lun, kalau gua perhatiin, lu jarang banget ngajak ngobrol gua, se gak menarik itu ya gua?" ujar calum.
diam, iya, gue diam soalnya speechless, gak ngerti maksudnya apa, mau mikir calum suka sama gue juga gak mungkin, soalnya masih banyak cewe yang jauh lebih cantik dari gue.
"hah gimana maksudnya?" tanya gue sambil salah tingkah tapi untungnya calum gak sadar.
"udah lah gak penting, gua ke belakang lagi ya". seperti biasa abis bicarain hal yang gak jelas, calum bakal ninggalin gue.
tapi ucapan calum waktu dikelas, masih terulang-ulang di pikiran gue pada malam ini.
YOU ARE READING
jarak • cth
Fanfictionpada dasarnya luna dan calum itu selalu dekat, namun hanya ada beberapa jarak yang memisahkan.
