LDR; Choi Beomgyu✓

09

"Yohan liat pr ipa dong."

Yohan menyerahkan bukunya dengan penuh suka cita, "Nih sayang. Tumben nyontek? Biasanya udah kelar."

"Biasa lah gua lagi mager."

"Makasih ya Han. Lop yu."

Setelah itu Nana balik ke tempatnya dan mulai menyalin jawaban Yohan.
Nana memang kalau nyontek itu ke Yeji atau ga Yohan. Karena kalo ke Hangyul dia ngerasa gaenak aja.

"Beb ipa dong." Laura langsung merampas buku IPA Yohan dari Nana.

"Anying maen ambil aja. Untung udah kelar."

Nana merapikan alat tulisnya dan dimasukin ke dalam kotak pensil. Tadi pagi dia di chat Hangyul, kalau dia mau nganterin pulang. Nana mau nolak cuma gaenak. Jadi nya Nana iyain aja ajakan Hangyul.
Anw, soal Beomgyu..

Gua gatau dia beneran suka sama gua atau gimana. Tapi kalo beneran, rencana gua berhasil dong? And yeah.. tinggal nunggu gua putusin dia aja kalo berhasil pacarin.

Nana tersenyum membayangkan nya.

Tettttttt

"Heh duduk dulu.. Hueningkai duduk dulu jangan kek belatung nangka."

"Pak.. saya gamau sekelompok sama dia pak. Saya mau ganti kelompok aja." Kata Kai nyolot.

"Dih siapa lagi yang mau sekelompok sama lu. Sorry ga nerima."

"Heh sudah-sudah kalian berdua ini. Pilih mana Kai mending sekelompok sama Nana apa kamu mau nyalin 5 kali lipat?" Tanya Pak D.O, selaku guru Seni Budaya.

"Sekelompok sama Nana deh pak." Jawab Kai pasrah.

"Yaudah jangan ribut. Ribut lagi saya suruh hormat bendera mau kamu?"

"E-engga pak."

Anjir gua kenapa tiba-tiba bosen ya?

Ngecek wa juga gaada apa-apa
Sepi kek kuburan.

"Ngapa lu? Liatin hape mulu." Tanya Laura.

"Bosen gua anying."

Terlintas dipikiran Nana, pasal Beomgyu. Nana berniat untuk menceritakan nya pada Laura. Untuk meminta saran.

"Raa.. gua ditembak cowo."

"HANGYUL?" Nana menutup telinganya.

"Berisik. Pokonya bukan Hangyul."

"Lah bukan nya lu waktu kapan tuh yang jalan bareng dia. Gua pikir Hangyul nembak lu."