14 : Be Sweet

1.9K 212 14
                                    

SUARA langkah kaki terburu-buru membuat Ryujin terbangun dari tidur nyenyaknya. Gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya itu berdecak, tangan nya meraba kasur ke kanan dan ke kiri. Saat ia sudah menemukan barang yang ia cari, matanya menyipit untuk melihat ponselnya yang menyala menandakan ada notif dari berbagai macam sosial medianya.

Sudah pukul 09:00 pagi.

Ryujin menghela napasnya, untungnya ini hari minggu.

Ryujin beranjak dari ranjangnya, kemudian ia berjalan sempoyongan menuju kamar kecil. Ryujin lihat pantulan dirinya dari cermin kamar mandinya. Gadis itu meringis melihat ada belek di matanya, wajahnya tampak membengkak.

Gadis itu buru-buru membersihkan wajahnya dan tak lupa untuk sikat gigi. Untuk Mandi? Itu bisa nanti.

Wajahnya sudah tampak segar, ia kembali ke ranjang untuk menge-chek ponselnya. Wajah Ryujin langsung tersenyum bodoh saat melihat isi pesan dari Lia.

Julia : Morning jelek! Aku tahu kau pasti sedang tersenyum saat membaca pesan ini.

Julia : Aku yakin pasti kau belum bangun kan? Hhh dasar, mentang-mentang libur. Jangan lupa sarapan ya! Have a nice day🌞

Ryujin yang merasa salah tingkah mengacak rambutnya.

Morning yang lebih jelek😛 kau benar, aku sedang tersenyum sekarang

Aku baru saja bangun. Kau juga ya jangan lupa!|

Ryujin melempar ponselnya ke ranjang miliknya. Gadis itu keluar dari kamar, bertepatan saat itu Yuna melewati kamarnya. Ryujin melihatnya dengan heran. Untuk seorang Yuna yang sudah mandi di pagi hari saat libur itu adalah hal langka.

Ryujin berdehem. "Tumben sekali kau sudah mandi?"

Yuna tampak malas untuk menjawab pertanyaan Ryujin, ia memilih untuk menghiraukan nya kemudian berjalan menuruni tangga. Ryujin yang melihat respon kurang ajar itu berdecak.

"Yaish, anak nakal!" kakinya mulai melangkah menuruni anak tangga.

Matanya terbuka dengan lebar saat melihat penampakan Suzy, Nayeon, dan juga Seo joon yang sudah rapih dengan pakaian mereka—mereka semua tampak segar dan wangi.

Ryujin sudah bisa menebak mereka semua ingin pergi meninggalkan nya sendiri di rumah. Sungguh keluarga yang tega...

Ryujin kembali mengambil langkah, berjalan untuk mendekati sang Ibu yang saat ini sedang tersenyum kepadanya.

"Wait, kalian semua ingin pergi–" Ryujin menunjuk dirinya, "Meninggalkan ku di rumah sendirian?"

Nayeon yang mendengar itu menyengir tanpa dosa, "Itu dugaanmu, aku sudah berusaha keras untuk membangunkanmu Ryujin. Tapi kau terus berkata kau kelelahan dan masih mengantuk."

Mata Ryujin menyipit merasa tidak percaya atas ucapan kakaknya itu. Ia merasa kalau dirinya tidak mengigau. Ryujin ini sangat sensitif kalau tidurnya terusik oleh seseorang.

Nayeon merangkul pundak sang Adik, "Jadi Ryujin yang manis, kau di rumah dulu ya. Kita semua ingin pergi ke rumah Halmoni (Nenek). Aku dengar dari Chaeryeong kau sedang banyak tugas sekolah, benar kan?"

Ryujin berdecak. Mengapa kakaknya ini sangat sigap sekali.

"Aku akan membelikan cemilan favoritmu, aku janji."

Ryujin memutar matanya dengan malas. "Fine!" gadis itu berbalik badan sambil menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal berjalan menuju arah kamarnya.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang