23 : The Music Festival

1.7K 183 27
                                    

Ps : chapter ini rada panjang, bacanya sambil dengerin lagu saja, okeh?

****

Ryujin POV

Sabtu 17:00 WIB
at S.A.H.S Music Festival

S.A.H.S adalah singkatan dari sekolah kami yaitu Seungli Arts High School.

Kali ini S.A.H.S Music Festival tak hanya terpaku pada satu genre musik saja. Dalam Festival tersebut mampu mengkolaborasi semua genre musik. Bisa dilihat dari line up tahun ini, S.A.H.S Music Festival mampu menghadirkan beberapa genre musik. Ada IU, SUNMI, AKMU, Crush, Paul Kim, Twice dan DAY6. Tak ku sangka juga tahun ini sekolahku mengundang penyanyi dari luar, hanya beberapa saja tapi membuatku menganga lebar!!

Ada beberapa penampilan dari penyanyi luar seperti Troye Sivan, girl in red sampai Cigarattes After Sex. Woah, berapa dana yang mereka keluarkan? Tapi sungguh mereka yang membuat acara ini sangat keren. Tentu saja! Acara ini pun dibuka untuk umum.

Aku sangat merasa excited saat mengetahui ada penyanyi-penyanyi favoritku. Seniorku yang bernama Sooyoung— teman satu club malam ku dulu berbaik hati memberikan dua tiket gratis kepadaku. Ya, sebenarnya bukan hanya diriku saja yang mendapatkan nya. Chaeryeong dan Eunbi juga mendapat kan nya, tapi hanya diriku saja yang diberikan dua tiket gratis. Untuk Yeji dan Yujin seperti biasa mereka tidak tertarik untuk ikut dengan acara-acara seperti ini. Percayalah walaupun ini adalah acara sekolah kami, tak begitu banyak juga pengunjung yang datang dari sekolah kami.

Festival musik ini menjadi kesempatanku mengajak Lia untuk ikut merasakan keseruan acara ini. Apalagi di acara ini ada grup band dan soloist favorit gadis cantik itu. Tiga hari yang lalu aku mengajak Lia untuk ikut ke festival musik ini.

Ini kali pertama aku mengajak Lia ke tempat konser terbuka seperti ini. Entah lah, Lia waktu itu tanpa berpikir panjang langsung menyetujui ajakkan ku. Apalagi saat aku beritahu ada Day6 band favoritnya dan tentu juga IU, gadis itu langsung melompat dan memelukku.

Langit sore mulai menggelap, aku dan Lia baru saja tiba. Setelan yang aku kenakan terkesan simple. Kaos oblong berwarna putih lengan pendek dilapisi dengan jaket hitam panjang yang senada dengan warna sepatuku, dan celana bahan berwarna hitam. Tipekal diriku yang sangat menyukai warna-warna gelap. Aku tidak ingin terlalu heboh, seperti ini saja sudah membuatku terlihat keren.

Sedangkan gadis di sebelahku ini sangat kontras denganku, memiliki setelan yang terkesan girly dan berwarna cerah. Memakai atasan kaos lengan pendek dan rok mini kuning dengan corak kotak-kotak. Mungkin memang sama persis denganku— terkesan simple, tapi ketika Lia yang mengenakan, itu terlihat wah, apa pun yang dikenakan nya semua terlihat luar biasa, dia sangat cantik dengan itu.

Cantiknya aku.

Tanganku tak melepas genggaman tangannya sedikit pun. Selama ada di sini, Lia harus selalu berada di sampingku.

"Nanti kita akan bertemu dengan teman-temanku."

Kedua alis Lia terangkat, "Teman sekolah?"

Aku menggeleng, "Mereka seniorku dulu."

"Apa tidak apa-pa?"

"Memangnya kenapa? Sepanjang acara kita akan bersama mereka. Jadi, kau tidak perlu merasa canggung saat nanti bergabung dengan mereka."

Lia mengangguk patuh, "Ini sungguh keren." gumam Lia saat melihat panggung megah nan besar itu.

Lia secara tiba-tiba melepaskan tautan tangan kami, dia terlihat sangat senang melihat suasana ramai di acara ini. Merasa ingin mengenang momen seru ini, dia mengeluarkan ponsel dan mengabadikannya dengan kamera di ponselnya. Aku sedikit merasa khawatir kepada gadis itu, karena gadis itu pergi ke sana ke mari tanpa memperdulikan diriku.

FallWhere stories live. Discover now