01- SMA Harapan Bangsa

34 2 0
                                    

Senin, 18 Juli 2016

9 tahun sudah kami tinggal menetap di Indonesia dan kini aku sudah duduk di bangku kelas 2 SMA. Hari ini, adalah hari pertama kami kembali bersekolah setalah 3 minggu menikmati libur penaikan kelas dan aku memilih untu menghabiskan waktu liburku di Belanda. Aku sangat merindukan ke 4 sahabat ku yaitu Candra, Yugo, Eric, dan Cika. Mereka adalah orang-orang yang sangat gila bagiku yang mampu membuatku tak henti-hentinya tertawa saat kami nongkrong. Mereka selalu saja mempunyai topik baru yang akan selalu kami bahas saat kami sedang santai di café milikku atau di kantin sekolah. Sedih rasanya sebulan tidak bertemu dengan mereka, dan hari kami akan kembali melepas rindu itu bersama.

kemudian aku mengambil tas dan kunci mobil lalu keluar dari kamarku yang terletak di lantai 2 dan segera menuju ke lantai pertama. Namun, sebelum turun aku menyempatkan diri untuk memberitahu kepada Bella bahwa aku akan berangkat duluan.

"Bella,, kamu berangkat bareng papa yah!! Aku pergi duluan!!"

"Iya kak. Semangat!!" sahut Bella dengan sedikit berteriak agar suaranya kedengaran.

Satu persatu anak tangga ku lewati,

"Ma, Pa, Azka berangkat sekolah dulu yah." Kataku seraya menyalami tangan kedua orang tuaku yang sedang menikmati sarapan mereka.

"Kamu ngga sarapan Az?" kata mama dengan nada yang naik 1 oktav dari biasanya.

"Azka nanti sarapan di sekolah mama" jawabku sembari mencium kening ibuku yang sangat cerewet itu.

"Loh, Bella mana Az?? Dia ngga berangkat bareng kamu?" tanya papa sambil celingak celinguk mencari keberadaan Bella.

"Katanya Bella mau berangkat bareng papa aja hari ini" ucapku sembari berlarian kecil meninggalkan ruang makan. Hari ini aku sangat excited untuk kembali ke rutinitas ku. Bukan karena aku pintar, tapi karena aku merindukan ide-ide konyol sahabat-sahabatku yang selalu saja memiliki cara bolos terbaik. Sesampainya di garasi, aku menghidupkan mobilku dan beberapa saat kemudian mobil ku sudah melaju di jalan yang masih tercium aroma aspal basah. Ya hari ini aku berangkat sedikit lebih cepat dari sebelumnya untuk menghindari kemacetan kota Jakarta di pagi hari.

Aku bersekolah di SMA Harapan Bangsa, salah satu sekolah bergengsi di kota ini yang 90% muridnya cerdas dan 10% lainnya adalah murid tipe seperti aku dan geng ku. Namun jangan salah, meskipun aku suka bolos, aku selalu mendapatkan nilai 100 saat ulangan dan itu bukan karena nyontek tapi karena teman dudukku yaitu Ann selalu saja memberikan lembaran jawabannya saat kami ulangan tanpa ku minta dan aku pemegang prinsip 'rejeki gak boleh di tolak'. Ann adalah pemegang peringkat 1 di kelasku selama 2 semester dan aku yang hanya berharap jawaban Ann, adalah pemegang peringkat 2 karena jawaban Ann. Ann seorang gadis berdarah Sunda, yang memiliki postur tubuh ideal dengan rambut yang terurai bebas, dilengkapi kacamata yang menghiasi wajah cantiknya. Setelah 15 menit, aku akhirnya tiba di sekolah. Setelah memarkirkan mobil kesayangan ku di tempat biasa, aku menyalami pak Bujang yang selalu setia menjaga sekolah kami. Setelah menanyai kabar pak Bujang, aku bergegas menuju ke kelas ku yang terlihat masih sepi.

"Selamat pagi semuanya!!" seruku setibanya di kelas dengan penuh antusias.

"Hai Azka!" balas enam orang temanku yang tiba lebih dahulu di kelas termasuk Ann.

"Eh, kalian apa kabar? Gimana liburannya?" jawabku sembari menyalami mereka.

"Baik.. Gimana liburan loh di Belanda? Seru ngga??" sahut Ann.

"seru banget!" balasku singkat sambil meletakkan tasku di atas meja dan duduk di samping Ann.

"Loh ada bawah oleh-oleh gak nih buat kita-kita??" tanya Tomy sembari menepuk pundakku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 24, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Melukis SenjaWhere stories live. Discover now