Part 16

721 90 2
                                    

#Baizura
Part 16

______

Alunan musik bernada lembut yang menemani Baizura tidur malam ini terdengar menenangkan. Saat bintang mulai bersinar di angkasa Baizura masih sibuk memandang gelang tali bermata berlian sebiji yang melingkar di tangan mungilnya.

Kenangannya melesat kepada memori lama, malam terakhir saat Tuanku Fez memeluknya.

****

"Tetap seperti ini, sebentar saja," kata Tuanku Fez malam itu. Kemudian dia mencurahkan segala tangisnya yang terasa sesak di dada bersama Baizura di pelukannya. Wajahnya masih dipenuhi luka lebam bekas pukulan. Baizura memegang lengan Tuanku Fez dengan perlahan seolah Tuanku Fez adalah boneka pualam yang rapuh. Terkadang, di antara sifat angkuh seorang lelaki juga terdapat jiwa yang halus, bisa pecah sewaktu-waktu.

"Mungkin, aku juga tak akan bisa memelukmu lagi," ucapnya parau. Meskipun sangat lirih tapi Baizura mendengarnya. Hatinya teriris sakit, tapi tidak berdarah.

'Mungkin perasaan Tuanku Fez sedang kalut,' pikir Baizura.

Kemudian masih dengan posisi yang sama Tuanku Fez melingkarkan gelang sederhana di tangan Baizura.

"Jangan pernah melepasnya, hingga aku siap menemuimu lagi," ucap Tuanku Fez. Mencium pipi kanan Baizura lalu pergi secepat mungkin di tengah gelapnya malam.

Lama Baizura mencari tahu selepas kepergian Tuanku Fez, ternyata luka lebam di tubuhnya adalah hukuman dari Sultan Raja karena telah membuat malu kerajaan. Sungguh sangat menyakitkan.

"Lalu, kau tidak datang lagi hingga sekarang?" Baizura berbicara sambil memandang gelang di tangannya. Dilepaskannya gelang itu lalu dibuang di bawah kolong tempat tidur.

Namun, sejurus kemudian dia segera beringsut turun dan mengambilnya lagi. Diciumnya gelang itu dengan dalam kemudian dipakai kembali. Menggemaskan.

****

Baizura terpekur di depan pintu rumahnya. Sebuah buket bunga besar duduk manis di depan menguarkan bau harum yang menenangkan.

Namun, bayangan indah Baizura yang menyangka bahwa pengirim bunga itu mungkin Tuanku Fez sirna begitu saja saat sebuah inisial tertulis dengan jelas di selembar kecil kertas ucapan yang terselip diantara bunga.

N. Inisialnya.

Wajah Baizura memucat, pikirannya berloncatan kemana-mana.

Bersambung ....

Uhuuk yang kangen Baizura, mana suaranya????

Baizura (Sudah Terbit)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora