Six => Mantan Elvaro

30 13 12
                                    

Hidup memang sebuah pilihan, tapi hati bukan tuk di pilih-Ayudya-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup memang sebuah pilihan, tapi hati bukan tuk di pilih
-Ayudya-

Alathapun pamit kepada kakaknya ingin ke rumah elvaro

“Elvaro serius lo mau kerumah dia? Ngapain tha?”

“iya serius, gua mau nemenin dia, kan gua yang bikin dia celeka dan akhirnya hidungnya patah”

“dasar human, yaudah terserah pulang nya jangan ke maleman, kalo lu kemaleman seklian ga usah lu balik seklian”

“iya attha bawel, yaudah gua pergi, dahh”

“hmm iya” sambil membuka kembali layar ponselnya.

“yauda iya, assalamu’alaikum”

Alatha pun membuka layar hp nya dan memesan taxi online menuju rumah el, padahal kalau di pikir pikir el lah yang nyuruh alatha ke rumahnya tapi tidak memberikannya transportasi menuju rumahnya.. kadang aneh gitu. Alatha melihat ke kaca mobil selama di perjalanan, dia memang baru tinggal di sini bahkan dia tidak tau lokasi dimana dia berada, pak supir taxi online mengantarnya sesuai alamat yang telah el beri kepadanya. Dia berhenti di sebuah rumah, besar, mewah mungkin itu yang dapat menggambarkan bagaimana kondisi rumah elvaro.

Alatha sempat di tanya oleh penjaga rumah mewah tersebut prihal orang asing yang bahkan tidak pernah menginjakan kaki di kompleks mewah itu, akhirnya dia di persilahkan masuk, dia langsung diantar kedalam kamar elvaro, kamar? Iya kamar, mungkin agak ganjil seorang wanita masuk ke kamar seorang pria yang bahkan mereka tidak punya status apa-apa, bahkan baru saja kenal. Saat masuk ia menemukan el tengah berbaring lemah di kasurnya sama saat dia melakukan video call wajah lemah el terpampang.

“eh dateng juga lo haha”

“el.. serius ini rumah lo? Ee maksud gua bukan gitu, tapi... beneran?”

“iya tha, eh ga deng gua bercanda ya kali ini rumah gua haha”

“terus rumah siapa?”

“Rumah nyokap bokap gua”

Tampang alatha datar, yaiyalah rumah bokap lo berarti rumah lo juga kan tukimin, ya allah  kezel nyaa.

“haha kenapa tha.. ga engga gua becanda, iya ni rumah gua. Jadi... jadi ga lu ngurusin gua?”

“eh iya jadi” lalu alatha mengambilperlengkapan untuk mengobati luka el
“jadi beneran hidung lo patah el?” lanjutnya

“iyaa g lu liat apa perban segede gaban” sambil menunjuk ke arah hidung nya yang sedikit di perban itu.

“ya selow kali, segede gaban apaan? Dikit doang.. cih”
“wkwk iya tapi serius ini sakit tha”

“emang siapa yang nyuruh lo ngebela gua ha!” menatap el dengan tatapan sinis

“karna gua say... ehmm ga mau lo jadi bahan bullyan sama savian, emang lo mau di bully sama kayak si cupu?”

“ooh, jadi namanya itu savian el?”

“iya.. kenapa?” tanya el melemparkan tatapan sinis kepada alatha

“dia ganteng juga yah” sambil melamun, tidak terasa dia mengucapkan apa yang ada di pikirannya

“heh apa?”

“ha? Engga, bukan apa apa. Ee... mau gua bikinin jus ga?”

“ambilin aja di bawah sebentar, ntar balik lagi ya!”

“hem dasar, iya iya tunggu bentar gua ambil” alatha turun sebentar mengambil jus pear yang sudah dibikin kan perawat khusus untuk El.
“el, ini jus nya...” melihat el sudah tidur, alatha menaruh jus itu di sebuah desk kecil disamping tempat tidur el.

Setelah menaruh gelas berisi jus itu, wanita itupun melihat sekeliling kamar lelaku yang bernama Elvaro, ada beberapa bingkai foto yang terpajang, yang membuatnya tertarik yaitu fotonya dengan seorang wanita.. siapa? Dilihat lebih jelas ya itu Ayudya. Dia baru ingat bahwa Ayudya adalah mantan kekasih El. Tak hanya fotonya tergantung di dinding el tapi terdapat foto ayudya di desk kecil di samping tempat tidur El.

Terlihat betapa El belum bisa melupakan Dya, mereka sangat romantis di setiap bingkai foto yang terpajang. Entah apa alasannya seorang Ayudya memutuskan hubungannya dengan El yang begitu baik menurut Alatha. Saat ingin mengambil foto di atas desk itu tiba tiba tangan alatha tertahan dengan tangan El yang mencengkram pergelangan tangannya. Seketika mata Alatha terbelalak kaget.

“huft gua kira siapa”

“ ngapain si megang barang gua” jawabnya sinis

“oh, maaf gua ga tau... pliss maaf”

“haha ga papa kali, masa lalu doang” menutup dirinya dengan selimut.

“eh btw lu belum move on ya dari Dya?”

“ha? Apaan sih sok tau banget” kata el cengengesan merasa apa yang di katakan Alatha itu emang benar sampai sekarang dia belum bisa melupakan sosok Ayudya di hatinya

“Kalo gua liat ya lu sama Dya sweet banget, kenapa sih lo putus padahal kalian berdua itu kata anak SMA kita Couple Goals banget dulu” tanya Alatha mulai Kepo
Elvaro pun menatap Alatha dalam dalam, dan mulai tersenyum...
“ck.. haha mau tau apa mau tau bangett?”

***

Hai readers ku cintaku sayang kuuu wkwk... Alatha comeback lagi nih... sejauh ini belum banyak yang baca tapi yaa mudah mudahan banyak ya gaes, kalau kalian suka jangan lupa dukung alatha yaaa Share vote dan always comment walau itu ga penting sekalipun gw sebagai author sangat sangatttttt terhormat banget kalau kalian bisa dukung Novel ini SIP

Yaudah kita nantiin aja ya part selnjutnya dari Alatha 
Gimana nih si Alatha? Dia beneran sama El ga ya? Atau ada pemeran baru guys namanya savian, kira kira dia bakalan deket ga ya sama Alatha? Tentang Dya mantan pacarnya si El, sakit hati ga Dya ya guys ngeliat si El deket sama Alatha?

Yuhuu simak aja ceritanya guysss
AYO BANYAKIN BACOTNYA DI KOLOM KOMENTAR, DAN JANGAN LUPA KASIH SARAN

#dirumahaja
#Covid-19
#Alatha

Penasaran? Yaudah ikutin aja okee!! Tetap budayakan vote dan coment yaaa!!

-Alatha-

IG author: @nadiauramuadzah

Bababay Good Bye! Selalu nugguin part Alatha selenjutnya yaaa
I LOVE YOU <3

ALATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang