1. Awal ✔

262 31 12
                                    


(Penulisan kata yang salah/typo terdeteksi? Langsung komen, biar bisa langsung diedit!)

Happy Reading

***

Keadaan sore saat ini sangat menakutkan bagi anak kecil itu. Banyak perdebatan panas antar orang tuanya yang tidak dimengerti oleh anak itu, entah kenapa mereka selalu begitu. Kadang Anak itu berpikir, apa dia lah penyebab dari semua ini?

Jangan tanya dia kenapa? Karena dia salah satu anak dari banyaknya anak yang menderita di dalam keluarganya. Ya! dia adalah anak broken home.

Nama anak itu adalah Nathan Reygan Sanders yang sering di panggil Nathan. Ia berumur kisaran sepuluh tahun.

POV Nathan.

Sore ini aku dan Keluargaku baru saja pindah rumah. Baru saja Aku duduk di sofa, tapi rasanya telingaku tiba-tiba panas karena perdebatan kedua orangtua ku yang tak kunjung mereda. Aku memilih keluar rumah dari pada merasa pusing mendengar ocehan yang tak pernah aku pahami.

Sekarang aku berada di sebuah taman dekat rumah baruku. Taman nya luas dan asri banyak bunga yang tertanam rapih dan sebuah kolam ikan yang terawat dengan baik. Taman ini sangat indah karena berada di tengah komplek elit dan rumah-rumah yang sangat mewah. Dan salah satunya adalah rumahku.

Aku duduk di sebuah kursi dekat pepohonan. Di sana aku sangat menikmati suasana sore hari yang tidak terlalu buruk. Wangi harum yang timbul dari beberapa bunga pun mulai tercium dan memberi kesan ketenangan. Tapi tiba-tiba saja ada seorang gadis kecil sebaya denganku datang menghampiriku.

"Hai! Sedang apa kamu disini?" tanya gadis itu.

Aku pun menoleh padanya. "Aku hanya sedang bermain di sini."

Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekitar. "Bermain? Tapi aku tidak melihat sesuatu di sini. Tidak ada bola dan mainan lainnya," ucap gadis itu.

Aku hanya menghela nafas. "Sebenarnya Aku memang sedang tidak bermain, aku sedang menenangkan diri di sini."

Gadis itu mengangguk. "Hm ... apa Aku boleh menemanimu disini?" gadis itu bertanya kembali.

"Boleh," jawabku singkat.

Gadis itu kehabisan topik pembicaraan. Tapi terlihat bahwa ia ingin mengetahui banyak hal tentang diriku. "Kamu baru pindah ya?" tanya gadis itu kembali.

"Iya," jawab ku.

"Wah berarti kita bisa berteman mulai hari ini!" ucap nya dengan ceria. Senyumnya tak pernah hilang dari wajahnya.

"Teman?" ucapku membeo.

Gadis itu kembali mengangguk dengan antusias. "Iya! Karena rumah kamu tepat sekali berada di depan rumahku."

"Tapi aku laki-laki," jelasku pada gadis itu.

Gadis itu terdiam sejenak."Aku tahu, aku juga punya banyak teman laki-laki disini."

Aku mengangguk paham. "Hm ... siapa nama kamu?" tanyaku pada gadis itu.

Gadis itu menepuk keningnya. "Ya ampun aku lupa memperkenalkan diri tadi. Namaku Meylania, panggil saja Mella," jawab Mella sambil menyodorkan tangannya.

My Feelings [Hiatus]Where stories live. Discover now