"Aku udah capek bikin lho. Dihargai kek," ujarnya seraya menyodorkan secangkir kopi.

"Tapi aku lagi gak suka kopi, dan aku gak minta," balas Ari.

Aira tetap saja memaksa, tanpa disengaja kopi tersebut tumpah ke lembaran skripsi milik suaminya itu. Aira ketakutan, wajah Ari tak dapat didefinisikan.

"AIRA NAZILA..." pekik Ari sambil mengepalkan tangannya.  Aira menggigit bibirnya. Takut.

"Kamu sengaja ya? kamu tau nggak gimana perjuangan aku buat nyusun? minggu depan aku bakalan sidang.. ya Allah..." Ari memijit pelipisnya.

"Aku nggak mau tahu, pokoknya kamu harus beli HVS yang baru buat aku," sambungnya lagi.

"Iya, besok aku belikan," balasnya lirih.

"Nggak bisa. Harus malam ini juga," tegas Ari.

"Ini udah jam berapa? aku nggak berani. Lagian motor kamu itu motor cowok, aku gak bisa bawa. Masa iya aku jalan kaki?" suaminya ini sangat pemaksa. Aira tidak berani keluar, apalagi jarum jam lima menit lagi akan menunjukkan angka sebelas.

"I don't care. Intinya sepuluh menit lagi HVS-nya harus sudah ada di atas meja ini," ujar Ari tanpa belas kasihan seraya menunjuk meja belajarnya.

Aira mengambil ponselnya dan keluar kamar, meninggalkan Ari yang sedang membolak-balik kertas yang sudah basah itu. Dilemparnya sembarang sebagian kertas yang tidak lagi utuh.

Beberapa menit kemudian Aira kembali dengan menyunggingkan senyum, tanpa lupa membawa serta HVS A4 untuk suaminya.

Cepet banget..?!

"Nih, kertasnya. Jangan banyak nanya," ujar Aira yang sudah tahu gelagat suaminya. Pasti suaminya itu curiga padanya.

"Kamu minta tolong siapa?" Ari mulai menyelidik tanpa mengindahkan perkataan istrinya.

"Udah, gak penting. Kamu kerjain aja TA kamu itu.." jawab Aira. Ari menoleh ke ponsel yang ada di tangan istrinya itu.

Hmmm kamu memanfaatkan era digital?

"Laki-laki apa perempuan?" tanyanya kemudian.

"Dia cuma temen sekelas aku lho.."

Jawaban kamu udah jelas kalau dia itu cowok. Ya Allah Aira...

"Aku kan udah bilang sama kamu untuk hapus semua kontak cowok di hp. Kenapa kamu melanggar?" Ari mulai mengintimidasi.

"Aku emang udah hapus kontaknya kok. Tadi aku ambil nomer dia dari grup WhatsApp, kebetulan dia kerja di tempat fotokopi, jadi aku minta tolong dia anterin kesini," jujur Aira.

Ya Allah semoga dia nggak marah lagi. Kenapa aku punya suami seperti ini ya Allah? salah apa aku?

"Percuma kamu hapus nomernya kalau masih berhubungan sama cowok. Kamu nggak malu sama warga, jam segini ada cowok yang datang ke rumah? sesuatu yang aku larang itu untuk kebaikan kamu dan kita. Kamu paham gak?"

Ari terus saja marah-marah membuat Aira sakit kepala.

Ya Allah... pengen aku jahit mulut dia..

_____

Suasana kamar itu terlihat berantakan seperti kapal pecah karena kertas HVS yang berserakan dan sepasang pakaian lelaki yang dilempar asal.

Diatas ranjang king size tidur seorang lelaki dengan terbalut selimut. Suara gemericik air terdengar dengan nyaring dari kamar mandi.

Manajemen Rumah Tangga ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz