Day 1 + 1

899 51 11
                                    

"untuk saat ini ibumu tidak boleh kelelahan lagi. Jika ia memaksakan diri untuk bekerja, ia akan mengurangi masa hidupnya. Hanya ada satu cara untuk bisa menyembuhkannya, yaitu operasi jantung"

namja bernama Jeon Jungkook terlihat bahagia namun sedih bersamaan. Bahagia karena ada cara bisa menyembuhkan ibunya tapi sedih karena biaya operasi tidak memungkinkan.

"untuk jantungnya sudah kami temukan yang cocok. Keluarga dari pemilik jantung itu sudah menyetujuinya kemarin tanpa sepengetahuanmu juga ibumu. Maka dari itu kami baru bisa memberitahumu sekarang."

Jungkook terus memikirkan pekerjaan apa lagi yang harus ia cari agar bisa membayar operasi ibunya. Sedangkan dirinya hanya punya uang yang cukup untuk makan nasi dan kerupuk saja dalam 1 minggu. Bagaimana bisa...

Namja Jeon itu memutuskan berdiri lalu berpamitan keluar dari ruangan tersebut. Sang dokter memperhatikan namja muda itu dengan tatapan sedih. Ingin ia bantu namun dirinya juga tidak bisa bertindak semaunya. Sang dokter mengutuki peraturan yang ada di rumah sakit ini.

Dunia memang kejam.

Kaki atletis itu sudah berdiri di samping ranjang milik ibunya. Matanya berkaca melihat keadaan ibunya yang lebih parah dari sebelumnya. Semuanya ini terjadi karena ayahnya memutuskan untuk bercerai karena masalah anak pertama mereka.

Ya,

Sebetulnya Jungkook memiliki kakak namun tidak diketahui olehnya karena ia belum lahir ke dunia ini. Jungkook hanya tau kalau dirinya itu anak tunggal tanpa ayah. Pernah sesekali Jungkook bertanya ke ibunya soal ayahnya ada dimana. Namun ibunya selalu berkata ada di hatimu. Tentu sejak kecil Jungkook percaya bahwa ayahnya selalu di hatinya hingga dirinya sudah kelas 3 SMA. Jungkook berpikir bahwa ayah kandungnya itu sudah meninggal jadi ia memutuskan untuk menjaga ibunya demi ayahnya.

Tangan gagahnya mengelus tangan kanan ibunya. Ia berpamitan kepada sang ibu untuk bekerja. Saat sudah keluar rumah sakit, Jungkook sama sekali tidak bisa berhenti berpikir bagaimana cara untuk membayar biaya operasi ibunya. Dengan cara apa lagi?

Ibunya membenci pekerjaan yang tidak halal. Jadi Jungkook bekerja yang halal tetapi gajinya kurang mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Setibanya ia di tempat kerja, Jungkook melayani kasir seperti biasa namun ia tidak sengaja bergumam soal privasi keluarganya. Hingga pelanggan yang sudah di depan kasir pun tidak sengaja mendengar gumaman sedih Jungkook.

"ehem"

Jungkook tersadar lalu membungkuk minta maaf kepada pelanggannya. Dengan cepat ia melayani semua barang yang di beli pelanggan sampai akhirnya ia pergi keluar. Namja Jeon itu menghela nafasnya gusar ia menepuk kedua pipinya agar masalah itu tidak menghalangi selama ia kerja. Ia tidak mau gajinya dipotong.

"semangat Jungkook!!"

Pekerjaannya sebagai kasir sudah selesai. Hari berganti malam, kini Jungkook bekerja sebagai pelayan di restoran yang ternama. Namun gajinya lumayan bagi Jungkook.

Di restoran itu sangatlah ramai sehingga para pekerja sibuk melayani semua pelanggan. Jungkook pun juga sama sibuknya. Ia sangat gesit melayani pelanggan-pelanggan yang sedang butuh. Hingga dirinya sedang di perhatikan seseorang dari jarak jauh.

Tatapan elang itu memperhatikan setiap gerak-gerik Jungkook selagi orang yang makan bersamanya menjelaskan tentang Jungkook. Melihat Jungkook ia merasakan sesuatu yang sama seperti seseorang. Lalu ia menyuruh kerabatnya untuk bertemu dengan Jungkook saat restoran sudah tutup. Kerabatnya mengangguk setuju setelah itu ia melanjutkan makannya dengan sopan.

Namja berambut hitam panjang seleher memakan makanannya sampai habis tidak tersisa.

'Jeon Jungkook kah....'

1 Week Lil'Brother • Vkook Brothership ✔Where stories live. Discover now