12. Are You Sure?

Start from the beginning
                                    

"Yaelah gengsian banget sih, lo. Padahal yang gangguin orang cantik," sahut Taeyong yang tertawa terbahak-bahak.

"Masih cantikan pantat lo, Yong," sahut Jaehyun yang jelas gak mengakui kalau Rose cantik. Cantik dari mananya orang kayak gitu?

"Ehh anjay lo!" sela Taeyong yang menyikut lengan Jaehyun.

"Padahal aku di sini selalu siap lo Jae buat jadi pawang kamu buat keliling sekolah," sahut Rose yang tahu-tahu sudah ada di sebelah Jaehyun untuk mengantri makanan. Dia baru saja tiba dengan teman-temannya.

"Hai kak," sapa Rose ramah sembari melambaikan tangannya ke Taeyong. Taeyong membalasnya tak kalah ramah kemudian tatapannya jatuh ke sosok Jennie yang menatapnya tajam sekali. Oh, ada apa? Taeyong merasa bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan apapun terhadap kekasihnya itu.

Jennie menghampiri Taeyong kemudian menariknya menjauh dari Jaehyun. "Kalian saling kenal?" tanya Jennie yang menatap Taeyong mengintimidasi. Taeyong mengangguk pelan, "Dia sahabat aku, Jen," ungkapnya dan ekspresi Jennie menunjukkan ketidaksukaan.

"Kalau gitu jangan pernah dekat-dekat sama orang kayak dia lagi!" desak Jennie yang mendesis pelan.

Taeyong mengerjapkan matanya berulang kali, "Loh? Kenapa sayang?" bingungnya yang menatap Jennie bertanya-tanya.

"Nanti kamu ketularan jadi orang gak berperasaan kayak dia! Pokoknya aku gak mau ya lihat kamu dekat-dekat sama dia lagi. Kalau kamu ngeyel, kita PUTUS!" sarkas Jennie yang seketika membuat nyawa Taeyong terhempas keluar dari raganya sebentar, saking terkejut mendengar hal itu. Ia sangat menyayangi Jennie masalahnya.

"Ehh, yang. Kok ngomongnya gitu sih?" cemberut Taeyong yang memeluk Jennie erat-erat.

Jaehyun hanya memutar bola matanya saat berada di tengah-tengah situasi yang tidak ia pahami ini. Tatapannya tidak sengaja melirik ke arah Rose yang senantiasa menatapnya berbinar-binar. Ia hanya menatap itu datar kemudian mengalihkan pandangannya.

"Pokoknya kamu inget aja ucapan aku," desis Jennie yang menatap Taeyong dengan nada mengancam. Rose menghela nafasnya saat melihat sikap kekanak-kanakkan Jennie. Ia merasa sepertinya Jaehyun keberatan jauh-jauh dari Taeyong.

Rose sontak menarik Jennie, "Lo apa-apaan sih ngekang kak Taeyong kayak gitu. Emangnya kak Taeyong pernah ngekang lo?" dengusnya. Jennie terdiam dan berdecak kesal. Dia cuma telanjur makan hati sama sikap Jaehyun ke Rose. "Kalau lo ngelakuin ini karena embel-embel gue, gue kecewa banget sama lo," desis Rose sehingga membuat Jennie menghela nafas panjang.

"Udah kak, gak usah didengerin kata Jennie barusan. Dia cuma lagi PMS kayaknya hari ini," cengir Rose. Alhasil Jennie kembali menghampiri Taeyong dan meminta maaf atas sikapnya barusan, keduanya pun berpelukan sebentar.

Jennie menarik perkataannya barusan. Setelahnya dia menatap Jaehyun sinis dan menunjuk-nunjuk wajah pria itu, "Lebih baik lo ubah sikap lo ke Rose mulai sekarang!" gerutunya kesal, tapi Jaehyun hanya bersikap masa bodoh.

"Udahlah Jen, santuy aja. Gue gak apa-apa kok, lagian gue emang nunggu Jaehyun perlahan-lahan buat memandang ke arah gue," ungkapnya yang cengengesan saat memandang ke arah Jaehyun yang menatapnya tajam. Ingin rasanya Jaehyun mencampakkan Rose ke laut supaya mereka tidak perlu bersusah payah bertemu lagi.

Rose selalu berusaha mengantri di deretan barisan yang sama dengan Jaehyun supaya ia bisa tahu menu apa yang mau Jaehyun makan hari ini.

"Pakde, nasgor satu sama Nu green tea gula batunya satu," kata Jaehyun.

"Pakde, saya juga pesen yang sama," sahut Rose kemudian sehingga Jaehyun menatap gak suka ke arahnya.

"Oh ceritanya lagi mau samaan ya? Hihihi, jadi kangen saya waktu pertama kali pacaran," goda Bangchan, pakde yang terkenal hits di sekolah karena masakannya.

Tampak Rose yang terlihat senang saat di kira pacaran dengan Jaehyun. Ternyata ada juga orang yang bisa memandangi mereka layaknya seorang sepasang kekasih Rasanya ia mau terbang sebentar.

"Pakde tahu aja sih, daebak!" sahut Rose.

Jaehyun mendengus dingin, "Saya bukan pacarnya," sela Jaehyun yang mendelik tajam ke arah Rose. Bangchan hanya menahan tawanya, "Jangan malu-malu atuh kalau di depan saya," kekeh Bangchan yang tertawa kecil. Jaehyun hanya bisa menghela nafasnya saat perkataannya justru tidak dipercayai.

Setelah makanannya siap disajikan, Jaehyun dan Taeyong duduk di meja paling pojok. Disana ada Doyoung dan Johnny yang sudah menunggu mereka rupanya. Jaehyun menoleh ke arah Taeyong, "Lo kenal sama mereka?" tanyanya.

Taeyong mengangguk, "Itu dua bocil kalau ada apa-apa merengeknya ke gue. Kayak gue ibu mereka aja hadeh," balasnya yang membuat Jaehyun mengangguk-angguk.

Jaehyun menghela nafas penuh rasa syukur saat menyadari Rose mengambil bangku yang berbeda darinya. Gadis itu berada di meja depan tempat duduknya. Meskipun begitu tetap saja Rose tidak melepas Jaehyun walau hanya sebentar. Ia senantiasa tersenyum menatap Jaehyun disela-sela kegiatan makannya meski itu tidak pernah terlihat di mata Jaehyun.

Karena Taeyong, Jaehyun berhasil akrab dengan cepat sama Doyoung dan Johnny.

"Kalian tau gak sih gimana caranya buat menjauh dari Rose? Gue butuh tips ampuh nih," keluh Jaehyun setelah makan.

Doyoung dan Johnny tertawa menatap Jaehyun. "Lo kenapa sih kayaknya benci banget ke Rose? Dia mah kalau pengen deket sama orang emang caranya over kayak begitu," kekeh Johnny.

"Gue gak mau deket-deket sama dia, dihh!" sahut Jaehyun. "Pokoknya selama ada dia di sekitar gue, pasti hidup gue tertimpa musibah," dengus Jaehyun kesal.

"Nih ya, Jae gue kasih tau. Gak ada yang bisa mengubah pikiran Rose kalau dia udah bertekad. Mungkin kalau lo ngomong baik-baik sama Rose, dia bakalan ngerti," ungkap Doyoung.

Jaehyun menghela nafas frustasi, "Gue ngomong ketus aja dia kayak gitu, ntar kalau gue baikin yang ada makin melonjak," gerutu Jaehyun.

Lagi-lagi Doyoung sama Jhonny hanya bisa tertawa melihat Respon Jaehyun.

"Heran gue Jae, kenapa lo gak mau sama Rose. Padahal dia cewek paling populer disekolah. Meskipun rada gesrek, gitu-gitu dia incaran secret admirernya murid-murid cowok yang sekolah disini. Bahkan sekolah tetangga, Hanlim High School bela-belain bolos dan manjat pagar belakang sekolah buat nontonin Rose di jam olahraga. Pulang sekolah pun kadang-kadang barisan para cogan sekolah ini sama sekolah tetangga nungguin Rose didepan gerbang sekolah buat nawarin dia pulang bareng."

"Tapi gue heran kenapa Rose malah milih lo yang sebenarnya kalah telak lah sama cogan-cogan yang ngincer dia. Harusnya lo tuh sujud syukur gak, sih?" kekeh Johnny yang mengakhiri perkataannya.

"Lagian siapa yang mau jadi inceran cewek kayak dia? Dia bukan type ideal gue banget," desis Jaehyun pelan.

"Awas Jae, entar malah naksir lo!" celetuk Doyoung. "Gue mah kalau di gituin sama Rose, bakalan gue terima dengan hati yang lapang wkwk," kekehnya pelan.

"Kalau gue suka sama dia, gue kasih lo pesawat sekaligus landasan pacunya!" sahut Jaehyun angkuh.

"Widihh lo ngomong gitu seolah lo yakin banget gak bakalan suka ke dia. Well, tapi lihat aja nanti. Lumayan coy dapat pesawat sama landasan pacunya wkwkwkwk!"

TBC

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now