11

6.3K 746 108
                                    

Jihoon sedang duduk di ruang tamu rumahnya, merenung. Ada yang mengganjal di pikirannya, terus mengganggu. Sesuatu yang diketahuinya sejak dulu tapi di lupakannya. Sesuatu tentang Junkyu.

Dia merasa dia seharusnya mengetahui sesuatu tentang Junkyu, tapi apa?

Apa itu Jihoon? Bukankah kau merasa sudah pernah mengenal Junkyu sebelumnya? Sebelum Junkyu bekerja di perusahaan ini? Bukankah Junkyu terasa begitu familiar?

Dengan gelisah Jihoon berdiri, melangkah ke depan lemari putih yang terpajang rapi di ruang tamunya.

Sebenarnya dia punya firasat Junkyu berhubungan dengan masa lalunya, masa lalu yang ingin dilupakannya, karena terlalu pedih untuk diingatnya.

Kenangan tentang suaminya, Kim Seunghun.

Dengan gemetar Jihoon membuka laci lemari putih itu, lalu mengeluarkan sebuah kotak putih yang tidak pernah disentuhnya sejak dua tahun lalu.

Hati-hati dibukanya kotak itu dan dikeluarkannya isinya, sebuah map tebal berisi berkas-berkas.

Jihoon duduk, menarik napas panjang dan membuka map itu, isinya adalah kliping, potongan berita-berita tentang tragedi dua tahun lalu. Tragedi kecelakaan beruntun di jalan tol yang menewaskan Seunghun, suaminya.

Saat itu, dalam kesedihannya, Jihoon mengumpulkan semua berita yang memuat tentang tragedi itu, menjadikannya satu di dalam satu map besar, memasukkannya ke kotak, dan menyimpannya. Menyimpannya bersama segenap kepedihan yang dia rasakan.

Sekarang dia membuka lagi kotak kepedihan itu, hatinya terasa nyeri, tangannya gemetar ketika membuka halaman demi halaman potongan artikel itu. Sampai kemudian dia menemukan apa yang dia cari.

Gambar sosok itu persis sama, meski terlihat muda, rapuh dan remuk redam, itu Junkyu yang sama. Di gambar artikel itu, dia sedang menunduk mengenakan pakaian serba hitam di ruang tunggu sebuah rumah sakit.

SELURUH KELUARGA TEWAS MENJADI KORBAN TABRAKAN BERUNTUN.

Begitu judul artikel itu.

Disitu dijelaskan bagaimana Junkyu kehilangan kedua orang tuanya dan ditinggalkan sebatang kara sendirian. Sedangkan tunangannya, seorang pengacara bernama Kazama Noa terbaring koma tak sadarkan diri.

Tunangan? Koma?

Jihoon membaca artikel itu dengan teliti, lalu mengamati background rumah sakit pada gambar artikel Junkyu itu. Dia tahu rumah sakit ini karena pernah praktek lapangan disana beberapa tahun lalu.

Dengan segera dia menelpon rumah sakit itu, menggunakan berbagai koneksi profesi Dokternya untuk memperoleh info dari dokter- dokter yang dikenalnya, Jihoon mencari informasi sebanyak-banyaknya, dan pada akhirnya menemukan kebenaran.

Kebenaran yang pasti akan menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Bahkan matanya pun berkaca-kaca karena terharu.

Tiba-tiba Jihoon teringat akan kata-kata Yoonbin ketika mereka makan siang bersama tadi, mengenai rencana lelaki itu untuk memberi Junkyu pelajaran. Malam ini. Oh Tuhan!

Dengan segera, seolah tersadarkan, Jihoon segera meraih dompet dan kunci mobilnya. Dia harus mencegah Yoonbin melakukan apapun rencananya untuk memberi pelajaran pada Junkyu!

Yoonbin sudah salah paham, dan apapun yang dilakukan Yoonbin, dia pasti akan menyesal begitu mengetahui kenyataan yang sebenarnya!

Jihoon harus mencegahnya sebelum terlambat!

***

Tamu penting itu akhirnya pulang juga, beres sudah, semua berjalan sesuai keinginannya. Haruto mengacak rambutnya kesal.

A Romantic Story About Junkyu + Harukyu (✓)Onde histórias criam vida. Descubra agora