Part 20

1.3K 134 8
                                    

#Baizura
Part 20

_____

Tangan Baizura masih gemetar, matanya menatap tepat ke arah lelaki yang selama ini telah dianggapnya mati. Bukan dianggapnya, Baizura bahkan ikut ke dalam pemakamannya dan membawakan setangkai bunga mawar merah kesukaan Nassar. Sekarang lelaki yang selalu dikunjunginya di makam datang lagi, tersenyum di depannya lalu menanyakan kabar Baizura.

"Kau bertanya kabar kepada seorang wanita yang menangisi kematianmu?" tanya Baizura.

"Jawabannya tentu tidak, Nasar." Mata Baizura menatap wajah lelaki itu. Hidung yang sama, mata juga hanya sisi kedewasaannya yang berubah. Baizura sadar ... Nasar sekarang bukan Nasar yang dulu. Lelaki yang duduk di depannya sekarang memiliki sebuah ambisi.

"Kau terkejut?" tanya Nasar sambil memperhatikan kecantikan Baizura yang masih sama, bahkan bertambah seiring usianya yang semakin dewasa.

"Tapi aku senang. Akhirnya aku bisa menampakkan wujudku lagi di depanmu.

Kau tahu? Bahwa rasanya mati padahal masih hidup itu sangat tidak enak. Sangat menyakitkan."

Byur.

Baizura menyiram isi air dalam gelas di depannya ke wajah Nasar. Dia merasa geram karena ditipu habis-habisan dan dia menganggap kematiannya sebagai lelucon.

"Nasar yang dulu, memang sahabatku tapi ... Nasar yang sekarang?

Aku tak merasa mengenalmu lagi."

Baizura pamit pulang kemudian meninggalkan Nasar yang menahan amarahnya.

Sebelum Baizura mencapai pintu luar, Tuan Ahmad meraih tangannya lalu mengajak Baizura pergi diam-diam.

****

"Jadi, Tuan Ahmad terlibat dalam persekongkolan ini?"

Tuan Ahmad hanya diam. Baizura mengusap-usap wajahnya yang semakin kebingungan.

"Jadi, maksudnya pernikahan yang Tuan Ahmad suruh untuk kuatur adalah pernikahanku sendiri?

Bersama Nasar?"

Tuan Ahmad mengangguk lalu meminta maaf kepada Baizura.

"Melihatmu kalut tanpa Fez di sisimu sungguh membuatku sedih. Kau sudah kuanggap sebagai anakku sendiri dan ... Orang tua mana yang tega melihat anaknya sedih selalu.

Tapi, saat aku tahu bahwa Tuanku Fez bahkan menitipkan kunci kantornya kepadamu ... barulah aku sadar bahwa aku salah."

Baizura terkejut mendengar penjelasan Tuan Ahmad.

"Maksudnya bagaimana?"

"Tuanku Fez mempercayaimu sepenuh hati. Dia bahkan tak pernah mempercayai Sultan sebagai ayahnya tapi, dia menyerahkan kepercayaan kepadamu.

Tuanku Fez mencintaimu Baizura. Dia sedang mengurus sesuatu. Aku yakin itu. Sementara dia mengurus sesuatu dia ingin kau memegang apapun yang berharga baginya."

Baizura semakin tidak mengerti.

"Saat aku ingin menggagalkan rencana pernikahanmu dengan Nasar, ternyata dia sudah mengetahui gelagatku. Dia datang mengejutkanmu, kan?"

"Dan Tuan Ahmad tahu kalau Nasar sebenarnya hidup sejak lama?" tanya Baizura.

"Tidak. Baru satu tahun ini. Dia mengatakan padaku bahwa dia ingin membahagiakanmu. Dia menceritakan kisah remaja kalian. Dan aku percaya padanya Baizura.

Dia mencintaimu, tapi kemudian aku rasa dia tidak setulus dulu. Dia menjadi sangat terobsesi untuk mendapatkanmu.

Aku menyadarinya baru saja. Saat dia menatapmu. Tatapannya bukan lagi tatapan cinta."

Baizura (Sudah Terbit)Kde žijí příběhy. Začni objevovat