5. Secret ✔

68 21 4
                                    

(Penulisan kata yang salah/typo terdeteksi? Langsung komen, biar bisa langsung diedit!)

Happy reading

***

Hari ini Mella harus pulang dengan taksi online. Sepanjang jalan Mella menangis karena merasa dirinya bodoh. Mella tidak habis pikir dengan Nathan, padahal mereka sudah dekat selama hampir tujuh tahun, tapi kenapa Nathan masih belum sadar kalau omongan dia kemarin itu sudah membuat hati Mella hancur. Bahkan sudah tak ada lagi harapan untuk bertahan.

"Maaf Neng, kita sudah sampai," ucap supir.

Mella langsung mengusap air matanya. "Eh iya, Ini uang nya," Mella langsung memasuki rumah tanpa salam. Mella terus berjalan tanpa melihat Nita yang berada di ruang tamu.

"Ucap salam dong Mell," ujar Nita.

Mella menoleh dan menemukan ibunya disana. "Assalamu'alaikum," ucap Mella, lalu berlalu meninggalkan Nita.

Nita hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat sikap anaknya akhir-akhir ini. "Mella, kamu kenapa sih? Mama perhatiin dari kemarin kamu melamun terus. Jangan bikin Mama khawatir ya sayang," ujar Nita.

Mella menghentikan langkahnya lalu memaksakan senyumnya. "Aku gak papa Mah. Oh ya, Ayah mana?"

"Biasa lagi pergi paling nanti malam pulang"

"Oh."

Mella langsung memasuki kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Perlahan rasa sakit mulai datang menyerbu hati Mella.
Tanpa sadar setitik bulir menetes dan membentuk aliran di pipi Mella. Mella menangis sampai akhirnya dia tertidur di sela isakannya.

***

"Lo gak tahu isi hati dia. Padahal dia pernah bilang sayang di depan lo, seharusnya kalau lo mau berjuang demi Nadine jangan libatin Mella. Di sini lo berjuang yang udah pasti dibales sama Nadine, sedangkan Mella dia berjuang demi lo tapi gak akan ada hasilnya, Than," ujar Bella.

"Lo kenal Nadine?" tanya Nathan.

"Anak baru. Pindahan dari Prancis itu kan? Atau cewek yang pernah lo tembak dan ketemu di Bali?"

"Lo tau?"

Bella tersenyum smirk. "Gue tau semuanya, Than."

"Dari mana lo tau itu semua. Apa Mella yang cerita sama lo?!" tanya Nathan tegas.

"Iya, Mella emang ngasih tau gue! Tapi sebelum Mella ngasih tau gue, gue juga udah tahu lebih dulu dari dia. Bahkan sebelum lo kasih tau Mella, gue juga udah tau duluan."

Nathan berdecak kesal. "Sebenarnya lo itu siapanya Nadine sih? Temen? Sahabat? Atau apa? Gue yakin lo cuma ngeles aja 'kan?" ucap Nathan dengan senyum meremehkan.

"Jadi lo mau tau siapa gue?" tanya Bella dibarengi dengan langkahnya yang maju mendekat pada Nathan.

"GUE SEPUPUNYA NADINE! PUAS LO SEKARANG?!" tegas Bella.

Nathan menunjukkan senyum yang menjijikkan. "Lo bercanda?" tanya Nathan sambil terkekeh kecil.

"Ada waktu di mana gue bisa serius. Gue emang gak pernah nyeritain ini sama Mella, apalagi sama yang lainnya. Gue juga udah bilang ke Nadine buat nyembunyiin ini semua," jelas Bella.

"Kenapa harus lo sembunyiin? Lo juga harus jujur kalo lo sepupunya Nadine."

Bella tersenyum kecut di sela kemarahannya. "Asal lo tau. Nadine itu sering curhat ke gue masalah kedekatannya sama lo, begitupun Mella, dia juga sering nyeritain lo ke gue."

My Feelings [Hiatus]Where stories live. Discover now