'Kepergian seseorang, membukakan hati seseorang yang ditinggalkan. Apa aku juga seperti itu?' Gumam Alicya dalam hati.
****
Jajaran gundukan tanah, yang tertancap papan nama kayu kini tertutup hijaunya rumput. Tampak terawat oleh pengurusnya. Alicya menghampiri salah satu papan bertuliskan Raka Estivan, Jakarta, 15 Mei 2017. Ivan, sahabatnya telah tenang disana sejak 2 tahun lalu.
Alicya mengusap papan nama pada makam, "Ivan, apa kabar? Semoga pemilik semesta kasih ruang bahagi untuk Ivan disana." Monolognya yang mulai menitikkan air mata.
"Alicya jahat, Van. Karena kemauan Alicya saat itu, Ivan kecelakaan. Dan sekarang Alicya bahagia sama orang yang buat Ivan pergi." Ia tundukkan kepalanya, membayangkan malam sebelumnya ia De Javu. Kejadian yang sangat jelas terputar dimemorinya.
Dimana sebuah sebuah ninja hitam dengan kecepatan tinggi yang ia duga Devin, hampir menabrak matic yang Ivan kendarai sebelum akhirnya membanting stang ke arah lain. Ninja itu hanya jatuh ditepi jalan. Namun lain dengan motor satunya, ia justru tak menyadari dibelokan ada truk yang melaju. Alhasil motor itu pun remuk beserta orangnya dihantam truk. Dia Raka Estivan, hidupnya berakhir dengan kejadian tragis.
Alicya benci kenapa kejadian itu begitu jelas dipandangnya. Bahkan hari-hari setelah kepergian Ivan, di tempat kejadian peristiwa ia merasakan sosok Ivan di sisinya.
"Ivan.. andai usai kelulusan aku nggak ngambek sama kamu dan nyuruh kamu buat beliin aku hadiah. Pasti kejadiannya gak akan seperti ini."
"Kamu sih, Van, bandel. Aku gak suka kalo kamu ikutan teman-temanmu untuk pawai motor. Aku khawatir nantinya kamu kenapa-kenapa." Alicya tertawa miris.
"Justru aku yang buat kamu kenapa-kenapa, pergi dari dunia yang penuh kedustaan ini."
Tersedunya saat ini tanpa ada pundak bahkan belaian. Namun semilir angin yang menerpa rambut dan wajahnya terasa lembut. Mungkin Ivan mendengar semua ucapannya.
"Bahkan aku masih ingat ketika kamu belai rambut aku saat menangis, Van. Seperti sekarang." Bukannya merasa parno, justru Alicya merasa rindu oleh terpaan angin yang seperti membelai dirinya.
"Maaf, Van. Aku belum bisa jadi sahabat yang baik, bahkan balas perasaan kamu. Kamu yang pecundang atau aku yang gak peka, sampai-sampai semesta yang menegaskan denganmerenggut kamu dari kehidupanku." Ujarnya tu terakhir kali dimakam Ivan, dengan mengusap papan nama, lalu meletakkan sebucket mawar pada makam Ivan. Sebelum akhirnya pergi.
Alicya tidak suka bunga, seperti kebanyakan perempuan. Baginya bunga adalah lambang bungkam berucap pada sebuah perpisahan. Dan Alicya benci perpisahan. Tapi ia harus bisa menerima, bahwa tak selamanya seseorang hadir dihidupnya. Ia akan pergi, entah kapan hingga waktu yang ditentukan oleh pemilik takdir, termasuk dirinya.
"Van, maafin gue," Ujar Devin berdiri di depan makam Ivan, dengan satu tangannya disaku celana.
Devino Alastar, yang sedari tadi berdiri tak jauh dari Alicya berada. Namun kehadirannya tak disadari Alicya yang larut dalam kesedihan.
Ia mendengar semua monolog Alicya. Sedari pulang sekolah mengikuti Alicya, yang berbelok ke TPU.
"Gue akan jaga Alicya, seperti amanah lo ke Novan." Gumamnya.
"Gue harap lo baik-baik aja disana. Doa gue akan sering mengunjungi, lo." Ucapnya sebelum akhirnya melangkah dari sana.
Pikirannya sejak semalam selalu terpenuhi oleh Alicya. Ia yang tak mau kehilangan dan dibenci Alicya selalu berputar dibenaknya. Mungkin benar yang dikatakan Alicya semalam, mereka hanya butuh waktu agar baik-baik saja seperti sebelumnya. Dan ia memutuskan tak bertemu Alicya untuk beberap hari ke depan, hingga dimana ia bisa membangun pondasi hubungan didirinya seperti yang Alicya mau, saling pengertian dan keterbukaan.
****
Hai hai gaiss happy sunday. Gimana kalian weekend nya? Kalian isi dengan kegiatan apa aja; daring? Marathon wattpad? Ngedrakor? Atau apa ni??
Semoga kita semua selalu menjaga kebersihan dan kesehatan, juga dijauhkan dari covid-19. Mari sejenak berdoa tuk kepulihan dunia. Berdoa dimulai🙏
Cukup.
Jadi bagaimana sama part 29 dari kisah Devin dan Alicya. Menjelang ending loh gaiss. Kalian maunya happy ending atau sad ending, ni??
Salam sayang dari Novita
See you next part❤
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Devilicya [END]
Подростковая литератураTeguran menjadi sapa, sapa menjadi bersama, bersama menuntut pada sebuah cerita. Ya.. cerita masa lalu kita. Dimana tidak boleh dilupa, dan kan terkenang dalam jiwa. Aku, Alicya Adhara, tak suka tingkah lakumu yang selalu membuatku kesal. Namun keke...
28. DeviliCya Problem
Начните с самого начала
![Devilicya [END]](https://img.wattpad.com/cover/150742203-64-k659753.jpg)