15 - Awkward

Mulai dari awal
                                    

"Iyalah gila! Namanya ciuman ya tahan napas."

Alvero yang awalnya menatap kedua mata Chrisa kembali turun menatap bibir Chrisa yang basah dan terlihat lebih bengkak dan merah.

Baru saja Alvero hendak mencium Chrisa lagi, namun gadis itu sudah berdiri dari duduknya. "Aku mau pipis." Ucapnya cepat. Chrisa sangat gugup dan takut. Ciuman membuat darahnya berdesir.

Chrisa hendak pergi dari sana, namun Alvero menarik tangan Chrisa, membuat Chrisa jatuh terduduk. "Gue tahu lo cuma alasan biar nggak gue cium lagi kan?" Tuduh Alvero.

"Enggak kok, aku beneran mau pipis."

"Tunggu gue selesai cium lo."

"Bukannya tadi udah?"

"Ya, belum kelar."

Chrisa bingung. Berciuman membuat jantungnya bereaksi 100x lebih cepat. Bibir Alvero saja masih bisa dirasakan bibir Chrisa. Tidak paham lagi kenapa Alvero masih ingin berciuman lagi.

"Ciuman emang lama ya?" Tanya Chrisa kikuk. Tangannya menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Iyalah!"

"Harus ya kita ciuman? Aku malu, Al."

"Ya emang kenapa kita ciuman? Kita kan pacaran! Aneh lo!"

"Pacaran harus ciuman? Kenapa harus? Kan—"

Ucapan Chrisa terpotong. Alvero menarik tengkuk Chrisa untuk semakin mendekat. "Al, ini terlalu deket." Bisik Chrisa.

"Kalo gak deket gimana gue bisa cium lo bego?" Tanya Alvero.

Chrisa tidak berhenti gugup, matanya bergerak gusar. Rasanya sangat aneh berciuman dengan Alvero. Mungkin karena hal itu pengalaman pertamanya, dan ciuman pertamanya bersama lawan jenis. Yang Chrisa sayangkan, kenapa ciuman pertamanya harus Alvero?

Cup

Alvero mengecup sekali bibir Chrisa. "Entah kenapa gue ketagihan sama bibir lo." Bisik Alvero pelan. Wajah mereka masih dalam jarak yang sangat dekat.

Jantung Chrisa semakin menggila, takut, gugup, dan bingung menjadi satu. "Bales ciuman gue, Chrisa." Ujar Alvero lagi.

"Aku gak bisa."

"Belajar, makanya gue ajarin."

"Aku kebelet pipis. Kapan-kapan aja belajarnya."

Alis Alvero terpaut. Ia semakin kesal. Alvero mendorong Chrisa untuk menjauh. "Gak asik lo emang!" Omel Alvero.

"Kamu marah?" Tanya Chrisa.

"Iyalah! Masih tanya!"

"Tapi aku beneran kebelet pipis."

"Ya udah, sana!"

Chrisa berdiri, ia berlari untuk menuju kamar mandi. Ia memang ingin buang air kecil sejak pertama kali bibir Alvero menempel di bibirnya. Dan karena itu ia bersyukur bisa kabur dari Alvero yang ingin mengajarinya hal gila.

Silhouette [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang