"Gue bukan lo Than, yang bisanya nyakitin hati orang dengan ucapan. Kalau gue jujur ke Mella, dia pasti bakal jaga jarak sama gue dan gak akan curhat ke gue lagi, karena dia tau lo suka sama Nadine. Dan di sisi lain, gue adalah sepupu Nadine!" ucap Bella dengan menekan semua perkataannya.

"Selama ini cuma gue yang selalu dengerin curhatan Mella, karena Mella cuma percaya sama gue. Mungkin dia juga dulu percaya sama lo 'kan? Tapi apa, sekarang dia ngehindar dari lo," lanjut Bella.

Nathan menundukkan wajahnya. "Sebenarnya gue juga gak mau nyakitin dia Bell, Mella itu cewek baik, dan gue mau dia ngelupain cowok brengsek kaya gue," ucap Nathan.

"Jujur, gue emang ada perasaan sama dia, tapi gue juga masih ada rasa sama Nadine, karena dulu Nadine cewek yang paling deket sama gue. Gue emang gak bisa konsisten sama perasaan gue sendiri. Tapi gue janji, gue akan buat Mella tersenyum lagi," ujar Nathan.

Bella mengangkat sebelas alisnya. "Apa bisa gue pegang omongan lo?"

"Terserah."

"Gue percayain sama lo sekarang."

***

7.00 pm

Hari sudah gelap, sejak tadi Mella masih betah tidur di atas kasurnya tanpa mengganti pakaian dan juga mandi. Ya! Mella masih menggunakan seragam sekolahnya.

Perlahan pintu kamar Mella terbuka dan menampakkan sosok wanita paruh baya. Wanita itu duduk di tepi ranjang sambil mengelus rambut sang anak. Dia adalah Nita.

"Mella, bangun sayang, kamu belum mandi loh."

Mella menggeliat. "Ngh ... Iya Mah, bentar," ucap Mella sambil merentangkan kedua tangannya.

"Cepat mandi, abis itu makan malam."

Mella langsung bangun dan duduk di samping Nita. "Iya Mamaku sayang."

Nita tersenyum. "Good."

Akhirnya Mella pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, Mella langsung menuju meja makan dan di sana sudah ada Mama dan juga Ayahnya.

"Hai, Ayah," sapa Mella riang.

"Hallo sayang," jawab Ronny sambil tersenyum pada sang anak.

"Ayah besok pergi lagi?" tanya Mella.

"Kayaknya sih enggak, soalnya Ayah mau ngabisin waktu Ayah sama Mama kamu," ucap Ronny menggoda Nita.

Nita tampak malu mendengar ucapan suaminya itu. "Sutt! udah yuk makan aja. Jangan ngomong mulu," ucap Nita.

"Ih Mama malu ya? Tuh pipinya merah," ledek Mella.

Nita langsung terkejut. "Enggak kok, Mama cuma laper aja," sangkal Nita.

"Biasalah Mell, Mama kamu emang kaya gitu. Kalo malu suka di tutup-tutupin," ujar Ronny.

"Udah makan aja, gak usah banyak omong," ujar Nita.

"Iya-iya."

Ting! Tong!

Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi.

"Eh siapa yah yang datang?" tanya Mella

Nita menatap sang anak. "Biar Mama aja yang buka," Nita pun beranjak menuju pintu depan.

Setelah beberapa saat Nita pun datang.

"Siapa Mah?" tanya Mella.

Nita tersenyum "Itu Nathan, katanya mau ketemu kamu," ujar Nita.

My Feelings [Hiatus]Where stories live. Discover now